Rona muka Muhammad memerah. Ia tak menyangka bahwa pengikutnya begitu pengecut.  Kaum Qurais telah mengirimkan tantangan untuk bertempur di Badar kembali. Nua'im  bin Mas'ud -kurir Qurais-bahkan mengabarkan hal yang menakutkan. Katanya, pihak  Mekah telah menyiapkan pasukan dengan kekuatan yang tak akan terbayangkan warga  Madinah.
Muhammad mengajak warganya kembali mengangkat senjata. Namun  mereka cuma terdiam. Melihat itu, Rasul pun bersumpah akan tetap pergi ke Badar,  meskipun seorang diri. Baru setelah itu, satu per satu mereka membulatkan tekad:  siap menghadapi Qurais. Muhammad menyerahkan kepemimpinan Madinah pada Abdullah  -anak tokoh oportunis Abdullah bin Ubay. Ia memimpin pasukannya ke Badar. 
Di pihak Qurais, Abu Sofyan juga telah meninggalkan Mekah. Dua ribu  pasukan ikut bersamanya. Namun, setelah dua hari perjalanan, Abu Sofyan  membatalkan niatnya. Ia membawa pasukannya pulang ke Mekah. Pasukan Muhammad  menunggu selama delapan hari sebelum kembali ke Madinah.
Perang telah  terhindarkan. Namun, sebelum peristiwa itu, berbagai hal besar telah terjadi di  kalangan muslim. Kehancuran dalam Tragedi Uhud telah meruntuhkan wibawa  masyarakat Islam di Madinah. Musuh, yang semula sempat takut, kini bangkit  mengincar kaum Muslim. Dua kakak beradik anak Khuailid, Tulaiha dan Salama,  mulai memobilisasi Bani Asad untuk menggempur Muhammad.
Sebanyak 150  pasukan gerak cepat pimpinan Abu Salama bin Abdul Asad bergerak secara rahasia  menggempur musuh di sarangnya. Kekuatan Bani Asad hancur total. Setelah itu,  Khalid bin Sufyan di Nakhla hendak berbuat serupa. Dia mulai mengorganisasikan  pasukan. Upaya Khalid terhenti setelah dia dibunuh Abdullah bin Unais di  rumahnya sendiri.
Berbagai siasat lalu dirancang untuk melawan Muhammad.  Misalnya yang dilakukan masyarakat Hudhail. Mereka minta Muhammad agar mengirim  utusan untuk mengajarkan Islam. Muhammad menugasi enam orang. Empat orang utusan  Rasul itu dibantai di tengah jalan. Dua orang lainnya, Zaid dan Khubaib dijual  pada orang Qurais untuk balas dendam.
Zaid sempat ditawari untuk  dibebaskan asalkan bersedia membunuh Muhammad. Ia menggeleng, lalu kepalanya  dipenggal sebagai balasan atas kematian Umaya bin Khalaf di Perang Badar.  Khubaib sempat minta waktu untuk salat dua rakaat sebelum disalib. 
Muhammad sangat berduka. Apalagi kemudian 38 dari 40 orang pilihannya  untuk berdakwah ke Najd dibantai di Bi'ir Sauna, pada 625 Masehi. Mereka  ditugasi atas undangan untuk berdakwah, dan di bawah perlindungan seorang  terkemuka, Abu Bara'. Kini mereka tewas. Yang selamat, Amr bin Ummaya juga  mengalami masalah karena ia keliru membunuh dua orang yang disangkanya adalah  musuh.
Muhammad minta bantuan Yahudi Bani Nadzir yang terikat perjanjian  dengan Islam untuk menyelesaikan salah bunuh itu. Namun beberapa orang Banu  Nadzir malah berkomplot untuk membunuh Muhammad. Atas provokasi Abdullah bin  Ubay serta Huyay, Yahudi itu melawan. Pertempuran sempat terjadi selama 12 hari.  Sebagaimana Bani Qainuqa terdahulu, Bani Nadzir pun kemudian diusir dari  Madinah.
Tantangan paling serius muncul dari Ghatafan, terutama dari  Bani Muharib dan Tha'laba. Muhammad dengan 400 pasukannya menyerbu mendadak.  Musuh yang belum siap, melarikan diri. Dua pekan ekspedisi tersebut dilakukan.  Saat itulah Muhammad memberi contoh pelaksanaan salat Khauf atau salat dalam  peperangan. Sebagian terus bersujud sebagaimana biasa, sebagian lain  berjaga-jaga menghadap arah musuh. Demikian dilakukan secara bergantian. 
Muhammad juga membawa pasukan ekspedisi ke wilayah Utara, yakni ke  daerah oase Dumat Jandal di dekat perbatasan dengan Yordania dan Irak sekarang.  Tak terjadi pertempuran apapun dalam ekspedisi ini.
Namun diam-diam  musuh mulai mengorganisasikan diri. Kaum Yahudi, terutama yang tekah terusir  dari Madinah, telah melobi hampir seluruh kabilah Arab untuk bersatu melawan  Muhammad. Selain orang-orang Qurais Mekah, Bani Qais, Ailan, Fazara, Asyja,  Sulaim, Sa'ad serta Asad telah mengumpulkan kekuatan untuk bersama-sama  menggempur Madinah.n
sumber : www.pesantren.net







0 komentar:
Posting Komentar