Rabu, Januari 25, 2012

Panjat Tebing - Hobi Unik Berusia Ribuan Tahun


Dalam sejarah, manusia selalu berusaha berinteraksi dengan alam untuk survive. Begitu juga dengan panjat tebing, yang lahir dari usaha manusia untuk bertahan hidup di alam bebas. Mungkin kita sudah biasa atau justru ikut melakukan hobi wall climbing yang sekarang populer. Baik dalam bentuk lomba maupun sekadar mengisi waktu kosong, hobi ini memang cukup mengasyikkan.


Apalagi kalau di sekolah kita disediakan papan panjat. Tidak heran kalau dari hobi ini sudah banyak teman-teman kita yang menjalani wall climbing bukan lagi sekadar hobi, tetapi sudah dalam tingkat yang lebih lanjut. Apalagi kalau bukan ikut dalam sebuah kejuaraan, malah menjuarainya.

Wall climbing tersebut ( mungkin sudah banyak yang tahu ya ) merupakan modifikasi dari hobi panjat tebing. Dari namanya sudah ketahuan kalau dua hal ini dibedakan dari medianya, yang satu berdasarkan papan buatan, sedangkan yang lain beneran tebing dari sebuah gunung atau bukit.

Nah, panjat tebing tersebut merupakan subbagian dari mountaineering ( pendakian gunung ), yaitu climbing yang dapat diartikan sebagai pendakian pada tebing - tebing batu atau dinding karang yang membutuhkan peralatan, teknik, dan metode - metode tertentu. Sebagai bagian dari mountaineering atau mendaki gunung, panjat tebing tidak dapat dipisahkan sejarahnya dari perjalanan panjat dan mendaki gunung.

Ribuan tahun
Kegiatan mendaki gunung ini mulai dilakukan manusia sejak berabad - abad yang lalu. Dimulai sejak manusia harus melintasi bukit - bukit atau pegunungan baik untuk melakukan peperangan atau pun ketika melakukan tuntutan hidupnya. Sejarah yang dapat diketahui dari hal ini adalah perjalanan Panglima Kerajaan Carthage, Hanibal, yang dilakukan di pegunungan Alpen di tahun 500 SM. Juga petualangan yang dilakukan Jenghis Khan yang melintasi pegunungan Karakoran dan Kaukasus untuk menaklukan Asia Tengah. Atau pendakian Mount Argulle oleh para tentara Perancis pada tahun 1442.

Dalam sejarah yang lebih maju, pendakian yang gemilang pertama kalinya dilakukan pada tahun 1786, ketika Dr Paccard berhasil mencapai puncak Mount Blanc ( 4087 m ). Saat itu pendakian dan panjat tebing sudah menjadi hobi atau olahraga.

Dalam babak selanjutnya, puncak - puncak Alpen mulai dijajaki para penggemar olahraga alam bebas ini. Dan, memang puncak-puncak pegunungan Alpen hanya bisa dipuncaki dengan mempergunakan teknik-teknik memanjat tebing. Semakin populer ketika Sir Alfred Willis pada tahun 1854 berhasil mencapai puncak Watterhorn ( di Swiss, 3708 m ). Pendakian ini menjadi batu loncatan terbentuknya perkumpulan pendaki gunung tertua di dunia, British Alpine Club pada tahun 1857.

Sejak babak baru itu para pendaki semakin sering melakukan pendakian menuju puncak - puncak gunung yang lebih tinggi dan mempunyai tingkat tantangan yang lebih tinggi pula. Keberuntungan dan anugerah akhirnya datang pada Edmunt Hillary dan Tenzing Norgay dalam suatu ekspedisi. Ekspedisi yang dipimpin oleh John Hunt pada tahun 1953 tersebut berhasil memuncaki Everest, sebuah puncak yang menjadi impian para pendaki di dunia. Rangkaian - rangkaian ini merupakan titik temu bahwa panjat tebing merupakan bagian dari kegiatan mendaki gunung. Karena kegiatan memanjat tebing merupakan penunjang kegiatan mendaki gunung.

Olahraga berprestasi
Panjat tebing masuk ke Indonesia seiring dengan berkembangnya teknik mendaki. Harry Suliztiarto, seorang mahasiswa Seni Rupa ITB, memperkenalkan panjat tebing pada tahun 1976. Tepatnya ketika memanjat tebing - tebing alam Citatah. Peristiwa ini kemudian menjadi tonggak sejarah berdirinya organisasi kegiatan alam bebas yang mengkhususkan pada kegiatan memanjat, dengan nama Skygers Amateur Rock Climbing Group.

Pada tahun 1980 kegiatan panjat tebing mulai memasuki babak baru, dimana kegiatan ini bukan lagi bersifat petualangan tetapi telah menjadi olahraga prestasi. Perkembangan ini dimulai ketika diadakannya lomba panjat tebing alam di tebing pantai Jimbaran Bali pada tahun 1987.

Nah, di tahun 1988 diperkenalkan deh dinding panjat tebing buatan ( wall climbing ) yang langsung diperkenalkan oleh empat pemanjat dari Perancis. Sekaligus membentuk wadah sebagai tempat menyalurkan aspirasi dan hobi serta memanajemen kegiatan panjat tebing agar berjalan dengan baik dengan nama Federasi Panjat Tebing Indonesia ( FPTI ). Pada tahun 1990, untuk pertama kalinya diadakan lomba panjat dinding buatan dengan tinggi papan lima belas meter yang menjadi awal sejarah dimulainya lomba panjat tebing buatan di Indonesia sampai saat ini.


Dasar - dasar panjat tebing
Namanya juga hobi panjat tebing, tentu saja tebing merupakan prasarana dalam kegiatan panjat tebing. Pengetahuan dasar tentang tebing yang harus diketahui antara lain: Bentuk tebing, bagian tebing yang dilihat secara keseluruhan mulai dasar sampai puncak. Bagian - bagiannya antara lain blank ( bentuk tebing yang mempunyai sudut 90 derajat atau biasa disebut vertikal ), overhang ( bentuk tebing yang mempunyai sudut kemiringan antara 10-80 derajat ), roof ( bentuk tebing yang mempunyai sudut 0 atau 180 derajat, terletak menggantung ), teras ( bentuk tebing yang mempunyai sudut 0 atau 180 derajat, terletak menjorok ke dalam tebing ), dan top ( bagian tebing paling atas yang merupakan tujuan akhir suatu pemanjatan ).

Lalu ada soal permukaan tebing yang merupakan bagian dari tebing yang nantinya akan digunakan untuk berpegang dan berpijak dalam suatu pemanjatan. Bagian ini di kategorikan menjadi tiga bagian: face ( permukaan tebing yang mempunyai tonjolan ), slap / friction ( permukaan tebing yang tidak mempunyai tonjolan atau celah, rata, dan mulus tidak ada cacat batuan ), dan fissure ( permukaan tebing yang tidak mempunyai celah / crack ).

Dengan mengenali pengenalan dasar atas medan yang hendak ditempuh, para pemanjat akan langsung bisa mempersiapkan teknik penaklukannya dan mengurangi tingkat kesulitannya. Untuk memudahkan estimasi tingkat kesulitan tersebut, biasanya digunakan sistem desimal yang dimulai dari angka lima ( mengacu pada standar tingkat kesulitan yang dibuat oleh Amerika ).

Tingkat kesulitan 5,7-5,8 adalah tingkat kesulitan pemanjatan yang amat mudah. Lintasan pemanjatan untuk pegangan dan pijakan sangat banyak, besar, dan mudah didapat. Sudut kemiringan tebing belum mencapai 90 derajat.

Tingkat kesulitan 5,9. Tingkat kesulitan pemanjatan yang mulai agak sulit karena jarak antara pegangan dan pijakan mulai berjauhan tetapi masih banyak dan besar.

Tingkat kesulitan 5,10. Pada tingkat ini pemanjatan mulai sulit karena komposisi pegangan dan pijakan sudah bervariasi besar dan kecil. Jarak antar celah dan tonjolan mulai berjauhan. Terdapat dua tumpuan tangan dan satu tumpuan kaki, faktor keseimbangan mulai dibutuhkan.

Tingkat kesulitan 5,11. Tingkat kesulitan ini lebih sulit lagi karena letak antara pegangan yang satu dengan pegangan yang lainnya berjauhan dan kecil - kecil yang hanya bisa dipegang oleh beberapa jari saja, kedua tungkai melakukan gerakan melebar agar kaki dapat bertumpu pada tumpuan berikutnya. Keseimbangan tubuh sangat berpengaruh, bentuk tebing yang dilalui pada lintasan ini terdapat variasi antara tebing gantung dan atap.

Tingkat kesulitan 5,13-5,14. Jalur lintasan ini bervariasi antara tebing gantung dan atap dengan satu tumpuan kaki dan satu tumpuan tangan. Pemanjat mulai melakukan gerakan gesek ( friction ) dan bertumpu pada ujung jari ( edginh ) bahkan harus mengaitkan tumit pada pijakan ( hooking ).

Selain kriteria kesulitan ini, Negara lain juga membuat tingkat kesulitan sesuai dengan penilaian masing-masing, antara lain Jerman, Perancis, UIAA ( Union Internationale des Association Alpines ).

Etika panjat tebing
Seperti hobi atau olahraga lain, panjat tebing juga mempunyai etika atau aturan yang disepakati oleh para pelaku hobi ini. Ruang lingkup etika dalam panjat tebing terdiri dari empat hal.

Pertama, masalah teknik pembuatan jalur. Secara umum terdapat dua cara dalam pembuatan jalur, yaitu aliran tradisional dan aliran modern. Pembuatan jalur secara tradisional prinsipnya adalah membuat jalur sambil memanjat. Teknik ini cenderung bernilai petualangan karena lintasan yang dilewati sama sekali baru, tanpa pengalaman, tanpa dicoba terlebih dahulu.

Sementara itu, pembuatan jalur secara modern terdiri dari dua cara. Pertama dengan menggunakan teknik tali tetap ( fix rope technique ). Pada teknik ini, pembuatan jalur dapat dilakukan dengan cara rappeling bolting atau ascending bolting. Terlebih dahulu pada fix rope yang telah terpasang, sedangkan cara kedua mirip dengan cara pertama, tetapi tidak dengan tali tetapi melainkan dengan menggunakan top rope.

Lalu ada tentang masalah penanaman jalur. Siapa yang berhak memberi nama pada suatu jalur tidak ada kesepakatan jelas yang mengaturnya. Di Indonesia nama jalur merupakan suatu kesepakatan dari seorang atau sekelompok pembuat jalur.

Masalah keaslian jalur juga masuk dalam poin etika panjat tebing. Masalah keaslian jalur ini biasanya dikaitkan dengan banyaknya jumlah pengaman tetap yang ada pada jalur tersebut. Misalkan satu jalur setinggi lima belas meter dapat dipanjat hanya dengan menggunakan tiga pengaman tetap, maka selanjutnya pemanjat yang kemudian memanjat harus tetap menggunakan tiga pengaman yang pertama, tanpa ditambah atau pun dikurangi, siapapun dia, karena ini secara harfiah telah menjadi jalur resmi dan menjadi paten untuk jalur tersebut.

Dan, yang terakhir soal pengubahan bentuk permukaan tebing. Untuk masalah yang satu ini, hampir semua pemanjat sepakat bahwa hal ini haram hukumnya untuk dilakukan meski untuk menambah kesulitan atau membuat jalur tersebut menjadi mudah. Tetapi, sebagian kecil kawasan pemanjatan menerima perubahan ini, namun hanya pada permukaan tebing yang tanpa cacat sama sekali agar kesinambungan jalur sebelumnya dan sesudah tetap terjaga.

Dengan mengetahui segi - segi dasar ( baik soal teknik atau peraturan / etika ), diharapkan seseorang mulai bisa mengenali hobi yang sekarang juga jadi cabang olahraga ini. Tentu saja juga diharapkan bisa menjadi salah satu aktivitas populer di kalangan anak muda.

http://www.belantaraindonesia.org/2010/05/panjat-tebing-hobi-unik-berusia-ribuan.html

Selasa, Januari 24, 2012

Seputar Ibadah Di Gunung


Bagi Teman-teman yang biasa naik gunung, bingung bagaimana tetep naik gunung tetep ibadah kepada Allah? silahkan baca ini semoga bermanfaat..

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum. Ketika mendaki gunung/eskspedisi, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan berkaitan dengan masalah ibadah: 1. Bolehkah sholat fardhunya dijama? Sebagai catatan, di gunung biasanya selama 3 hari 2 malam, jarak gunung dengan rumah seperti Jakarta - Bogor. Kadang juga kita selalu ditimpa hujan seharian, sehingga kedinginan, sulit untuk sholat. 2. Ketika wudhu, bagian mana saja yang wajib dan yang sunah dibasuh? Bolehkah kita hanya membasuh yang wajib saja? Karena air di gunung sangat dingin sekali, atau sebaliknya, ada yang sangat panas sekali. Sehingga enggan untuk menyentuh air. 3. Selama di gunung biasanya sepatu selalu dipakai dan kita dikejar waktu untuk mencapai target. Bisakah sholat dengan menggunakan sepatu? Jika bisa, bagaimana wudhunya? 4. Bagaimana cara buang air besar/kecil ketika tidak ada air di sekitar kita dan tidak ada WC selama di gunung? 5. Bagaimana jika di gunung mengalami mimpi basah? Padahal di sana dingin sekali untuk mandi, dan kadang tidak ada lagi pakaian yang tersisa untuk ganti. Untuk sementara itu dulu. Jazakumullah khair Wassalam.

Jawaban:

Assalamu`alaikum Wr. Wb. Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d.

1. Shalat fardhu boleh dijama` bila anda dalam keadaan safar/melakukan perjalanan. Mendaki gunung termasuk salah satu bentuk perjalanan yang bisa dijadikan dasar dari menjama` shalat.

2. Dalam berwudhu, anggota badan yang wajib untuk dibasuh adalah wajah, kedua tangan hingga batas siku, mengusap (sebagian) kepala dan mencuci kaki hingga batas mata kaki. Masing-masing wajib dibasuh/diusap sekali saja. Kalau dua atau tiga kali sifat hanya sunnah. Namun bila kondisinya sangat dingin dan khawatir menyebabkan penyakit, maka anda boleh melakukan tayammum. Yaitu dengan menyapu wajah dan tangan dengan tanah/debu sebagai ganti dari wudhu`.

3. Seorang yang shalat boleh dalam kondisi sedang mengenakan sepatu, maksudnya pakai sepatunya sebelum shalat, bukan saat sedang shalat. Jadi waktu sedang shalat, sepatunya dalam keadaan terpakai. Sedangkan wudhu`nya, anda cukup mengusap bagian atas sepatu itu dengan air, tanpa membuka sepatunya. Praktek ini dikenal dalam fiqoh dengan istilah al-Mashu Alal Khuffain, yaitu membasuh khuf (sepatu) sebagai ganti mencuci kaki dalam wudhu`. Dalilnya adalah bahwa ketika Rasulullah SAW berwudhu`, salah seorang shahabat mengambilkan air wudhu’ untuknya, ketika giliran mencuci kaki dan sepatu masih dikenakan, beliau mengatakan, ”Biarkan kakiku itu (tidak perlu dilepas sepatunya). Karena ketika aku mengenakan sepatu, kakiku dalam keadaan suci (dalam keadaan wudhu`). Praktek seperti ini memang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dahulu. Dan menjadi bagian dalam tata aturan berwudhu` terutama bila dalam keadaan udara yang sangat dingin. Sebagian ulama ada membolehkannya hanya pada saat safar (bepergian). Namun yang benar adalah baik dalam keadaan safar atau tidak, bisa diberlakukan. Caranya sama dengan wudhu` biasa kecuali hanya pada ketika hendak mencuci kaki, maka tidak perlu mencopot sepatu, tapi cukup membasuh bagian atas sepatu dari bagian depat terus ke belakang sebagai ganti dari cuci kaki. Sepatu tetap dalam keadaan dipakai dan tidak dilepas. Untuk dibolehkannya tidak mencuci kaki dalam wudhu` dan hanya mengusap bagian atas dari sepatu, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi :

  1. Sebelumnya harus sudah berwudhu` dengan sempurna. Setelah itu bila batal wudhu`nya, maka ketika berwudhu` lagi, tidak perlu mencuci kaki tapi hanya mengusapkan air ke bagian atas sepatu.
  2. Sepatu yang digunakan haruslah yang menutupi hingga mata kaki dan bukan terbuat dari bahan yang tipis tembus air. Juga tidak boleh ada bagian yang bolong/robek.
  3. Untuk musafir, boleh melakukan seperti itu selama masa waktu tiga hari. Sedangkan buat yang tidak musafir, masa berlakunya hanya sehari dan semalam.
  4. Semua itu selama dia tidak mencopot sepatunya. Adapun bila dalam masa itu dia mencopotnya, maka batallah masa berlakunya baik yang sehari semalam atau tiga hari.
  5. Semua yang membatalkan wudhu` otomatis membatalkan wudhu` dengan mengusap pada sepatu.

Kalau anda bertanya bagaimana cara buang airnya, ya terserah anda maunya bagaimana. Tapi kalau bertanya bagaimana istinja` (cebok) nya, maka dalam fiqih dikenal istilah Istijmar, yaitu beristinja` bukan dengan air tapi dengan benda-benda padat lainnya seperti batu, kayu dan lain-lainnya. Praktek aslinya dahulu di masa Rasulullah SAW lebih banyak menggunakan batu. Yaitu tiga buah batu yang berbeda yang digunakan untuk membersihkan bekas-bekas yang menempel saat buang air. Dasarnya adalah hadits Rasulullah SAW: Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang beristijmar (bersuci dengan batu) maka hendaklah berwitir (menggunakan batu sebanyak bilangan ganjil). Siapa yang melaksanakannya maka dia telah berbuat ihsan dan siapa yang tidak melakukannya tidak ada masalah.” HR. Abu Daud, Ibju Majah, Ahmad, Baihaqi dan Ibnu Hibban.

Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bila seorang kamu datang ke WC maka bawalah tiga buah batu, karena itu sudah cukup untuk menggantikannya”. HR. Abu Daud, Baihaqi dan Syafi`i. “Janganlah salah seorang kamu beristinja` kecuali dengan tiga buah batu”. HR. Muslim Tentang ketentuan apakah memang mutlak harus tiga batu atau tidak, para ulama sedirkit berbeda pendapat.

  1. Pertama, kelompok Al-Hanafiyah dan Al-Malikiyah mengatakan bahwa jumlah tiga batu itu bukan kewajiban tetapi hanya mustahab (sunnah). Dan bila tidak sampai tiga kali sudah bersih maka sudah cuukp.
  2. Sedangkan kelompok Asy-Syafi`iyyah dan Al-Hanabilah mengatakan wajib tiga kali dan harus suci/bersih. Bila tiga kali masih belum bersih, maka harus diteruskan menjadi empat, lima dan seterusnya.
  3. Sedangkan selain batu, yang bisa digunakan adalah semua benda yang memang memenuhi ketentuan dan tidak keluar dari batas yang disebutkan:

a. Benda itu bisa untuk membersihkan bekas najis.

b. Benda itu tidak kasar seperti batu bata dan juga tidak licin seperti batu akik, karena tujuannya agar bisa menghilangkan najis.

c. Benda itu bukan sesuatu yang bernilai atau terhormat seperti emas, perak atau permata. Juga termasuk tidak boleh menggunakan sutera atau bahan pakaian tertentu, karena tindakan itu merupakan pemborosan.

d. Bendai itu bukan sesuatu yang bisa mengotori seperti arang, abu, debu atau pasir.

e. Benda itu tidak melukai manusia seperti potongan kaca beling, kawat, logam yang tajam, paku.

f. Jumhur ulama mensyaratkan harus benda yang padat bukan benda cair. Namun ulama Al-Hanafiyah membolehkan dengan benda cair lainnya selain air seperti air mawar atau cuka.

g. Benda itu harus suci, sehingga beristijmar dengan menggunakan tahi/ kotoran binatang tidak diperkenankan. Tidak boleh juga menggunakan tulang, makanan atau roti, kerena merupakan penghinaan.

5. Sebaiknya kalau lagi digunung anda tidak usah mimpi basah dulu, karena bikin repot. Namun anda akan menjawab, "Gimana donk pak ustaz, namanya juga mimpi indah, itukan rejeki. Kita nggak minta kok, tapi Allah memberi mimpi indah.” Kalau begitu, dalam kondisi yang memang sangat dingin sehingga untuk menyentuh air pun anda akan 'mati beku', maka sekali lagi tayammum bisa menjadi andalan. Karena tayammum itu bukan hanya mengangkat hadats kecil saja tetapi juga sekaligus hadats besar. Jadi anda tidak perlu mandi basah digunung yang nantinya hanya akan membuat anda jadi sakit. Cukup dengan berguling-guling di tanah agar semua tanah belepotan di sekujur tunuh anda? Tentu tidak, tapi cukup dengan tayammum saja, yaitu mengusap wajah dan tangan dengan tanah/debu. Cukup itu dan tidak perlu anda lakukan qiiyas pribadi sebagaimana dahulu seoang shahabat Rasulullah SAW melakukannya. Lalu oleh Rasulullah SAW, shahabat itu ditegur dan diberitahu bahwa tayammum bisa mengangkat hadats besar disamping hadats kecil. Ya, berguling-gulng di atas tanah sebagai ganti mandi dengan air sebenarnya ide yang cukup kreatif tapi kurang petunjuk.

Jadi dengan anda bertanya kepada kami, alhamdulillah anda bisa tahu lebih banyak dari detail ajaran Islam ini. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,

Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

http://www.syariahonline.com

Selasa, Januari 17, 2012

MITOS rokok dan fakta tentang nikotin

Seakan tidak ada kondisi terlalu miskin untuk rokok. Muklas (40-an), pemulung barang bekas di daerah Mampang, Jakarta Selatan, setiap hari menghabiskan sebungkus rokok seharga Rp 3.700. Penghasilannya tidak pasti, berkisar antara Rp 6.000 sampai Rp 15.000 sehari.
MITOS-MITOS ROKOK YANG SALAH
1.Merokok itu keren dan modern
Yang benar adalah merokok membuat gigi kuning, kulit keriput, mata merah dan nafas bau. Apakah ini tandanya keren dan modern ?.
2.Kamu enggak ingin ketinggalan zaman sebab sekarang semua orang merokok
Yang benar adalah hanya satu diantara lima siswa SMU adalah perokok, tetaplah pada pendirianmu, beranikah untuk mengatakan “tidak”. Mereka akan mengagumimu “PD” kamu dan kamu pastinya bangga juga.
3.Kamu masih muda bisa berhenti kapan saja kamu mau
Yang benar adalah . Sekali kamu mencoba merokok, sulit untuk berhenti karena nikotin adalah zat adiktif. Kenyataannya adalah sebagian besar perokok berat, mulai merokok pada usia remaja dan mereka sulit untuk berhenti.
4.Merokok membuat kamu seksi
Pernah dengar ? Mencium perokok seperti mencium asbak! Belum lagi rambut dan baju kamu berbau seperti cerobong asap.
5.Merokok menjadi badan langsing
Kalau ini benar, kamu nggak pernah melihat orang gemuk merokok dong! Buktinya, perokok bisa gemuk atau kurus.
6.Merokok bukan masalah dan tidak akan mematikan
Yang benar adalah, walaupun dibutuhkan waktu 10 – 20 tahun , tetap terbukti rokok mengakibatkan 80% terjadinya kanker paru dan 50% terjadinya serangan jantung , disamping berbagai kanker lainnya , impotensi, gangguan kesuburan dan lain-lain. Bahkan aktor cowboy Marlboropun mati karena kanker paru.
7.Kalau sedikit tidak apa-apa
Yang benar adalah : Berapa isapan saja sudah meningkatkan denyut jantung ,tekanan darah , kekurangan oksigen, nafas tersengal-sengal, batuk, mual, sakit kepala 43% dari orang yang merokok 3 batang saja sehari, sudah dapat menimbulkan ketagihan dan meningkatkan resiko serangan jantung 2-3 kali dibandingkan yang tidak merokok.
8.Kalau kamu kuat dan mandiri , tidak seorangpun bisa mengatur kamu untuk tidak merokok
Yang benar adalah : Kebebasan dan kedewasaan berarti bisa memutuskan sendiri apa yang baik bagi diri sendiri berdasarkan logika dan nalar yang benar , Tidak harus ikut-ikutan.
9.Merokok pasti tidak jelek, buktinya diiklankan secara luas dimana-mana
Apa kamu nggak sadar bahwa tanpa keuntungan yang aduhai, iklan rokok akan rela menginvestasikan modalnya buat prosi bermilyar-milyar ? Dari mana untungnya ? Ya dari ketagihan kamu itu !.
10.Masa iya iklan rokok akan berbohong
Sekarang begini saja, Beli permen yang bisa diecerpun ada tulisan daftar kandungan isi dibungkusnya. Apalagi rokok yang komoditasnya mendunia . Apa kamu pernah lihat daftar kandungan bahan berbahaya di bungkus atau iklan rokok ?
11.Emang gw knapa kalo gw mrokok? Lagian kan MURAH!
Faktanya, jika Anda tidak merokok dalam 1 tahun ,, anda bisa menghemat 3 JUTA rupiah!
10 negara dgn jumlah perokok terbesar:
1. China = 390 juta perokok atau 29% per penduduk
2. India = 144 juta perokok atau 12.5% per penduduk
3. Indonesia = 65 juta perokok atau 28 % per penduduk (225 miliar batang per tahun) =180 Trilyun rupiah per tahun
4. Rusia = 61 juta perokok atau 43% per penduduk
5. Amerika Serikat =58 juta perokok atau 19 % per penduduk
6. Jepang = 49 juta perokok atau 38% per penduduk
7. Brazil = 24 juta perokok atau 12.5% per penduduk
8. Bangladesh =23.3 juta perokok atau 23.5% per penduduk
9. Jerman = 22.3 juta perokok atau 27%
10. Turki = 21.5 juta perokok atau 30.5%
Fakta tentang Rokok :
1. Ketagihan nikotin dalam rokok sama ketagihannya dengan heroin atau kokain.
2. Lebih muda anda mulai mengisap rokok ,maka lebih kuat rasa ketagihan anda untuk merokok.
3. Kebanyakan pemakai narkoba dan peminum alkohol bermula dari perokok.
4. Perokok sering terkejut mengetahui bahwa mereka kecanduan suatu zat. Banyak dari kita percaya bahwa merokok itu hanya kebiasaan buruk; sesuatu yang kita bisa berhenti dengan mudah yaitu ketika kita sudah memutuskan sendiri waktunya suatu saat nanti
5. Bahaya Perokok Pasif 3 Kali Perokok Aktif. 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.
Bagaimana perokok menjadi ketagihan?
Nikotin merupakan racun yang bertindak langsung ke otak,merusak pemikiran dan tubuh. Apabila anda merokok , anda akan tergantung kepada nikotin . Tanpa rokok ,anda mengalami gejala-gejala yang kurang enak:
- Merasa cepat marah, hampa atau geram.
- Cemas atau gelisah.
- Stres dalam bekerja.
Kelegaan yang anda nikmati dari setiap batang rokok hanyalah sementara dan gejala-gejala tersebut akan kembali semula. Anda kemudian akan menyalakan sebatang lagi rokok dan tidak lama kemudian , anda menjadi ketagihan kepada nikotin.
SANGAT MUDAH UNTUK KETAGIHAN
Perokok bisa menjadi ketagihan dengan cepat karena :
- Nikotin meresap ke dalam tubuh dengan mudah.
- Tidak seperti racun lain , rokok mudah didapat sehingga mudah untuk dikonsumsi.
Nikotin dalam asap rokok hanya membutuhkan waktu sekitar 10 detik saja untuk sampai ke otak . Mereka yang menganggap menghisap rokok dengan tidak menyalakannya adalah aman, salah besar. Karena nikotin juga dapat meresap melalui mulut, hidung dan kulit.

KEBIASAAN YANG MENGUNDANG MAUT
Ingat rokok tidak hanya mengandung nikotin. Setiap hembusan asap juga mengandung 4.000 bahan kimia beracun yang menyebabkan penyakit serius.

Merokok dapat mengakibatkan:
Otak : stroke,perubahan kimia otak
Mulut dan tenggorokan : kanker bibir,mulut,tenggorokan,da
n laring
Jantung : melemahkan arteri,meningkatkan risiko serangan jantung
Dada : kanker esofagus
Paru-paru : kanker,empisema,asma,penyakit paru obstruktif kronis
Hati : kanker
Perut : tukak lambung,kanker lambung,pankreas dan usus besar,pelebaran pembuluh nadi perut
Ginjal dan kandung kemih : kanker
Reproduksi pria : kerusakan sperma,impoten
Reproduksi perempuan : kanker leher rahim,mandul
Kaki : gangren akibat penggumpalan darah

JANGAN TERPEDAYA
Ada rokok yang dikatakan lebih aman karena mengandung kadar nikotin yang rendah. Hal ini tidak benar ,karena rokok jenis ini sama bahayanya dengan rokok lainnya. Jadi serendah apapun kadar nikotin dalam rokok adalah berbahaya.

BEBASKAN DIRI ANDA
Jauhkan diri dari rokok – jangan sekali-kali mencobanya sebagai suatu kebanggaan. Ia hanya memerlukan bberapa batang rokok untuk menjadi ketagihan.Nikotin dalam asap rokok dihirup bergerak dari paru-paru, ke dalam aliran darah dan sampai ke otak perokok dalam jangka waktu 7-10 detik. Sesampai di sana, nikotin memicu sejumlah reaksi kimia yang menciptakan perasaan sementara kesenangan bagi perokok, tapi sensasi ini hanya sementara, mereda dalam beberapa menit. Karena tingkat nikotin dalam darah, perokok merasa tegang dan gelisah. Jadi, untuk meringankan ketidaknyamanan, perokok menyalakan rokok lagi … dan kemudian .. dan lain lain. Dan begitulah seterusnya – lingkaran setan kecanduan nikotin. Satu rokok tidak pernah cukup!!

Senin, Januari 16, 2012

Apa Dampak Positif Mandi Bagi Tubuh Kita?


alhikmah.com - Sungguh betapa agungnya Islam ini yang memperhatikan segala aspek kehidupan tidak terkecuali yang dianggap remeh oleh mereka bangsa barat seperti mandi. Ketika Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan ummatnya untuk membersihkan seluruh badan dengan air, sampai abad pertengahan orang Eropa yang dianggap telah maju ilmu pengetahuannya belum mengetahui manfaat mandi. Bahkan mandi di sungai dianggap pelanggaran terhadap hukum.

Ketika jauh berabad-abad sebelumnya Islam mewajibkan memakai air untuk kebersihan dan Rasulullah tampil dengan teladan kebersihan jasmani dan rohani, 3000 kamar Raja-raja Spanyol yang diberi nama Excoriaal tidak ada satu pun yan mempunyai kamar mandi! Di tempat peristirahatan Raja Lodewyk XIV di Versailles hanya ada satu kamar mandi rendam, itu pun tidak pernah dipakai! Sementara Goethe dan Richard Wagner hanya menggunakan secangkir untuk menyeka badannya! Baru pada abad 19 lah manfaat pembersihan tubuh secara teratur mendapat penghargaan yang selayaknya.

Padahal mandi itu berharga sekali bukan hanya karena membersihkan, tetapi juga karena menguatkan kulit, menyegarkan badan, dan merangsang pencernaan dalam pertukaran zat. Menguatkan kulit adalah suatu kewajiban yang penting karena ia menghindarkan sejumlah penyakit seperti selesma, radang kerongkongan, radang paru-paru, batuk, radang selaput paru-paru, dan sebagainya. Satu-satunya cara menguatkan kulit yaitu dengan menyiraminya setiap hari dengan air dingin, dengan mana rangsangan terhadap kulit akan langsung mempengaruhi urat-urat darah dan otot-otot kulit. Membasahi kulit dada misalnya, akan merangsang pusat pernafasan di otak, menyebabkan penarikan nafas yang lebih dalam, mempercepat aliran darah, dan memanaskan organ seperti paru-paru, buah pinggang, hati, usus, dan sebagainya. Ini akan menghindarkan berbagai macam penyakit sebab pengeluaran zat-zat racun dari tubuh manusia dipercepat.

Selain itu, kulit adalah alat tubuh yang terbesar pada manusia. Luasnya lebih kurang dua meter persegi, beratnya 3 kg, mengandung 1/3 dari jumlah darah yang mengalir di tubuh kita. Setiap satu sentimeter persegi dari kulit mengandung dua aparat pencatat dingin, 12 pencatat panas, 3 juta sel, lebih kurang 10 helai rambut, meter urat darah halus, 100 kelenjar keringat, 3000 sel perasa, 4 meter urat syaraf dan 25 aparat pencatat tekanan. Kulit mempunyai beberapa alat penerima untuk perasaan sakit, rabaan, tarikan, tekanan, aliran udara di badan, panas, dingin, pancaran sinar-sinar gamma, rontgen, ultraviolet, kosmis, infra merah, UGK, diathermie, dan sebagainya.

Rasulullah, adalah uswah hasanah dalam hal kebersihan. Insan ummi yang tak pernah membaca buku karangan bakteriolog Prof. Dr. Plinius yang menyebutkan bahwa pada air bekas cuci mulut terdapat tidak kurang 40 milyar bibit penyakit dari berbagai macam jenis, tetapi hampir tak pernah meninggalkan gosok gigi sehingga sempat berkata kepada sahabatnya, Setiap Jibril datang menemuiku, ditanyakannya apakah aku telah menggosok gigiku sehingga aku khawatir kalau-kalau gigiku menjadi rontok. Pada satu kesempatan Rasulullah mengatakan bahwa menyikat gigi bukan saja membersihkan mulut tetapi juga menyenangkan Tuhan. Menakjubkan, baru setelah 1250 tahun yaitu pada 1880 pemakaian sikat gigi menjadi umum.

Pakaian Rasulullah selalu bersih, tak pernah beliau masuk mesjid sebelum rambutnya tersisir rapi.Tuhan itu Maha Indah, Ia mencintaikeindahan kata beliau. Pernah suatu saat Rasulullah kembali dari luar kota menyuruh seorang kurir untuk memberitahukan kedatangannya kepada Ummul Mukminin. Ketika ditanya mengapa Rasul tidak pulang saja, beliau berkata Biar Ummul Mukiminin sempat berhias menyambut kehadiran rasulullah. Begitu tingginya beliau menghargai kebersihan, beberapa saat sebelum akhir hayatnya beliau sempat gosok gigi dan ketika dimandikan para Sahabat mendapatkan tubuh Rasulullah begitu harum sehingga Ali berkata Demi Ibu Bapakku, alangkah harumnya engkau di waktu hidup dan di waktu mati. Lain lagi dengan sahabat Anas, Belum pernah saya mencium bau yang lebih harum dari bau Rasulullah.

Subhanallah, dengan segala keindahan Islam yang Agung, tidakkah kita berusaha bergumul dengan keindahannya? Tidakkah bertambah keimanan kita terhadap Allah dan Rasul-Nya serta berusaha meneladani beliau? Wallahu a’ lam.

Kanianingsih
[kania_ningsih@yahoo.com]

(Diceritakan kembali dari buku Sesungguhnya Dialah Muhammad SAW karya Idrus Shahab).

Jumat, Januari 13, 2012

JANGAN SIA-SIAKAN SHALAT ANDA


PENGANTAR REDAKSI

Shalat merupakan amalan yang sangat penting dan salah satu rukun Islam yang agung. Oleh karena itu selayaknya setiap muslim memberikan perhatian yang besar terhadap urusan shalat. Shalat yang dilakukan dengan ikhlash dan memenuhi syarat dan rukunnya insya-Allah akan diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala. Namun ada juga shalat yang tidak diterima di sisi Allah meskipun syah, dan ada pula yang batil (tidak syah) dan tentunya Allah subhanahu wata’ala pun tidak akan menerima shalat tersebut.

Berikut ini beberapa kiat untuk menjaga agar shalat kita diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala, berpahala, dan tidak sia-sia. Semoga bermanfaat!!

1. Jangan Datangi Tukang Ramal

Orang yang mendatangi tukang ramal/juru tebak, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari, walaupun shalat yang dia kerjakan adalah syah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Barangsiapa yang medatangi tukang ramal ('arraf) lalu menanyakan kepada-nya tentang sesuatu (berkonsultasi), maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari." (HR. Muslim)

2. Hindari Parfum bagi Wanita yang Ingin Shalat di Masjid

Pada dasarnya wanita tidak dilarang shalat di masjid, namun shalat di dalam rumahnya adalah lebih utama. Andaikan seorang wanita ingin shalat di masjid, maka hendaknya dia memperhatikan ketentuan-ketentuan syara'. Di antara yang terpenting adalah tidak memakai parfum, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda,
"Wanita mana saja yang memakai wewangian untuk pergi ke masjid, maka tidak diterima shalatnya sebelum dia mandi sebagaimana ia mandi dari janabah." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dishahihkan Al-Albani)

4. Laksanakan Shalat dengan Berjama’ah

Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
"Barang siapa yang mendengar adzan lalu dia tidak memenuhinya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena ada udzur." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh al-Albani)

Hal ini juga menunjukkan bahwa shalat berjama'ah hukumnya wajib bagi laki-laki yang tidak mempunyai udzur.

4. Jauhi Khamer (Miras)

Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
"Barangsiapa meminum khamer, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. Jika dia bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya." (HR Ahmad dan At-Tirmidzi)

5. Jangan Bermusuhan Secara Tidak Haq

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Ada tiga golongan yang Allah tidak menerima shalat mereka," (di antaranya).... dua orang yang saling bermusuhan." (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Majah)

Yang dimaksud dengan bermusuh-an di sini adalah tidak bertegur sapa melebihi tiga hari dengan alasan yang tidak dibenarkan menurut agama.

6. Jangan Durhaka kepada Orang Tua dan Memutus Tali Silatur Rahim

Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
"Allah tidak menerima amalan orang yang memutus tali silaturrahim." (HR. Ahmad)

Orang yang melakukan perbuatan di atas mendapatkan ancaman berupa shalatnya tidak diterima oleh Allah subhanahu wata’ala, atau tidak berpahala, tetapi dari segi hukum shalatnya syah. Dan mereka tetap wajib melaksanakan shalat. Hal ini sebagai hukuman atau sanksi atas kesalahan yang dia lakukan.

Teks-teks dalil syar'i menunjukkan bahwa orang yang melakukan kesalahan tersebut di atas, maka shalatnya tidak diterima. Dengan tetap melaksanakan shalat, berarti kewajibannya telah gugur sehingga tidak terkena dosa meninggalkan shalat.

Untuk menjaga shalat agar syah dan tidak batil (sia-sia), berikut ini ditunjukkan kiat yang hendaknya kita perhatikan:

1. Shalatlah dalam Keadaan Suci

Orang yang dalam keadaan memiliki hadats, baik hadats besar maupun kecil, maka tidak syah bila mengerjakan shalat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kalian, jika ia berhadats, sampai ia berwudhu." (Muttafaqun 'alaih). Dan juga sabda beliau yang lainnya, "Tidak akan diterima shalat tanpa bersuci." (HR. Muslim)

2. Jauhi Sikap Riya'

Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa amal seseorang itu tergantung niatnya. Kalau orang melaksanakan shalat karena Allah, maka shalatnya akan diterima, sedangkan jika shalatnya bukan karena Allah, maka Allah subhanahu wata’ala tidak membutuhkannya. Dalam sebuah hadits Qudsi Allah subhanahu wata’ala berfirman,
"Aku tidak butuh terhadap sekutu-sekutu, barangsiapa yang melakukan suatu amalan, yang di dalam amalan tersebut menyekutukan Aku dengan selain-Ku, maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya." (HR. Muslim)

3. Jangan Bersikap Munafik

Orang munafik adalah orang yang mengaku Islam, namun dalam hatinya menyembunyikan kekufuran dan kebencian terhadap Islam. Dia tidak senang jika syariat Islam ditegakkan, dia membenci sunnah-sunnah yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, mengejek dan memusuhi Islam, atau mengatakan bahwa Islam itu hanya di masjid saja, sedang di luar masjid tidak perlu Islam lagi.

Maka orang seperti ini tidak akan diterima shalatnya sebelum ia bertobat. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:
Katakanlah, "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman." (QS. At-Taubah:65-66)
"Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. An-Nisa': 65)

4. Hindari Shalat di Masjid yang Ada Kuburannya

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Bumi keseluruhannya adalah masjid kecuali jamban dan kuburan." (HR. Abu Dawud, dishahihkn oleh Al-Albani).

Beliau juga telah bersabda,
"Janganlah kalian shalat menghadap ke kubur dan jangan duduk di atasnya." (HR. Muslim)
"Semoga laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yahudi dan nashrani yang telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid-masjid." Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, "Rasulullah memperingatkan kita dari apa yang telah mereka lakukan." (Muttafaqun 'alaih)

Juga sabda beliau,
"Ketahuilah bahwa orang-orang sebelum kalian telah menjadikan kuburan para nabi mereka dan kuburan orang-orang shaleh mereka sebagai masjid-masjid. Ingatlan, jangan kalian menjadikan kubur-kubur sebagai masjid, karena sesungguhnya aku melarang yang demikian itu." (HR. Muslim)

Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat di masjid yang ada kuburannya tidak syah, jika dengan niat ingin bertabarruk dengan ahli kubur. Sedangkan jika hanya sekedar shalat, maka shalatnya itu tetap syah, namun pelakunya terjerumus ke dalam perbuatan yang dibenci (makruh).

5. Jangan Sekali-kali Melakukan Kemusyrikan.

Orang musyrik adalah orang yang memalingkan ibadah kepada selain Allah subhanahu wata’ala, seperti orang yang ber-taqarrub atau beribadah kepada orang yang telah mati dengan keyakinan bahwa orang yang telah mati ini dapat memberikan manfaat atau menghilang-kan madharat.

Ataupun orang yang menyembelih binatang karena selain Allah, sujud kepada mereka, berdo’a kepada mereka agar memenuhi hajat dan kebutuhan hidup. Meminta mereka agar memberikan barakah kepada diri, harta dan anak-anaknya. Begitu pula orang yang berkeyakinan bahwa ada makhluk yang mengetahui perkara ghaib dan memberikan manfaat selain Allah subhanahu wata’ala serta berkeyakinan bahwa dia dapat mengatur kehidupan ini.

Orang-orang seperti ini meskipun mengerjakan shalat, tetapi shalatnya tidak diterima oleh Allah subhanahu wata’ala karena dia telah melakukan kesyirikan yang menyebabkan amal menjadi hilang lenyap.

Allah subhanahu wata’ala befirman, artinya:
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu, "Jika kamu mempersekutu-kan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Az-Zumar: 65)

Sumber: Shalatul Muslim, Fahd bin Sholih Al-Shuwailih. (Khalif Muttaqin)

Senin, Januari 09, 2012

Kisah Sabar Yang Paling Mengagumkan


Akhwatmuslimah.com – Prof. Dr. Khalid al-Jubair penasehat spesialis bedah jantung dan urat nadi di rumah sakit al-Malik Khalid di Riyadh mengisahkan sebuah kisah pada sebuah seminar dengan tajuk Asbab Mansiah (Sebab-Sebab Yang Terlupakan). Mari sejenak kita merenung bersama, karena dalam kisah tersebut ada nasihat dan pelajaran yang sangat berharga bagi kita.

Sang dokter berkata:

Pada suatu hari -hari Selasa- aku melakukan operasi pada seorang anak berusia 2,5 tahun. Pada hari Rabu, anak tersebut berada di ruang ICU dalam keadaan segar dan sehat.

Pada hari Kamis pukul 11:15 -aku tidak melupakan waktu ini karena pentingnya kejadian tersebut- tiba-tiba salah seorang perawat mengabariku bahwa jantung dan pernafasan anak tersebut berhenti bekerja. Maka akupun pergi dengan cepat kepada anak tersebut, kemudian aku lakukan proses kejut jantung yang berlangsung selama 45 menit. Selama itu jantungnya tidak berfungsi, namun setelah itu Allah Subhanaahu wa Ta`ala menentukan agar jantungnya kembali berfungsi. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Ta`ala .

Kemudian aku pergi untuk mengabarkan keadaannya kepada keluarganya, sebagaimana anda ketahui betapa sulit mengabarkan keadaan kepada keluarganya jika ternyata keadaannya buruk. Ini adalah hal tersulit yang harus dihadapi oleh seorang dokter. Akan tetapi ini adalah sebuah keharusan. Akupun bertanya tentang ayah si anak, tapi aku tidak mendapatinya. Aku hanya mendapati ibunya, lalu aku katakan kepadanya: “Penyebab berhentinya jantung putramu dari fungsinya adalah akibat pendarahan yang ada pada pangkal tenggorokan dan kami tidak mengetahui penyebabnya. Aku kira otaknya telah mati.”

Coba tebak, kira-kira apa jawaban ibu tersebut?Apakah dia berteriak? Apakah dia histeris? Apakah dia berkata: “Engkaulah penyebabnya!”Dia tidak berbicara apapun dari semua itu bahkan dia berkata:“Alhamdulillah.” Kemudian dia meninggalkanku dan pergi.

Sepuluh hari berlalu, mulailah sang anak bergerak-gerak. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Ta`ala serta menyampaikan kabar gembira sebuah kebaikan yaitu bahwa keadaan otaknya telah berfungsi.

Pada hari ke-12, jantungnya kembali berhenti bekerja disebabkan oleh pendarahan tersebut. Kami pun melakukan proses kejut jantung selama 45 menit, dan jantungnya tidak bergerak. Maka akupun mengatakan kepada ibunya:“Kali ini menurutku tidak ada harapan lagi.” Maka dia berkata:“Alhamdulillah, ya Allah jika dalam kesembuhannya ada kebaikan, maka sembuhkanlah dia wahai Rabbi.”

Maka dengan memuji Allah, jantungnya kembali berfungsi, akan tetapi setelah itu jantung kembali berhenti sampai 6 kali hingga dengan ketentuan Allah Subhanaahu wa Ta`ala spesialis THT berhasil menghentikan pendarahan tersebut, dan jantungnya kembali berfungsi.

Berlalulah sekarang 3,5 bulan, dan anak tersebut dalam keadaan koma, tidak bergerak. Kemudian setiap kali dia mulai bergerak dia terkena semacam pembengkakan bernanah aneh yang besar di kepalanya, yang aku belum pernah melihat semisalnya. Maka kami katakan kepada sang ibu bahwa putra anda akan meninggal. Jika dia bisa selamat dari kegagalan jantung yang berulang-ulang, maka dia tidak akan bisa selamat dengan adanya semacam pembengkakan di kepalanya. Maka sang ibu berkata:“Alhamdilillah.” Kemudian meninggalkanku dan pergi. Setelah itu, kami melakukan usaha untuk merubah keadaan segera dengan melakukan operasi otak dan urat syaraf serta berusaha untuk menyembuhkan sang anak. Tiga minggu kemudian, dengan karunia Allah Subhanaahu wa Ta`ala , dia tersembuhkan dari pembengkakan tersebut, akan tetapi dia belum bergerak.

Dua minggu kemudian, darahnya terkena racun aneh yang menjadikan suhunya 41,2oC. maka kukatakan kepada sang ibu:“Sesungguhnya otak putra ibu berada dalam bahaya besar, saya kira tidak ada harapan sembuh.” Maka dia berkata dengan penuh kesabaran dan keyakinan:“Alhamdulillah, ya Allah, jika pada kesembuhannya terdapat kebaikan, maka sembuhkanlah dia.”

Setelah aku kabarkan kepada ibu anak tersebut tentang keadaan putranya yang terbaring di atas ranjang nomor 5, aku pergi ke pasien lain yang terbaring di ranjang nomor 6 untuk menganalisanya. Tiba-tiba ibu pasien nomor 6 tersebut menagis histeris seraya berkata:“Wahai dokter, kemari, wahai dokter suhu badannya 37,6o, dia akan mati, dia akan mati.” Maka kukatakan kepadanya dengan penuh heran:“Lihatlah ibu anak yang terbaring di ranjang no 5, suhu badannya 41o lebih sementara dia bersabar dan memuji Allah.” Maka berkatalah ibu pasien no. 6 tentang ibu tersebut:“Wanita itu tidak waras dan tidak sadar.”

Maka aku mengingat sebuah hadits Rasulullah Sholallohu `alaihi wa sallam yang indah lagi agung:(طُوْبَى لِلْغُرَبَاِء)“Beruntunglah orang-orang yang asing.” Sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, akan tetapi keduanya menggoncangkan ummat. Selama 23 tahun bekerja di rumah sakit aku belum pernah melihat dalam hidupku orang sabar seperti ibu ini kecuali dua orang saja.

Selang beberapa waktu setelah itu ia mengalami gagal ginjal, maka kami katakan kepada sang ibu:“Tidak ada harapan kali ini, dia tidak akan selamat.” Maka dia menjawab dengan sabar dan bertawakkal kepada Allah:“Alhamdulillah.” Seraya meninggalkanku seperti biasa dan pergi.

Sekarang kami memasuki minggu terakhir dari bulan keempat, dan anak tersebut telah tersembuhkan dari keracunan. Kemudian saat memasuki pada bulan kelima, dia terserang penyakit aneh yang aku belum pernah melihatnya selama hidupku, radang ganas pada selaput pembungkus jantung di sekitar dada yang mencakup tulang-tulang dada dan seluruh daerah di sekitarnya. Dimana keadaan ini memaksaku untuk membuka dadanya dan terpaksa menjadikan jantungnya dalam keadaan terbuka. Sekiranya kami mengganti alat bantu, anda akan melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda..

Saat kondisi anak tersebut sampai pada tingkatan ini aku berkata kepada sang ibu:“Sudah, yang ini tidak mungkin disembuhkan lagi, aku tidak berharap. Keadaannya semakin gawat.” Diapun berkata:“Alhamdulillah.” Sebagaimana kebiasaannya, tanpa berkata apapun selainnya.

Kemudian berlalulah 6,5 bulan, anak tersebut keluar dari ruang operasi dalam keadaan tidak berbicara, melihat, mendengar, bergerak dan tertawa. Sementara dadanya dalam keadaan terbuka yang memungkinkan bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda, dan ibunyalah yang membantu mengganti alat-alat bantu di jantung putranya dengan penuh sabar dan berharap pahala.

Apakah anda tahu apa yang terjadi setelah itu?

Sebelum kukabarkan kepada anda, apakah yang anda kira dari keselamatan anak tersebut yang telah melalui segala macam ujian berat, hal gawat, rasa sakit dan beberapa penyakit yang aneh dan kompleks? Menurut anda kira-kira apa yang akan dilakukan oleh sang ibu yang sabar terhadap sang putra di hadapannya yang berada di ambang kubur itu? Kondisi yang dia tidak punya kuasa apa-apa kecuali hanya berdo’a, dan merendahkan diri kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala ?

Tahukah anda apa yang terjadi terhadap anak yang mungkin bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda 2,5 bulan kemudian?
Anak tersebut telah sembuh sempurna dengan rahmat Allah Subhanaahu wa Ta`ala sebagai balasan bagi sang ibu yang shalihah tersebut. Sekarang anak tersebut telah berlari dan dapat menyalip ibunya dengan kedua kakinya, seakan-akan tidak ada sesuatupun yang pernah menimpanya. Dia telah kembali seperti sedia kala, dalam keadaan sembuh dan sehat.

Kisah ini tidaklah berhenti sampai di sini, apa yang membuatku menangis bukanlah ini, yang membuatku menangis adalah apa yang terjadi kemudian:
Satu setengah tahun setelah anak tersebut keluar dari rumah sakit, salah seorang kawan di bagian operasi mengabarkan kepadaku bahwa ada seorang laki-laki berserta istri bersama dua orang anak ingin melihat anda. Maka kukatakan kepadanya:“Siapakah mereka?” Dia menjawab,“Tidak mengenal mereka.”

Akupun pergi untuk melihat mereka, ternyata mereka adalah ayah dan ibu dari anak yang dulu kami operasi. Umurnya sekarang 5 tahun seperti bunga dalam keadaan sehat, seakan-akan tidak pernah terkena apapun, dan juga bersama mereka seorang bayi berumur 4 bulan.

Aku menyambut mereka, dan bertanya kepada sang ayah dengan canda tentang bayi baru yang digendong oleh ibunya, apakah dia anak yang ke-13 atau 14? Diapun melihat kepadaku dengan senyuman aneh, kemudian dia berkata:“Ini adalah anak yang kedua, sedang anak pertama adalah anak yang dulu anda operasi, dia adalah anak pertama yang datang kepada kami setelah 17 tahun mandul. Setelah kami diberi rizki dengannya, dia tertimpa penyakit seperti yang telah anda ketahui sendiri.”

Aku tidak mampu menguasai jiwaku, kedua mataku penuh dengan air mata. Tanpa sadar aku menyeret laki-laki tersebut dengan tangannya kemudian aku masukkan ke dalam ruanganku dan bertanya tentang istrinya. Kukatakan kepadanya:“Siapakah istrimu yang mampu bersabar dengan penuh kesabaran atas putranya yang baru datang setelah 17 tahun mandul? Haruslah hatinya bukan hati yang gersang, bahkan hati yang subur dengan keimanan terhadap Allah Subhanaahu wa Ta`ala.”

Tahukah anda apa yang dia katakan?

Diamlah bersamaku wahai saudara-saudariku, terutama kepada anda wahai saudari-saudari yang mulia, cukuplah anda bisa berbangga pada zaman ini ada seorang wanita muslimah yang seperti dia.

Sang suami berkata:“Aku menikahi wanita tersebut 19 tahun yang lalu, sejak masa itu dia tidak pernah meninggalkan shalat malam kecuali dengan udzur syar’i. Aku tidak pernah menyaksikannya berghibah (menggunjing), namimah (adu domba), tidak juga dusta. Jika aku keluar dari rumah atau aku pulang ke rumah, dia membukakan pintu untukku, mendo’akanku, menyambutku, serta melakukan tugas-tugasnya dengan segenap kecintaan, tanggung jawab, akhlak dan kasih sayang.”

Sang suami menyempurnakan ceritanya dengan berkata:

“Wahai dokter, dengan segenap akhlak dan kasih sayang yang dia berikan kepadaku, aku tidak mampu untuk membuka satu mataku terhadapnya karena malu.” Maka kukatakan kepadanya: “Wanita seperti dia berhak mendapatkan perlakuan darimu seperti itu.” Kisah selesai.

Kukatakan:

Saudara-saudariku, kadang anda terheran-heran dengan kisah tersebut, yaitu terheran-heran terhadap kesabaran wanita tersebut, akan tetapi ketahuilah bahwa beriman kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala dengan segenap keimanan dan tawakkal kepada-Nya dengan sepenuhnya, serta beramal shalih adalah perkara yang mengokohkan seorang muslim saat dalam kesusahan, dan ujian. Kesabaran yang demikian adalah sebuah taufik dan rahmat dari Allah Subhanaahu wa Ta`ala .

Allah Subhanaahu wa Ta`ala berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥)الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (١٥٦)أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (١٥٧)

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ` bersabda:

مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَحُزْنٍ وَلاَ أَذىً وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا خَطاَيَاهُ

“Tidaklah menimpa seorang muslim dari keletihan, sakit, kecemasan, kesedihan tidak juga gangguan dan kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali dengannya Allah Subhanaahu wa Ta`ala akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR. al-Bukhari (5/2137))

Maka, wahai saudara-saudariku, mintalah pertolongan kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala , minta dan berdo’alah hanya kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala terhadap berbagai kebutuhan anda sekalian.

Bersandarlah kepada-Nya dalam keadaan senang dan susah. Sesungguhnya Dia Subhanaahu wa Ta`ala adalah sebaik-baik pelindung dan penolong.

Mudah-mudahan Allah Subhanaahu wa Ta`ala membalas anda sekalian dengan kebaikan, serta janganlah melupakan kami dari do’a-do’a kalian.

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ (١٢٦)

“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raf: 126) .

(Sumber: Majalah Qiblati )

Minggu, Januari 08, 2012

Etika Memakai Sandal Dan Sepatu





Mukaddimah

Islam adalah satu-satunya agama yang banyak sekali memperhatikan aspek akhlaq dan etika, dari hal yang sebesar-besarnya hingga sekecil-kecilnya. Oleh karena itu, pantaslah pula apa yang dikatakan 'Aisyah radliyallâhu 'anha ketika ditanya tentang akhlaq Rasulullah bahwa akhlaq beliau adalah al-Qur'an.

Bila kita mengamati kandungan al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi, maka sangat sulit kita untuk tidak mengatakan bahwa di dalamnya selalu terkait dengan akhlaq dan etika itu. Salah satu hal yang nampaknya sepele tetapi besar artinya yang diberikan perhatian oleh Islam adalah masalah etika memakai sandal atau sepatu.

Nah, apa urgensinya? Bagaimana etikanya?…Pada kajian kali ini, kita akan membahasnya, Insya Allah.

Dari Abu Hurairah radliyallâhu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Bila salah seorang diantara kamu memakai sandal, maka hendaklah dia memulainya dengan kaki kanan dan bila dia melepasnya, maka hendaklah dia memulainya dengan kaki kiri. Jadikanlah kaki kanan yang pertama dari keduanya dipakai dan yang terakhir dari keduanya yang dilepas (dicopot)." (HR.Bukhari)


Kandungan Hadits


Terdapat hadits yang diriwayatkan 'Aisyah di dalam kitab ash-Shahîhain bahwasanya Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam sangat suka menganan (memakai dengan memulai yang kanan), baik ketika memakai sandal atau sepatu (atau sandal dan yang semaknanya), menyisir, bersuci dan seluruh urusannya. Beliau Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam senantiasa memulai dengan kanan dan mendahulukannya terhadap sesuatu yang baik dan mengakhirkannya terhadap yang selain itu. Bila memakai sandal, beliau mendahulukan kaki kanan; bila memakai pakaian, beliau mendahulukan sebelah kanan dan bila masuk masjid, beliau mendahulukan kaki kanan.

Beliau mendahulukan yang kiri untuk selain hal itu; ketika masuk WC, keluar dari Masjid, melepas kedua sandal, pakaian dan semisalnya.

Beliau mengkhususkan yang kanan di dalam makan, minum, berjabat tangan dan mengambil sesuatu yang baik. Dan beliau mengkhususkan yang kiri terhadap kotoran dan sesuatu yang tidak disukai. Inilah sunnah Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam yang beliau sukai dan senang melakukannya.

Di dalam masalah thaharah (bersuci), beliau mendahulukan untuk mencuci tangan kanan dan kaki kanan. Ketika mencukur di dalam manasik haji, beliau mendahulukan bagian sebelah kanan dari kepalanya atas bagian kirinya, demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam.

Menurut syari'at, akal dan estetika bahwa mendahulukan yang kanan terhadap sesuatu yang baik dan mengkhususkannya serta mengkhususkan yang kiri terhadap sesuatu yang tidak disukai adalah lebih utama. Oleh karena itu, kaidah syari'at yang kemudian diambil dari sunnah beliau Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam adalah mendahulukan yang kanan terhadap setiap sesuatu yang pernah beliau lakukan dalam rangka memuliakan beliau dan yang selain itu, dianjurkan untuk memulainya dengan yang kiri.

Ibn al-'Arabi (bukan Ibn 'Arabi, tokoh Sufi yang sesat-red.,) berkata, "Memulai dengan yang kanan disyari'atkan terhadap semua amal shalih karena keutamaannya secara estetika lebih kuat dan secara syari'at lebih dianjurkan untuk mendahulukannya."

al-Hulaimi berkata, "Sesungguhnya memulai dengan yang kiri ketika melepas (sandal atau sepatu-red.,) karena memakai itu adalah suatu kehormatan dan juga karena ia (dalam posisi) menjaga (melindungi). Manakala yang kanan lebih mulia dan terhormat daripada yang kiri, maka dimulailah dengannya ketika memakai dan dikemudiankan ketika melepas (mencopot) sehingga kehormatannya tetap ada dan jatahnya dari hal itu lebih banyak."

SUMBER: Tawdlîh al-Ahkâm Min Bulûgh al-Marâm, karya Syaikh.'Abdullah al-Bassam, jld.VI, h.233-234


alsofwa.or.id