tag:blogger.com,1999:blog-18410430500189612612024-03-05T11:13:05.091-08:00Al MaidanyMaidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.comBlogger258125tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-46960742747643021422014-05-07T02:13:00.002-07:002014-05-07T02:13:28.891-07:00IRONI SHOLAT SUBUH, MARI KITA RENUNGKAN!*ada seorang ustad yang giat berdakwah menyerukan tegaknya syariat islam. Herannya dia tidak pernah bisa ditemui saat sholat subuh di masjid. Saat ditanya kemana, dengan ringan dia menjawab : "pekerjaan menuntut saya bekerja lebih lama, sehingga waktu tidur saya terlambat. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun"<br />
????????????<br />
*Ada seorang kawan yang menyetel alarm untuk bangun tengah malam, demi pertandingan liga champion, tetapi tidak pernah dilakukan untuk bangun sholat subuh. Gilanya lagi, banyak orang yang menyetel alarm jam 6 pagi. Kenapa tidak jam 4 pagi?<br />
????????!?<br />
*ketika harus masuk kerja jam 8 pagi, apakah kita rela bangun lebih pagi agar bisa tiba tepat waktu di kantor?? Apalagi bagi yang tempat tinggalnya jauh, mampu kah kita bangun lebih pagi agar tidak terlambat?<br />
Atau anda akan selalu meminta ijin kepada pimpinan setiap hari karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk datang pagi-pagi? <br />
Mengapa kita tidak berani minta ijin kepada atasan kita padahal dia manusia biasa. Sementara kita begitu mudahnya "meminta ijin" kepada Allah, yang telah menciptakan kita dan juga pimpinan kita, untuk terlambat mendirikan sholat subuh??<br />
?????<br />
*coba renungkan!! Kalau ada orang kaya yang berjanji memberikan uang100 juta jika datang ke rumahnya tepat jam 5 pagi, apakah kita akan mendatanginya? Atau apakah kita menolak hanya karena tidak bisa mengatur waktu bangun tidur? Sesungguhnya permasalahannya kembali kepada kemauan :"KITA MAU ATAU TIDAK!!!"<br />
?????<br />
"sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang munafik adalah sholat isya dan sholat subuh, sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak." (HR : Bukhari dan muslim)Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-44859434137867958932014-03-02T18:15:00.001-08:002014-03-02T18:15:18.586-08:00Pemuda Ini Pernah Bertemu dengan Dajjal<strong>Akhwatmuslimah.com</strong> – Ada baiknya kita awali kisah
ini dengan membahas hakekat Dajjal, karena tidak semua tahu siapa
Dajjal, sebagian lagi menyangka Dajjal hanyalah sebuah simbol, atau
sesuatu yang tidak berwujud dan tidak memiliki hakekat.
<br />
Dajjal adalah sesosok laki-laki dari anak Adam yang memiliki sejumlah
sifat sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits shahih. Rasulullah
shallallohu’alaihi wasallam banyak menyebutkan Dajjal beserta
sifat-sifatnya agar manusia mengetahui dan berhati-hati dari makhluk
ini, sehingga apabila kelak ia muncul, kaum mukminin dapat mengenalnya
serta tidak terfitnah olehnya.<br />
Bahkan karena besarnya fitnah Dajjal, Rasulullah berwasiat untuk kita
selalu berlindung dari kejelekannya di setiap akhir shalat sesudah
tasyahhud akhir. Rasulullah bersabda:<br />
<em>“Apabila salah seorang diantara kalian selesai dari tasyahud akhir
mintalah perlindungan dari empat perkara. Ucapkan: Ya Allah aku
berlindung kepada-Mu dari adzab neraka Jahannam, dan dari adzab kubur
dan dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejelekan titnah
Al-Masih Ad-Dajjal. Kemudian berdoalah untuk dirinya apa yang tampak
baginya (untuk dia minta).”</em> (HR. Muslim, Abu ‘Awanah, An-Nasai dan Ibnul Jarud)<br />
Aisyah Ra, mengabarkan bahwa Rasulullah saw selalu berdoa dalam shalat: “<em>Ya
Allah, sungguh aku berlindung kepada Mu dari siksa kubur. Dan aku
berlindung kepada Mu dari fitnah Al-Masiih Dajjal. Dan aku berlindung
kepada Mu dari fitnah ketika hidup dan fitnah setelah mati. Ya Allah,
sungguh aku berlindung kepada Mu dari dosa dan hutang</em>.” (Al-Bukhari dan Muslim)<br />
Diantara sifat Dajjal, dia adalah seorang pemuda. Kulitmya merah,
berbadan besar, pendek, berambut keriting, dahinya lebar, pundaknya
bidang, mata sebelah kanan buta, dan matanya ini tidak menonjol keluar
juga tidak tenggelam, seolah-oleh buah anggur yang masak (tak bercahaya)
dan matanya sebelah kiri ditumbuhi daging yang tebal pada sudutnya. Di
antara kedua matanya terdapat tulisan huruf kaf, fa’, ra’ secara
terpisah, atau tulisan “kafir”, yang dapat dibaca oleh setiap muslim
yang bisa menulis maupun yang tidak bisa menulis. Dan di antara tandanya
lagi ialah mandul, tidak punya anak. Semua sifat-sifat ini disebutkan
dalam sabda-sabda Rasulullah shallallohu’alaihi wasallam.<br />
Apakah makhluk ini sudah ada wujudnya? Dimanakah ia sekarang? Kisah Tamim Ad-Dari Ra akan menjawab pertanyaan ini…<br />
<strong>Tamim Ad-Dari Shahabat Yang Pernah Berjumpa Dajjal</strong><br />
Tamim Ad Dari adalah orang yang pernah bertemu dengan Dajjal,
sesungguhnya Dajjal sudah ada sejak Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam masih hidup, namun ia dibelengguh oleh Allah subhanahu wata’ala
di suatu tempat. Tamim Ad Dari adalah seorang nasrani namun ia
mendatangi Rasulullah untuk berbaiat dan masuk islam dan menceritakan
semua kejadian yang ia lihat mengenai Dajjal, namun Rasulullah sudah
mengetahui tentang Dajjal sebelum disampaikan langsung oleh Tamim Ad
Dari. Berikut kisahnya :<br />
Dari Fatimah binti Qois ia berkata, “Aku mendengar penyeru
Rasulullah`Shallallahu’alaihi wasallam menyeru, ‘Ash Sholatu jaami’ah !’
Lalu aku pun keluar menuju masjid dan sholat bersama Rasulullah
shallallahu’alaihi wasallam. Aku berada pada shof wanita yang ada di
belakang laki-laki secara langsung. Maka tatkala Rasulullah
shallallahu’alaihi wasallam telah menyelesaikan sholatnya beliau duduk
di atas mimbar sambil tertawa seraya bersabda “Hendaklah setiap orang
duduk di tempatnya masing-masing.”<br />
Kemudian beliau bersabda, “Tahukah kalian mengapa aku mengumpulkan
kalian? Mereka menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”Beliau
bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku tidaklah mengumpulkan kalian
untuk memberikan anjuran atau ancaman. Akan tetapi, aku kumpulkan kalian
karena Tamim Ad Dari tadinya adalah seorang Nashrani lalu ia datang
untuk berbaiat dan masuk islam. Ia menceritakan kepadaku dengan cerita
yang sesuai dengan apa yang pernah aku ceritakan kepada kalian tentang
Al Masih Ad Dajjal.<br />
Ia bercerita kepadaku bahwa ia berlayar dengan menggunakan kapal laut
bersama tiga puluh orang dari Bani Lakhom dan Judzam, lalu badai
mengombang-ambing mereka selama sebulan lamanya. Kemudian mereka
berlabuh di sebuah pulau yang berada di tengah laut hingga matahari
terbenam. Mereka pun duduk disampan-sampan kecil dan masuk ke dalam
pulau. Disana mereka bertemu dengan makhluk ahlab (yang berambut banyak
dan sangat tebal) yang dipenuhi dengan bulu yang tidak diketahui mana
depan dan belakangnya karena sangat banyak rambutnya, mereka berkata,
“Apakah engkau ini? Ia berkata, ” Aku adalah Jassasah.” Mereka bertanya
kembali,”Aapakah Jassasah itu?” Ia berkata, “Wahai kaum! pergilah kepada
orang yang berada di addair (rumah ibadah) itu, karena ia sangat ingin
mengetahui kabar kalian.”<br />
Tamim berkata, “Ketika Jassasah menyebutkan kepada kami (tentang)
seseorang, kami merasa takut jika ia adalah setan wanita, lalu kami pun
pergi dengan cepat hingga masuk ke dalam addair. Ternyata di dalamnya
terdapat orang yang sangat besar badannya yang belum pernah kami lihat
sebelumnya. Ia terikat dengan kuat, kedua tangannya disatukan dilehernya
dan antara dua lutut sampai dua mata kakinya dengan besi.Kami
berkata,”Celaka, apakah engkau ini?” Ia berkata, “Kelak kalian akan
mengetahui kabarku, maka kabarkan kepadaku siapakah kalian?” Mereka
berkata,” Kami berasal dari bangsa Arab. Tadinya kami berlayar dengan
kapal laut, tiba-tiba datanglah badai hingga mengombang-ambing kami
selama sebulan, kemudian kami berlabuh ke pulaumu ini. Lalu kami duduk
di sampan-sampannya dan masuk ke dalam pulau dan bertemu dengan mahluk
yang dipenuhi dengan bulu, sehingga tidak diketahui mana depan dan
belakangnya. “Kami berkata, “Apakah engkau ini?” Ia menjawab, “Aku
adalah Jassasah .” Kami berkata, “Apakah Jassasah itu?” Ia berkata,
“Pergilah kepada orang ini yang berada di dalam addair karena ia sangat
ingin mengetahui kabar kalian.”Maka kami segera pergi kepadamu dan
merasa takut darinya. Jangan-jangan ia adalah setan.”<br />
Lalu Dajjal berkata, “Kabarkan kepadaku mengenai pohon kurma yang
berada di Baisan (Yaqut Al Hamawi berkata, Ia adalah sebuah kota yang
berada di Yordania dan terletak di semenanjung Syam, ada yang berkata
bahwa ia adalah lidahnya bumi yang terletak antara Hauron dan
Palestina). Kami berkata, “Mengenai apanya? Ia berkata,” Mengenai
pohonnya, apakah masih berbuah?” Kami berkata, “Ya, Masih.” Ia
berkata,”Sesungguhnya hampir-hampir ia tidak berbuah lagi.”<br />
Ia kembali bertanya, “Kabarkan kepadaku tentang danau Thobariyah!”
Kami berkata, “Mengenai apanya?” Ia berkata, “Apakah masih ada airnya?”
Mereka menjawab, “Airnya masih banyak.” Ia berkata, “Sesungguhnya
hampir-hampir airnya akan habis.”<br />
Ia berkata lagi, “Kabarkan kepadaku mengenai mata air Zughor (Kota
kecil yang terkenal di kota Syam)!” Mereka berkata, “mengenai apanya? Ia
berkata, “Apakah masih ada airnya dan apakah penduduknya masih mengairi
tanamannya dengan mata air itu?” Kami berkata,”Ya, airnya banyak dan
penduduknya masih mengairi tanamannya dengan mata air tersebut.”<br />
Ia berkata, “kabarkan kepadaku tentang seorang Nabi yang ummiy, apa
yang telah ia lakukan?” mereka berkata,”Ia telah keluar dari Makkah dan
pergi ke Madinah.”<br />
Ia berkata, “apakah orang-orang Arab memeranginya?” Kami berkata “Ya.”<br />
Ia berkata, “Lalu apa yang ia lakukan terhadap mereka.” Lalu kami
mengabarkan kepadanya bahwa Nabi itu telah menguasai daerah sekitar
Madinah dan ditaati.”<br />
Ia berkata, “Itu sudah terjadi?” kami berkata “Ya.”<br />
Ia berkata, “Sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka untuk
mentaatinya, dan sesungguhnya aku akan mengabarkan tentang diriku. Aku
adalah Al Masih dan sesungguhnya sebentar lagi aku akan keluar dan
mengelilingi bumi. Tidak ada satu daerah pun kecuali aku datangi selama
empat puluh malam kecuali Makkah dan kota Thoyyibah (Madinah). Sebab
keduanya diharamkan. Acap kali aku ingin memasuki salah satu dari kota
tersebut, para malaikat menghadangku dengan menghunuskan pedangnya untuk
mencegahku, dan pada setiap jalan masuk terdapat malaikat yang
menjaganya.”<br />
Fatimah berkata,”Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda
sambil menghentakkan tongkatnya di mimbar, “Kota ini adalah Thoyyibah,
yakni Madinah. Bukankah aku telah menyampaikannya kepada kalian?”
Orang-orang menjawab, “Ya” (Rasulullah berkata), “Aku sungguh heran
dengan hadits Tamim Ad Dari yang sesuai dengan yang aku ceritakan kepada
kalian dan tentang Makkah dan Madinah. Ketahuilah bahwasanya ia berada
di laut Syam atau Yaman, lalu ia keluar dari arah Timur, dari arah
Timur. Beliau menunjuk dengan tangannya ke arah Timur.” Fathimah
berkata, “Aku hafal kisah tersebut dari Rosulullah Shallallahu’alaihi
wasallam.” (HR. Muslim).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.akhwatmuslimah.com/wp-content/uploads/2014/02/dajj-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.akhwatmuslimah.com/wp-content/uploads/2014/02/dajj-1.jpg" height="226" width="320" /></a></div>
Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-32069381284647967722014-01-07T23:09:00.001-08:002014-01-07T23:09:29.145-08:00KUPANJATKAN CINTAKU PADAmu<br /><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Istriku, cintaku padamu seperti 'harnest' nyaman, tenang dan tak ada kekhawatiran bersamamu rasanya savety selalu bila denganmu<br /> <br />
Cintaku padamu Seperti karmantel berkilo-kilo newton beban tetap tidak
friksi dan putus, kokoh kuat walaupun banyak beban yang menghantam..<br /> <br /> Cintaku seperti carabiner ketika terkunci dg baik rasany<span class="text_exposed_show">a aman, bahagia, tentram, sakinah mawaddah warahmah ketika kita berdua sudah terkunci oleh ikatan yang kokoh (pernikahan) <br /> <br />
Cintaku padamu seperti 'auto stop dan figure 8' tahu betul kapan
saatnya kita bergerak bersama dan berhenti sejenak untuk menikmati
kehidupan yang indah ini bersamamu<br /> <br /> Seperti 'helmet' selalu melindungi dan menaungimu kapanpun kau mau..<br /> <br />
Cintaku seperti 'webbing dan juga prusik' kecil tapi kuat, di luar
tampak biasa2 saja tapi kekuatannya luar biasa, begitu juga cintaku tak
bisa di jabarkan dengan kata-kata<br /> <br /> Sayang, cintaku padamu
seperti 'ascender dan juga descender' nyaman ketika di genggam aman
digunakan untuk naik dan turun, begitu juga cintaku tentram rasanya
ketika menggengam tanganmu<br /> <br /> cintaku juga seperti pulley, beban
seberat apapun menjadi ringan, sama sepertimu cintaku, persoalan dan
masalah2 yg berat terasa ringan bersamamu<br /> <br /> Tidak lupa cintaku juga seperti 'grigri' rajin membelaymu... **eaaaa</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL_PmOD6LlCQZxU-9XmXXWQ30dEGQ7nGpEiD1VuePMpA1O42mFNiSVfFouFtRSmc3I0WWcVGs50dET2Bter-ZldGfOAqL-g-bsGkBSh7MpJQdKY_ZmEbzNLR8i2_r1UlVBlx4-Uwlzsn8/s1600/4315_1058808594396_110884_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL_PmOD6LlCQZxU-9XmXXWQ30dEGQ7nGpEiD1VuePMpA1O42mFNiSVfFouFtRSmc3I0WWcVGs50dET2Bter-ZldGfOAqL-g-bsGkBSh7MpJQdKY_ZmEbzNLR8i2_r1UlVBlx4-Uwlzsn8/s1600/4315_1058808594396_110884_n.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-19023192711290404142013-05-31T23:22:00.001-07:002013-05-31T23:22:08.044-07:00Menikahlah<p>Seorang yang mendaki gunung-gunung yang tinggi tetapi belum menikah itu ibarat seorang pendaki yang tersesat di Jl. Gunung Sahari #eeh</p>
<p>Seorang penjelajah yang telah menjelajahi belahan bumi barat, selatan, utara dan timur akan tetapi belum menikah itu ibarat seorang yang tersesat tak tentu arah karena sudah jauh kemana2 tapi tak tahu gerangan dimanakah KUA itu berada #eaaaa</p>
<p>Seorang ilmuwan yang menemukan sesuatu yang mencengangkan dunia tetapi belum menikah itu ibarat seorang yang pergi ke pasar tanpa tahu ia mau membeli(menemukan) apa?'?! #uhuk</p>
<p>Seorang pengusaha kaya yang bisa membeli segalanya tetapi belum menikah itu, seperti orang termiskin se-asia karena ia tidak bisa memenuhi kebutuhan biaya di KUA yang sebesar Rp. 30.000,- #eaaaa promosi kua</p>
<p>Maaf kawan jangan malah ya!!!!^__^</p>
Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-57748777233426769492013-05-07T20:14:00.001-07:002013-05-10T17:48:03.128-07:00Save KPK<p>KPKi itu... Komunitas Pecinta Koruptor indonesia, ngomongnya tiap hari tentang koruptor, tapi tiap hari koruptor bisa berkeliaran dimana-mana tanpa ada yg ditangkap bahkan udah jadi tersangka masih bisa rekreasi #namanya juga Pecinta eeh</p>
<p>KPKi itu... Bentar dulu, selama ini KPK udah berbuat apa ya untuk para koruptor, eh salah untuk negeri ini?? KPKi itu... Kelompok Pembela Koruptor indonesia.. </p>
<p>KPKi itu... Kelompok Perlawanan Keadilan indonesia, alih-alih menegakkan Keadilan eh malah bersekongkol melawan keadilan "yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan" #mikir</p>
<p>KPKi itu.. Kelompok penyembunyi Kasusindonesia, helllo apa kabar kasus century? BLBI?? Sembunyi dimana,disembunyikan dimana yah? ::mewek</p>
<p>KPKi itu... Kelompok Penyita Kepunyaanoranglain indonesia, hebatnya dia bisa menyita barang-barang milik orang lain sesukanya tanpa surat penyitaan dan lain-lain.. </p>
<p>KPKi itu kelompok penghabis Kekayaannegaraindonesia, <br>
Jumlah kerugian negara : <br>
kasus centuri 6700Miliar, <br>
kasus hambalang 243 miliar, <br>
kasus simulator 121 miliar, <br>
kasus sapi : Rp. 0,- <br>
Untuk menuntaskan itu semua negara membayar pimpinan KPK: Rp. 63-70 Juta/orang/bulan sesuai PP 36/2009. Wowwww udah dapet apa KPK selama ini?? KOTAK SEPATU??? :D</p>
<p>#saveKPk<br>
#AKUSAYANGKPK yang sesungguhnya komisi pemberantas korupsi (aamiin)</p>
Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-51578733549286081372013-05-05T22:48:00.001-07:002013-05-06T01:52:59.073-07:00Sebelum 6 mei 1 tahun yang lalu<p>Sebelum 6 mei 1 tahun yang lalu, aku bukanlah siapa2, saat ini siapa2 bukanlah aku #gak nyambung :D <br>
Udah ah mau nulis nih... :p<br>
#akad_nikah</p>
<p>Sebelum 6 mei 1 tahun yang lalu, sering berkata kepada sahabat yg bertanya "mana istrinya ?" Ku jawab :"masih di lawh mahfuzh nunggu di jemput..." #sah</p>
<p>Sebelum 6 mei 1 tahun yang lalu, kehidupan ku terarah tapi seperti tak berketujuan, layaknya sebuah kapal di atas samudera luas yang terombang ambing diterpa gelombang kapal terus berlayar tapi hanya untuk terbebas dari terpaan gelombang tersebut tanpa tahu ia harus kemana #1/2dien</p>
<p>Dulu sebelum 6 mei 1 tahun yang lalu, makan ketoprak 1 piring lebih rasanya kurang, sekarang makan ketoprak sepiring berdua dengan 'dia' sudah cukup kenyang, mungkin karena saat seseorang lapar ia kekurangan zat gula yg banyak mengandung kalori, dan makan ketoprak walaupun sepiring berdua dengan 'dia' rasanya lambungku seperti tidak kekurangan unsur gula karena 'dia' yg begitu manis menemaniku.karena sesungguhnya rasa lapar itu bukan diperut, tapi di hati. Apabila hati sudah kenyang si perut manggut-manggut#ketenangan hati</p>
<p>Sebelum 6 Mei 1 tahun yang lalu, sudah berulang kali ku berikhtiar agar bisa tulang rusukku yang masih di lawh mahfuzh itu dapat ku jemput, mencoba menyamakan antara keinginanku yg ku realisasikan dalam ikhtiar cinta dengan takdir Allah yang telah tertulis dengan rapih. Merayu dan bersimpuh kepada Allah agar Allah meridhoi langkahku agar usahaku tidak sia-sia#Ridho Allah</p>
<p>Sebelum 6 Mei 1 tahun yang lalu, aku menyadari Kuasa Allah atas setiap makhluknya. "tidak akan Allah menciptakanku dengan sia-sia bahkan seekor nyamuk pun banyak faedahnya untuk manusia, kulantunkan doa sebagai penyemangatku untuk mendapatkan istri sholeha : "ya Allah mudahkanlah urusanku ini sebagaimana Engkau mudahkan aku berada di dunia ini"#Rahmat Allah</p>
<p>Sebelum 6 Mei 1 tahun yang lalu, aku menyadari sekeras apapun usahaku untuk mendapatkan sesuatu jika Allah tidak berkehendak, maka tak akan aku dapatkan.. Hingga hari yang dinanti itu tiba dan kurasakan bersamanya surga sebelum surga (aamiin) sampai saat ini, Sepenggal firdaus itu nyata bersamamu   #Surga Firdaus</p>
<p>6 Mei 1 tahun yang lalu, akad nikah sah mendapatkan 1/2 dien, ketenangan hati, ridho dan Rahmat Allah serta insya Allah mendapatkan surga firdausNya kelak... Aamiin</p>
<p>@kantor_6 mei 2013 15.00 nunggu ashar</p>
<p>Hepi anniversary...</p>
<div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs0W5qZLot_ZOzhBlR6p28tOaDHei-tnEWdRyeRI4xXTNhuujclWFTZXeh6EQBfyOQZ9sY6elDhWzVo33BygV69VUSZZqc8pR8zkYhc6pQ2W-RD_RVq4XXK5Nmt_4XXAaSFe1D2IVfw5I/s1600/DSC_0386_Hagrid_Clean.jpg' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs0W5qZLot_ZOzhBlR6p28tOaDHei-tnEWdRyeRI4xXTNhuujclWFTZXeh6EQBfyOQZ9sY6elDhWzVo33BygV69VUSZZqc8pR8zkYhc6pQ2W-RD_RVq4XXK5Nmt_4XXAaSFe1D2IVfw5I/s640/DSC_0386_Hagrid_Clean.jpg' /> </a> </div>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-57007400498233418192013-05-02T08:50:00.001-07:002013-05-02T08:50:47.618-07:00SALAM STW<p><a href="http://www.facebook.com/pages/Mari-Biasakan-STW-Sholat-Tepat-Waktu/444549495386">Mari Biasakan STW (Sholat Tepat Waktu)</a><br>
</p>
Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-31870352415946918572013-04-27T08:18:00.001-07:002013-04-27T08:18:51.573-07:00* 32 Cara Berbakti kepada Orangtua *____<p>_____</p>
<p>1. Berbicaralah kamu kepada kedua orang tuamu dengan adab dan janganlah mengucapkan “Ah” kepada mereka, jangan hardik mereka, berucaplah kepada mereka dengan ucapan yang mulia.</p>
<p>2. Selalu taati mereka berdua di dalam perkara selain maksiat, dan tidak ada ketaatan kepada makhluk di dalam bermaksiat kepada sang Khalik.</p>
<p>3. Lemah lembutlah kepada kedua orangtuamu, janganlah bermuka masam serta memandang mereka dengan pandangan yang sinis.</p>
<p>4. Jagalah nama baik, kemuliaan, serta harta mereka. Janganlah engkau mengambil sesuatu tanpa seizin mereka.</p>
<p>5. Kerjakanlah perkara-perkara yang dapat meringankan beban mereka meskipun tanpa diperintah. Seperti melayani mereka, belanja ke warung, dan pekerjaan rumah lainnya, serta bersungguh-sungguhlah dalam menuntut ilmu.</p>
<p>6. Bermusyawarahlah dengan mereka berdua dalam seluruh kegiatanmu. Dan berikanlah alasan jika engkau terpaksa menyelisihi pendapat mereka.</p>
<p>7. Penuhi panggilan mereka dengan segera dan disertai wajah yang berseri dan menjawab, “Ya ibu, ya ayah”. Janganlah memanggil dengan, “Ya papa, ya mama”, karena itu panggilan orang asing (orang-orang barat maksudnya –pent.).</p>
<p>8. Muliakan teman serta kerabat mereka ketika kedua orang tuamu masih hidup, begitu pula setelah mereka telah wafat.</p>
<p>9. Janganlah engkau bantah dan engkau salahkan mereka berdua. Santun dan beradablah ketika menjelaskan yang benar kepada mereka.</p>
<p>10. Janganlah berbuat kasar kepada mereka berdua, jangan pula engkau angkat suaramu kepada mereka. Diamlah ketika mereka sedang berbicara, beradablah ketika bersama mereka. Janganlah engkau berteriak kepada salah seorang saudaramu sebagai bentuk penghormatan kepada mereka berdua.</p>
<p>11. Bersegeralah menemui keduanya jika mereka mengunjungimu, dan ciumlah kepala mereka.</p>
<p>12. Bantulah ibumu di rumah. Dan jangan pula engkau menunda membantu pekerjaan ibumu.</p>
<p>13. Janganlah engkau pergi jika mereka berdua tidak mengizinkan meskipun itu untuk perkara yang penting. Apabila kondisinya darurat maka berikanlah alasan ini kepada mereka dan janganlah putus komunikasi dengan mereka.</p>
<p>14. Janganlah masuk menemui mereka tanpa izin terlebih dahulu, apalagi di waktu tidur dan istirahat mereka.</p>
<p>15. Jika engkau kecanduan merokok, maka janganlah merokok di hadapan mereka.</p>
<p>16. Jangan makan dulu sebelum mereka makan, muliakanlah mereka dalam (menyajikan) makanan dan minuman.</p>
<p>17. Janganlah engkau berdusta kepada mereka dan jangan mencela mereka jika mereka mengerjakan perbuatan yang tidak engkau sukai.</p>
<p>18. Jangan engkau utamakan istri dan anakmu di atas mereka. Mintalah keridhaan mereka berdua sebelum melakukan sesuatu karena ridha Allah tergantung ridha orang tua. Begitu juga kemurkaan Allah tergantung kemurkaan mereka berdua.</p>
<p>19. Jangan engkau duduk di tempat yang lebih tinggi dari mereka. Jangan engkau julurkan kakimu di hadapan mereka karena sombong.</p>
<p>20. Jangan engkau menyombongkan kedudukanmu di hadapan bapakmu meskipun engkau seorang pejabat besar. Hati-hati, jangan sampai engkau mengingkari kebaikan-kebaikan mereka berdua atau menyakiti mereka walaupun dengan hanya satu kalimat.</p>
<p>21. Jangan pelit dalam memberikan nafkah kepada kedua orang tua sampai mereka mengeluh. Ini merupakan aib bagimu. Engkau juga akan melihat ini terjadi pada anakmu. Sebagaimana engkau memperlakukan orang tuamu, begitu pula engkau akan diperlakukan sebagai orang tua. 22. Banyaklah berkunjung kepada kedua orang tua, dan persembahkan hadiah bagi mereka. Berterimakasihlah atas perawatan mereka serta atas kesulitan yang mereka hadapi. Hendaknya engkau mengambil pelajaran dari kesulitanmu serta deritamu ketika mendidik anak-anakmu.</p>
<p>23. Orang yang paling berhak untuk dimuliakan adalah ibumu, kemudian bapakmu. Dan ketahuilah bahwa surga itu di telapak kaki ibu-ibu kalian.</p>
<p>24. Berhati-hati dari durhaka kepada kedua orang tua serta dari kemurkaan mereka. Engkau akan celaka dunia akhirat. Anak-anakmu nanti akan memperlakukanmu sama seperti engkau memperlakukan kedua orangtuamu.</p>
<p>25. Jika engkau meminta sesuatu kepada kedua orang tuamu, mintalah dengan lembut dan berterima kasihlah jika mereka memberikannya. Dan maafkanlah mereka jika mereka tidak memberimu. Janganlah banyak meminta kepada mereka karena hal itu akan memberatkan mereka berdua.</p>
<p>26. Jika engkau mampu mencukupi rezeki mereka maka cukupilah, dan bahagiakanlah kedua orangtuamu.</p>
<p>27. Sesungguhnya orang tuamu punya hak atas dirimu. Begitu pula pasanganmu (suami/istri) memiliki hak atas dirimu. Maka penuhilah haknya masing-masing. Berusahalah untuk menyatukan hak tersebut apabila saling berbenturan. Berikanlah hadiah bagi tiap-tiap pihak secara diam-diam.</p>
<p>28. Jika kedua orang tuamu bermusuhan dengan istrimu maka jadilah engkau sebagai penengah. Dan pahamkan kepada istrimu bahwa engkau berada di pihaknya jika dia benar, namun engkau terpaksa melakukannya karena menginginkan ridha kedua orang tuamu.</p>
<p>29. Jika engkau berselisih dengan kedua orang tuamu di dalam masalah pernikahan atau perceraian, maka hendaknya kalian berhukum kepada syari’at karena syari’atlah sebaik-baiknya pertolongan bagi kalian.</p>
<p>30. Doa kedua orang itu mustajab baik dalam kebaikan maupun doa kejelekan. Maka berhati-hatilah dari doa kejelekan mereka atas dirimu.</p>
<p>31. Beradablah yang baik kepada orang-orang. Siapa yang mencela orang lain maka orang tersebut akan kembali mencelanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela kedua orang tuanya dengan cara dia mencela bapaknya orang lain, maka orang tersebut balas mencela bapaknya. Dia mencela ibu seseorang, maka orang tersebut balas mencela ibunya.” (Muttafaqun ‘alaihi).</p>
<p>32. Kunjungilah mereka disaat mereka hidup dan ziarahilah ketika mereka telah wafat. Bershadaqahlah atas nama mereka dan banyaklah berdoa bagi mereka berdua dengan mengucapkan, “Wahai Rabb-ku ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Waha Rabb-ku, rahmatilah mereka berdua sebagaimana mereka telah merawatku ketika kecil”.</p>
<p>________________________________________ .....^__^ Diterjemahkan dari Kitab Kaifa Nurabbi Auladana. Oleh: Asy Syaikh Muhammad Jamil Zainu —</p>
Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-21141942040604885672013-04-23T03:53:00.001-07:002013-04-30T02:39:20.491-07:00Teruntuk dia yang kucintai karena Allah (istri Sholehaku) <3<p>Assalamualaikum.wr.wb <br>
Teruntuk istriku, <br>
Apa kabar imanmu hari ini istriku? ^_^<br>
Istriku masih teringat dalam ingatanku ketika kau memutuskan untuk mau berkenalan denganku dan menerima lamaranku dengan keyakinan yang mantap. Waktu itu aku berfikir atas dasar apa kamu mau menerima ku dan tidakkah engkau cemburu dengan gunung-gunung goa dan keindahan alam lainnya yang engkau tau bahwa aku menyukainya.. Dan ternyata firasat cintamu begitu kuat, rupanya engkau sadar bahwa dirimu terlalu indah dibanding keindahan yang ada, karena engkau lah perhiasan dunia engkaulah istri sholeha. Bagaimana mungkin aku lebih menyukai yang lain sedang perhiasan terindah dunia ada di dirimu istriku <3</p>
<p>Istriku tahukah engkau banyak hal terindah bersamamu yang begitu membekas di dalam hati, ya ada suka, ada senang, gembira, ceria, sedih juga ada tapi kita berhasil mengemasnya menjadi sebuah kebahagian, sepertinya 'sepenggal firdaus' sudah aku dapatkan bersamamu :-*<br>
Iya bener istriku, sepenggal firdaus hadir dikala kau sambut aku sepulang kerja dengan senyuman, kau siapkan masakan kesukaan yang kau masak dengan penuh cinta<br>
Sepenggal firdaus terasa sangat ketika kau bangunkan aku dengan lembut di sepertiga malam dan kita bermunajat bersama untuk mencuri perhatian Allah<br>
Sepenggal firdaus itu sangat terasa saat kita saling mengkoreksi amalan harian kita, saling menguatkan dalam kebaikan dan amal sholeh <br>
Inilah mungkin yang dikatakan surga sebelum surga.. Aamiin </p>
<p>Istriku tentu kau ingat surat pertama yang kau tuliskan(waktu aku milad) yang hampir penuh 1 folio kertas dimana setiap kata yang kau tulis membuat perasaan yang ada dalam hatiku sungguh terharu biru,  menggebu-gebu, sambil ::malu:: tapi penuh cinta <3 <br>
diantaranya yang kau tulis adalah : </p>
<p>.....<br>
<i>Suamiku, tidak ada yang aku inginkan dari pernikahan ini melainkan kebaikan saja. Siapa dirimu, lebih atau kurangnya, keberkahanlah yang aku inginkan dari pernikahan ini. Jika nanti engkau melihat banyak kekurangan pada diriku, itulah aku sebagai manusia biasa yang pernah salah dan dosa, dan jika nanti engkau melihat kelebihan pada diriku, maka bersyukurlah kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepadamu. </i><br>
<b><i>(dst.... Gak tega ama yg bujang kalo diteruskan :p)</i></b><i> </i></p>
<p>Benar istriku kebaikanlah yang kita harapkan dari pernikahan sehingga keluarga yang sakinah mawaddah warahmah kita dapatkan bersama. Aamiin </p>
<p>Istriku sadarkah kau sayang, ternyata kekurangan akan suatu hal yang ada di diriku dapat ditutupi oleh kelebihan yang kau miliki begitupun sebaliknya, begitulah pernikahan ya saling melengkapi satu sama lain. Sama halnya dengan sebuah amal kebajikan yang bisa menutupi atau menghapus keburukan yang dilakukan. Jadi inget ama hadits arbain yg ke-18, </p>
<p><i>Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal r.a dari Rasulullah SAW beliau bersabda : Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.</i></p>
<p><i>(Hadits Riwayat Turmuzi) </i></p>
<p>Masih ingatkah kau juga istriku, tulisanku setelah membaca surat pertamamu?</p>
<p>......<br>
<i>Istri ideal itu bukan pendaki gunung atau pemanjat tebing, bukan penelusur goa, bukan ahli rafting, bukan yang mahir keuangan, bukan yang jago matematika, bukan ahli IT, bukan pakar metafisika, bukan dan tidak harus dokter, bukan siapa-siapa dan tidak harus siapa-siapa</i></p>
<p><i>Istri ideal itu adalah DIA yang Allah pilihkan untuk siapapun dia...</i></p>
<p><b><i>Walaupun simple tapi banyak juga loh yg copaste ni tulisanku ::malu</i></b></p>
<p>Ya istriku sejatinya engkau lah yang Allah pilihkan untukku, engkau lah yang Allah tuliskan di lawh mahfuzh sebagai pendampingku.</p>
<p>Istriku tak terasa satu tahun yang lalu ikatan suci itu terikrar, semoga tulisan sederhana ini mengingatkan kita akan tujuan utama bahtera rumah tangga ini yaitu kebaikan. Kebaikan yang akan menghantarkan kita menuju firdausNya</p>
<p>Sesungguhnya tugas aku di dunia ini sebagai seorang suami adalah mewujudkan sakinah mawaddah warahmah dalam keluarga kita dan tugas akhir di akherat kelak adalah menjaga keluarga kita beserta anak2 kita kelak agar terbebas dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga...  </p>
<p>“<i>Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan</i></p>
<p><i>keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah</i></p>
<p><i>manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang</i></p>
<p><i>kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap</i></p>
<p><i>apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu</i></p>
<p><i>mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Qs. At-Tahrim</i></p>
<p><i>[66]:6)</i></p>
<p><i>ﺭ َ ﺑ  ﻨﹷﺎ ﻫﹷﺐ ْ  َ ﻨﹷﺎ ﻣ ِ ﻦ ْ ﺃﹶﺯ ْ ﻭ َ ﺍﺟﹻﻨﹷﺎ ﻭ َ ﺫﹸﺭ  ﻳ  ﺎﺗ ِ ﻨﹷﺎ ﻗﹹﺮ  ﺓﹶﺃﹶﻋ ْ ﻴ ُ ﻦٍ ﻭ َ ﺍﺟْﻌ َ ْﻨﹷﺎ ﻟ ِ ْﻤ ُ ﺘﳲﻘ ِ ﻴﻦ َ ﺇ ِ ﻣ َ ﺎﻣ ً ﺎ</i></p>
<p><i>(Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yun waj’alna lilmuttaqina imama)</i></p>
<p><i>Artinya: “Wahai Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” Lihat Al Quran surat Al Furqan:74. </i></p>
<p>Tetaplah menjadi istriku yang sholeha<br>
Aku pun akan berusaha menjadi suami sholehmu </p>
<p>Wassalamualaikum</p>
<p>-DAM-</p>
<div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyxaV0wZsumUtBRjXfiU3m7vs2YtbhOj2FXOVGUEGfPLKV7-O7EfOoi-XjOYRd3TycSC790W1wUL8owAMS0jYbr-2uoz0GnlA1nk7uvRlPsiZFk0XgUe9xzZPU7r5caRzne-5Qa6jwukA/s1600/DSC_0386_Hagrid_Clean.jpg' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyxaV0wZsumUtBRjXfiU3m7vs2YtbhOj2FXOVGUEGfPLKV7-O7EfOoi-XjOYRd3TycSC790W1wUL8owAMS0jYbr-2uoz0GnlA1nk7uvRlPsiZFk0XgUe9xzZPU7r5caRzne-5Qa6jwukA/s640/DSC_0386_Hagrid_Clean.jpg' /> </a> </div><div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF_eYffG7bE-Vcu4QO1Z4Ff6eT0NxNoyzGYKjNn0wR8oBJbci4DWKfSZE52NbbMpvS5PiHuDKmEZoeHsOHFA4Raa5t-cRoESPfw1e7IhkfLmnYmLkBw0cGYQmVQoeHEa_hoFXmYaV5WtM/s1600/DSC_0055.JPG' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF_eYffG7bE-Vcu4QO1Z4Ff6eT0NxNoyzGYKjNn0wR8oBJbci4DWKfSZE52NbbMpvS5PiHuDKmEZoeHsOHFA4Raa5t-cRoESPfw1e7IhkfLmnYmLkBw0cGYQmVQoeHEa_hoFXmYaV5WtM/s640/DSC_0055.JPG' /> </a> </div>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-66650854263154834442012-02-14T00:24:00.000-08:002013-05-02T19:59:23.497-07:00Dokumentasi “14 Februari Hari Menutup Aurat”<div class="postmetadata">
<br />
<div class="cleaner">
</div>
</div>
<div class="cover" style="margin-left: 5px;">
<a href="http://www.fimadani.com/dokumentasi-14-februari-hari-menutup-aurat/" rel="bookmark" title="Dokumentasi “14 Februari Hari Menutup Aurat”"><img alt="Dokumentasi “14 Februari Hari Menutup Aurat”" height="340" src="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/426434_283264885069038_282019411860252_786284_1716433361_n.jpg" width="560" /></a></div>
<div class="credits">
</div>
<div style="margin-bottom: 10px; margin-top: 5px;">
<div class="fb-like fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" faces="false" href="http://www.fimadani.com/dokumentasi-14-februari-hari-menutup-aurat/" send="true" width="560">
</div>
</div>
Berikut ini adalah dokumentasi dan karya dengan tajuk “14 Februari Hari Menutup Aurat” yang dikumpulkan Fimadani dari berbagai sumber.<br />
<h4>
Victoria Park, Hongkong</h4>
<img alt="hongkong" class="alignnone" src="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/426936_290172644378262_282019411860252_802400_2075126478_n.jpg" title="hongkong" width="540"" /><br />
<img alt="hongkong" class="alignnone" src="http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/418730_290172814378245_282019411860252_802401_1386252924_n.jpg" title="hongkong" width="540"" /><br />
<img alt="hongkong" class="alignnone" src="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/418532_290172514378275_282019411860252_802399_1267437646_n.jpg" title="hongkong" width="540"" /><br />
<img alt="hongkong" class="alignnone" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/395534_290172947711565_282019411860252_802402_1635336149_n.jpg" title="hongkong" width="540"" /><br />
<h4>
Pulau Pinang, Malaysia</h4>
<img class="alignnone" src="http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/420110_289117101150483_282019411860252_800073_290376941_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/431680_289117141150479_282019411860252_800074_1701351166_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/401420_289117337817126_282019411860252_800077_2018516521_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/420868_289117227817137_177224056_n.jpg" width="540"" /><br />
<h4>
Selangor, Malaysia</h4>
<img class="alignnone" src="http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/421114_289106071151586_282019411860252_800044_155535098_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/424620_289106717818188_282019411860252_800050_443793372_n.jpg" width="540"" /><br />
<h4>
Payakumbuah</h4>
<img class="alignnone" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/403302_289059394489587_282019411860252_799917_805324238_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/425426_289059664489560_282019411860252_799918_212693958_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/425282_289060054489521_282019411860252_799919_1657158915_n.jpg" width="540"" /><br />
<h4>
Palu & Sulawesi Tengah</h4>
<img class="alignnone" src="http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/430634_289044584491068_282019411860252_799894_1089855932_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/409300_289044704491056_282019411860252_799895_282780690_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/422329_289044924491034_282019411860252_799897_2055115761_n.jpg" width="540"" /><br />
<h4>
Pekanbaru, Riau</h4>
<img class="alignnone" src="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/430193_289576307771229_282019411860252_801009_1802098407_a.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/428738_289576431104550_282019411860252_801011_1369314586_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/421062_289576214437905_282019411860252_801007_1817565375_n.jpg" width="540"" /><br />
<h4>
Bangkalan, Madura</h4>
<img class="alignnone" src="http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/418251_289578764437650_282019411860252_801015_895935386_a.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/423667_289578887770971_282019411860252_801019_2103297479_n.jpg" width="540"" /><br />
<h4>
Muslim UGM, Yogyakarta</h4>
<img class="alignnone" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/424383_2619952943722_1402122432_32045426_1705853686_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/402110_2577029315168_1537422643_31860840_1033165573_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/419191_308155742567519_180214455361649_837265_1265982858_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/402620_307363679313392_180214455361649_834773_208136166_n.jpg" width="540"" /><br />
<h4>
Student Act (SA) Sekolahalam Bintaro</h4>
<img class="alignnone" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/425476_1866874566858_1690876760_925283_1283583363_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/424008_1866892087296_1690876760_925309_1243893952_a.jpg" width="540"" /><br />
<h4>
Fadilannisa</h4>
<img class="alignnone" src="http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/432133_3062574077014_1043338295_3143910_561553526_n.jpg" width="540"" /><br />
<h4>
Nunuchan</h4>
<img class="alignnone" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/431520_2654245520408_1383921290_2187639_156786378_n.jpg" width="540"" /><br />
<h4>
Yudha Yuliardi</h4>
<img class="alignnone" src="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/400260_3036034552192_1602827114_2581701_1054942124_n.jpg" width="540"" /><br />
<h4>
Zaphere Studio</h4>
<img class="alignnone" src="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/401139_364850196861635_361636043849717_1420161_2030619623_n.jpg" width="540"" /><br />
<img class="alignnone" src="http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/417173_365020793511242_361636043849717_1420553_798848641_n.jpg" width="540"" /><br />
<br />
http://www.fimadani.com/dokumentasi-14-februari-hari-menutup-aurat/Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-63805080516618393812012-02-13T05:59:00.000-08:002012-02-13T06:00:30.556-08:00Rahasia Warna Langit Ketika Waktu Shalat<h2> Posted by Sholat, Yuk! at 02:55 </h2> <p style="text-align: left;">“Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga kerana mereka beresonansi dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya berhenti dahulu pada waktu ini (solat Maghrib dulu ). Rahasia waktu Maghrib atau warna merah ialah keyakinan, frekuensi otot, saraf dan tulang.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA5MGPWryyrMjJM9wS1kcegZhn-ykylXb5wtNWrTyXXWwVyfBnNjKVPbTLNPk9cwjXs5shIV88YSRKQRD7w64fGeDVwujgQXO1I_e0AxzMzL8bbm6q2pyUyL7su1YiJC6ND3PbJ92b7CQ/s1600/masjidd.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA5MGPWryyrMjJM9wS1kcegZhn-ykylXb5wtNWrTyXXWwVyfBnNjKVPbTLNPk9cwjXs5shIV88YSRKQRD7w64fGeDVwujgQXO1I_e0AxzMzL8bbm6q2pyUyL7su1YiJC6ND3PbJ92b7CQ/s400/masjidd.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5705975080522122034" border="0" /></a><br /><br />Tahukah anda bahwa warna merah yang dipancarkan oleh alam ketika itu mempunyai resonansi yang sama dengan jin dan syaitan. Kita lebih baik untuk berada di dalam rumah pada waktu magrib ini.”<br /><br />oooh pantesan… hawa setan ternyata.. Berikut hasil search lengkapnya :<br /><br />1. Waktu Subuh<br />Suka perhatiin ga, kalau waktu selepas subuh apalagi menjelang siang, warna langit itu (kalau cerah) berwatna biru yang diselingi dengan merah (orange) yang dihasilkan oleh sinar mentari yang mau terbit.<br /><br />Dalam islam tidur setelah subuh itu ga boleh gan karena akan ketinggalan rizki. Seperti Sabda Rasulullah,<br />“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya”<br />(HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahih<br />At-Targhiib waTarhiib no, 1693)<br /><br />Selain itu, mengapa kita tidak dibenarkan tidur selepas subuh adalah karana warna biru mempertenagakan kelenjar tyroid. Bila kelenjar tyroid kita lemah seseorang itu akan mengalami masalah kehausan sepanjang hari.<br /><br />Pada Waktu Subuh Alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tiroid yang mempengaruhi sistem metabolisma tubuh. Jadi warna biru muda atau waktu Subuh mempunyai rahasia yang berkaitan dengan rizki dan komunikasi. Mereka yang kerap tertinggal waktu Subuhnya ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rizki.<br />Ini karena tenaga alam yaitu biru muda tidak dapat diserap oleh tiroid yang mesti berlaku dalam keadaan roh dan jasad dalam keadaan tidur dalam arti kata lain lebih baik terjaga daripada tidur. Disini juga dapat kita ambil hikmah untuk solat di awal waktu.<br /><br />Bermulanya saat azan Subuh, tenaga alam pada waktu itu berada pada tahap optimum. Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui konsep resonansi pada waktu rukuk dan sujud. Jadi mereka yang terlewat Subuhnya sebenar sudah mendapat tenaga yang tidak optimum lagi.<br /><br />2. Waktu Dzuhur<br />Ketika ini warna kuning mendominasi atmosfera. Mengurangi makan pada waktu kuning (siang hari) ialah amalan yang terbaik untuk menjaga supaya pemikiran menjadi kreatif, tajam, dan peka. Ini adalah mengapa kita amat digalakkan untuk melakukan puasa sunah Senin dan<br />Kamis untuk menggurangi beban kerja organ pencernaan.<br /><br />Spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Warna kuning ini mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan. Jadi mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat Zuhurnya berulang- ulang kali dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat cerianya.<br /><br />3. Waktu Ashar<br />Kemudian warna alam akan berubah kepada warna orange, yaitu masuknya waktu Ashar di mana spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi prostat, uterus, ovarium dan testis yang merangkumi sistem reproduktif.<br /><br />Rahasia warna orange ialah kreativitas. Orang yang kerap tertinggal Asar akan hilang daya kreativitasnya dan lebih malang lagi kalau di waktu Asar dipakai buat tidur.<br /><br />4. Waktu Magrib<br />Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga kerana mereka beresonansi dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya berhenti dahulu pada waktu ini (solat Maghrib dulu ). Rahasia waktu Maghrib atau warna merah ialah keyakinan, frekuensi otot, saraf dan tulang.<br /><br />Tahukah anda bahwa warna merah yang dipancarkan oleh alam ketika itu mempunyai resonansi yang sama dengan jin dan syaitan. Kita lebih baik untuk berada di dalam rumah pada waktu magrib ini.<br /><br />5. Waktu Isya<br />Apabila masuk waktu Isya, alam berubah ke warna merah dan seterusnya memasuki fasa Kegelapan. Waktu Isya ini menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian dimana frekuensinya bersamaan dengan sistem kawalan otak.<br /><br />Mereka yang kerap ketinggalan Isyanya akan selalu berada dalam kegelisahan. Alam sekarang berada dalam Kegelapan dan sebetulnya, inilah waktu tidur dalam Islam dimana keseluruhan sistem<br />tubuh berada dalam keadaan relax / istirahat.</p><p style="text-align: left;">http://jamaahmasjid.blogspot.com/2012/02/rahasia-warna-langit-ketika-waktu.html<br /></p>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-80191120128767790162012-02-11T05:15:00.000-08:002012-02-11T05:17:56.648-08:00E-Book Sehari Di Kediaman RasulullahE-Book Sehari Di Kediaman Rasulullah<br /><br />Ebook yang diambil dari kitab Sehari Di Kediaman Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, oleh : Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim ini adalah salah satu upaya memperkenalkan biografi dan seluk beluk kehidupan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam dengan metode yang ringkas dan praktis. Kehidupan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam adalah kehidupan yang penuh teladan bagi umat, acuan dakwah sekaligus sebagai pedoman hidup. Beliau Shalallaahu alaihi wasalam adalah teladan dalam ketaatan, dalam beribadah dan berakhlak yang mulia. Teladan dalam bermuamalah yang baik dan dalam menjaga kehormatan dan kemuliaan. Cukuplah pujian Allah Subhannahu wa Ta'ala atas beliau sebagai buktinya, Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al-Qalam: 4)<br /><br /><div style="text-align: center;"><a href="http://www.ziddu.com/download/18579357/lullah-AbdulMalikbinMuhammadbinAbdurrahmanAl-Qasim.chm.html"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">DOWNLOAD</span></span></a><br /></div>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-12498088950724622692012-02-10T05:22:00.000-08:002012-02-10T05:24:33.698-08:00"Kalau dunia mau aman, maka pindahkan zionisme ke planet lain"<blockquote class="tr_bq">"Kalau dunia mau aman, maka pindahkan zionisme ke planet lain"</blockquote><br /><table class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKM9mPB419ZQVvvWzM0eb2cCKY0a-P4-_PZ2R_vw7SuQSj9omIv304JpwhASv0ayL1S5VvIU5hrRuujVZCRjco6kFOd5VdAqDbBjXQFCcMUWzAKsBUZxyVcUAdXHkzvxlBXLtggLxBy4Yf/s1600/12a.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKM9mPB419ZQVvvWzM0eb2cCKY0a-P4-_PZ2R_vw7SuQSj9omIv304JpwhASv0ayL1S5VvIU5hrRuujVZCRjco6kFOd5VdAqDbBjXQFCcMUWzAKsBUZxyVcUAdXHkzvxlBXLtggLxBy4Yf/s1600/12a.jpg" border="0" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> Gilad Atzmon Syafii Maarif</td></tr> </tbody></table><div style="text-align: justify;">"Kalau dunia mau aman, maka pindahkan zionisme ke planet lain". Demikian kata-kata yang diucapkan Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, <b>Ahmad Syafii Maarif</b>.<br /><br />Kata-kata itu diucapkannya ketika berpidato dalam peluncuran buku <i>‘Gilad Atzmon: Catatan Kritikal tentang Palestina dan Masa Depan Zionisme’</i>, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (6/2) malam.<br /><br />Kata-kata itu didapati Buya, sapaan akrab Syafii Maarif, setelah berkenalan dengan Gilad Atzmon melalui pesan elektronik atau email. <span style="font-size: large;"><b>Gilad Atzmon</b></span> adalah bekas serdadu angkatan udara Israel.<br /><br />Dalam perkenalan itu, Buya terinspirasi oleh perjuangan Gilad yang juga keturunan petinggi militer Israel. Gilad, kata Buya, saat ini telah keluar dari 'kegelapan', yakni menjajah rakyat Palestina. "Ia (Gilad) memilih untuk hijrah ke London dan mengkampanyekan (membongkar) kekerasan yang dilakukan zionis kepada dunia," kata Buya.<br /><br />Dalam perjalanannya itu, jelas Buya, Gilad menolak pemersatuan dua negara, antara Palestina dengan Israel. Sebab, kata dia, konsep tersebut tidak akan membawa dampak perdamaian bagi bangsa Palestina.<br /><br />Selain itu, sambung Buya, Gilad juga memberi gambaran bahwa zionis itu berbeda dengan Yahudi. “Karena itu, paham anti-semitisme bukan berarti Yahudi,” kata Buya. <br /><br />Menurut budayawan Indonesia, Franz Magnis Suseno, apa yang tertulis dalam buku Gilad Atzmon karya Ahmad Syafii Maarif itu dapat memberikan sumbangan pemikiran baru bagi dunia. Sebab, kata dia, selama ini kita mengetahui dan mempersamakan zionis dengan Yahudi.<br /><br />Frans juga sependapat jika konsep dua negara tidaklah akan membawa perubahan dan perdamaian.<br /><br />"Israel tak pernah menunjukkan keseriusannya untuk menghentikan penjajahannya. Walaupun sudah banyak perjanjian damai dan juga resolusi dari PBB, namun Israel selalu mengindahkannya,” ungkap Frans.</div><br /><br />----<br />- http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/02/07/lz12qb-terinspirasi-yahudi-syafii-maarif-enyahkan-israel-dunia-aman<br /><br />- http://www.gilad.co.uk/Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-51471487984887454122012-02-09T06:13:00.000-08:002012-02-09T06:15:13.747-08:00Shallu ‘Alan Nabi<a href="http://www.hasanalbanna.com/harokah/wp-content/uploads/2012/01/Rahmat-Abdullah.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 460px; height: 250px;" src="http://www.hasanalbanna.com/harokah/wp-content/uploads/2012/01/Rahmat-Abdullah.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><p style="text-align: justify;">Apa yang Tuan pikirkan tentang seorang laki-laki berperangai amat mulia, yang lahir dan dibesarkan dicelah-celah kematian demi kematian orang-orang yang amat mengasihinya? Lahir dari rahim sejarah, ketika tak seorangpun mampu menguratkan kepribadian selain kepribadiannya sendiri. Ia produk <em>ta’dib Rabbani</em> (didikan Tuhan) yang menantang mentari dalam panasnya dan <em>menggetarkan jutaan bibir dengan sebutan namanya</em>, saat muaddzin mengumandangkan suara adzan.</p> <p style="text-align: justify;">Di rumahnya tak dijumpai perabot mahal. Ia akan makan dilantai seperti budak, padahal raja-raja dunia iri terhadap kekokohan struktur masyarakat dan kesetiaan pengikutnya. Tak seorang pembantunya pun mengeluh pernah dipukul atau dikejutkan oleh pukulannya terhadap benda-benda rumah.</p> <p style="text-align: justify;">Dalam kesibukannya ia masih bertandang ke rumah puteri dan menantu tercintanya, Fatimah Azzahra dan Ali bin Abi Thalib. Fathimah merasakan kasih sayangnya tanpa membuatnya jadi manja dan hilang kemandirian. Saat Bani Makhzum memintanya membatalkan eksekusi atas <em>jenayah</em> seorang perempuan bangsawan, ia menegaskan; <em>“Sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kamu ialah, apabila seorang bangsawan mencuri mereka biarkan dia dan apabila yang mencuri itu seorang jelata mereka tegakkan hokum atas-nya. Demi Allah, seandainya Fathimah anak Muhammad mencuri, maka Muhammad tetap akan memotong tangannya.”</em></p> <p style="text-align: justify;">Hari-harinya penuh kerja dan intaian bahaya. Tapi tak menghalanginya untuk lebih dari satu dua kali berlomba jalan dengan Humaira, sebutan kesayangan yang ia berikan untuk Aisyah binti Abu Bakar Assidiq. Lambang kecintaan, paduan kecerdasan dan pesona diri dijalin dengan hormat dan kasih kepada Asshiddiq, sesuai dengan namanya “si Benar”. Suatu kewajaran yang menakjubkan ketika dalam sibuknya ia masih menyempatkan memerah susu domba atau menambal pakaian yang koyak. Setiap kali para sahabat atau keluarganya memanggil ia menjawab: <em>“Labbaik”</em>. Dialah yang terbaik dengan prestasi besar di luar rumah, namun tetap prima dalam status dan kualitasnya sebagai orang rumah”.</p> <p style="text-align: justify;">Di bawah pimpinannya, laki-laki menemukan jati dirinya sebagai laki-laki dan pada saat yang sama perempuan mendapatkan kedudukan amat mulia.<em>”Sebaik-baik kamu ialah yang terbaik terhadap keluarganya dan akulah orang terbaik diantara kamu terhadap keluargaku. Tak akan memuliakan perempuan kecuali seorang mulia dan tak akan menghina perempuan kecuali seorang hina.” </em>Demikian pesannya.</p> <p style="text-align: justify;">Disela 27 kali pertempuran yang digelutinya langsung (ghazwah) atau dipanglimai sahabatnya (sariyah) sebanyak 35 kali, ia masih sempat mengajar Al-Qur’an, sunnah, hukum, peradilan, kepemimpinan, menerima delegasi asing, mendidik kerumahtanggaan bahkan hubungan yang paling khusus dalam keluarga tanpa kehilangan adab dan wibawa. Padahal, masa antara dua petempuran itu tak lebih dari 1,7 bulan.</p> <p style="text-align: justify;">Setiap kisah yang dicatat dalam hari-harinya selalu bernilai sejarah. Suatu hari datanglah ke masjid seorang Arab gunung yang belum mengerti adab di masjid. Tiba-tiba ia kencing di lantai masjid yang berbahan pasir. Para sahabat sangat murka dan hampir saja memukulnya. Sabdanya kepada mereka : “Jangan, biarkan ia menyelesaikan hajatnya.” Sang Badui terkagum, ia mengangkat tangannya, “Ya Allah, kasihilah aku dan Muhammad. Jangan kasihi seorangpun bersama kami.” Dengan tersenyum ditegurnya Badui tadi agar jangan mempersempit rahmat Allah.</p> <p style="text-align: justify;">Ia kerap bercengkerama dengan para sahabatnya, bergaul dekat, bermain dengan anak-anak, Bahkan memangku balita mereka di pangkuannya. Ia terima undangan mereka: yang merdeka, budak laki-laki atau budak perempuan, serta kaum miskin. Ia jenguk rakyat yang sakit jauh di ujung Madinah. Ia terima permohonan maaf orang.</p> <p style="text-align: justify;">Ia selalu lebih dulu memulai salam dan menjabat tangan siapa yang menjumpainya dan tak pernah menarik tangan itu sebelum sahabat tersebut yang menariknya. Tak pernah menjulurkan kaki di tengah sahabatnya hingga menyempitkan ruang bagi mereka. Ia muliakan siapa yang datang, kadang dengan membentangkan bajunya. Bahkan ia berikan alas duduknya dan dengan sungguh-sungguh ia panggil mereka dengan nama yang paling mereka sukai. Ia beri mereka kuniyah (sebutan bapak atau ibu si Fulan). Tak pernah ia memotong pembicaraan orang, kecuali sudah berlebihan. Apabila seseorang mendekatinya saat ia shalat, ia cepat selesaikan shalatnya dan segera bertanya apa yang diinginkan orang itu.</p> <p style="text-align: justify;">Pada suatu hari dalam perkemahan tempur ia berkata: “Seandainya ada seorang saleh mau mengawalku malam ini”. Dengan kesadaran dan cinta, beberapa sahabat mengawal kemahnya. Di tengah malam terdengar suara gaduh yang mencurigakan. Para sahabat bergegas ke sumber suara. Ternyata ia telah ada disana mendahului mereka, tegak diatas kuda tanpa pelana, “Tenang, hanya angin gurun,” hiburnya. Nyatalah bahwa keinginan ada pengawal itu bukan karena ketakutan atau pemanjaan diri, tetapi pendidikan disiplin dan loyalitas.</p> <p style="text-align: justify;">Ummul Mukminin Aisyah ra. berkata: “Rasulullah SAW wafat tanpa meninggalkan makanan apapun yang bisa dimakan makhluk hidup, selain setengan ikat gandum di penyimpananku. Saat ruhnya dijemput, baju besinya masih digadaikan kepada seorang Yahudi untuk harga 30 gantang gandum.”</p> <p style="text-align: justify;">Sungguh ia berangkat haji dengan kendaraan yang sangat sederhana dan pakaian tak lebih harganya dari 4 dirham, seraya berkata, <em>“Ya Allah, jadikanlah ini haji yang tak mengandung riya dan sum’ah.”</em> Pada kemenangan besar saat Makkah ditaklukkan, dengan sejumlah besar pasukan muslimin, ia menundukkan kepala, nyaris menyentuh punggung untanya sambil selalu mengulang-ulang tasbih, tahmid dan istighfar. Ia tidak mabuk kemenangan.</p> <p style="text-align: justify;">Betapapun sulitnya mencari batas bentangan samudera kemuliaan ini, namun beberapa kalimat ini membuat kita pantas menyesal tidak mencintainya atau tak menggerakkan bibir mengucap shalawat atasnya: <em>“Semua nabi mendapatkan hak untuk mengangkat doa yang takkan ditolak dan aku menyimpannya untuk umatku kelak di padang mahsyar nanti.”</em></p> <p style="text-align: justify;">Ketika masyarakat Thaif menolak dan menghinakannya, malaikat penjaga bukit menawarkan untuk menghimpit mereka dengan bukit. Ia menolak, <em>“Kalau tidak mereka, aku berharap keturunan di sulbi mereka kelak akan menerima dakwah ini, mengabdi kepada Allah saja dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun.”</em></p> <p style="text-align: justify;">Mungkin dua kata kunci ini menjadi gambaran kebesaran jiwanya. Pertama, Allah, sumber kekuatan yang Maha dahsyat, kepada-Nya ia begitu refleks menumpahkan semua keluhannya. Ini membuatnya amat tabah menerima segala resiko perjuangan; kerabat yang menjauh, sahabat yang membenci, dan khalayak yang mengusirnya dari negeri tercinta. Kedua, Ummati, hamparan akal, nafsu dan perilaku yang menantang untuk dibongkar, dipasang, diperbaiki, ditingkatkan dan diukirnya.</p> <p style="text-align: justify;">Ya, Ummati, tak cukupkah semua keutamaan ini menggetarkan hatimu dengan cinta, menggerakkan tubuhmu dengan sunnah dan uswah serta mulutmu dengan ucapan shalawat? Allah tidak mencukupkan pernyataan-Nya bahwa Ia dan para malaikan bershalawat atasnya (QS.Al Ahzab: 56), justru Ia nyatakan dengan begitu “vulgar” perintah tersebut, <em>“Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah atasnya dan bersalamlah dengan sebenar-benar salam.”</em></p> <p style="text-align: justify;"><em>Allahumma shalli ‘alaihi wa’ala aalih!</em></p>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-65318409164031546842012-02-06T19:30:00.000-08:002012-02-06T19:35:51.899-08:00Sebagaimana Engkau Menjalani Hidupmu Demikianlah Kondisimu Tatkala Ajal Menjemputmu…..!!!<h2 style="text-align: justify; font-family:arial;" class="contentheading"> <span style="font-size:130%;"><a href="http://firanda.com/index.php/artikel/6-sirah/172-sebagaimana-engkau-menjalani-hidupmu-demikianlah-kondisimu-tatkala-ajal-menjemputmu" class="contentpagetitle"><br /> </a></span> </h2> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><img class="border" src="http://firanda.com/images/stories/pict-article/kematian2.jpg" style="float: left; margin: 10px; width: 331px; height: 261px;" border="0" /></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Nabi shallahu 'alaihi wa sallam bersabda :</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><em>"Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya"</em> (HR Muslim no 2878)</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Berkata Al-Munaawi, أَيْ يَمُوْتُ عَلَى مَا عَاشَ عَلَيْهِ وَيُبْعَثُ عَلَى ذَلِكَ <em>"Yaitu ia meninggal di atas kehidupan yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu"</em> (At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami' As-Shogiir 2/859)</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Para pembaca yang budiman… kita semua tahu bahwasanya kematian datang tiba-tiba…tidak peduli dengan kondisi seorang hamba apakah dalam keadaan ketaatan kepada Allah atau dalam keadaan sedang bermaksiat…, apakah dalam keadaan sakit ataupun dalam keadaan sehat… semuanya terjadi tiba-tiba…</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Seorang penyair berkata :</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">تَزَوَّدْ مِنَ التَّقْوَى فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِي*** إِذَا جَنَّ لَيْلٌ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><em>Berbekallah ketakwaan karena sesungguhnya engkau tidak tahu…</em></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><em>Jika malam telah tiba apakah engkau masih bisa hidup hingga pagi hari</em></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">وَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ *** وَكَمْ مِنْ عَلِيْلٍ عَاشَ حِيْناً مِنَ الدَّهْرِ</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><em>Betapa banyak orang yang sehat kemudian meninggal tanpa didahului sakit…</em></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><em>Dan betapa banyak orang yang sakit yang masih bisa hidup beberapa lama</em></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">فَكَمْ مِنْ فَتًى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا *** وَقَدْ نُسِجَتْ أَكْفَانُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِِي</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><em>Betapa banyak pemuda yang tertawa di pagi dan petang hari</em></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><em>Padahal kafan mereka sedang ditenun dalam keadaan mereka tidak sadar</em></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">وَكَمْ مِنْ صِغَارٍ يُرْتَجَى طُوْلُ عُمْرِهِمْ *** وَقَدْ أُدْخِلَتْ أَجْسَامُهُمْ ظُلْمَةَ الْقَبْرِ</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><em>Betapa banyak anak-anak yang diharapkan panjang umur…</em></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><em>Padahal tubuh mereka telah dimasukkan dalam kegelapan kuburan</em></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">وَكَمْ مِنْ عَرُوْسٍ زَيَّنُوْهَا لِزَوْجِهَا *** وَقَدْ قُبِضَتْ أَرْوَاحُهُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><em>Betapa banyak mempelai wanita yang dirias untuk dipersembahkan kepada mempelai lelaki…</em></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><em>Padahal ruh mereka telah dicabut tatkala di malam lailatul qodar</em></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Tentunya setiap kita berharap dianugrahi husnul khotimah… ajal menjemput tatkala kita sedang beribadah kepada Allah… tatkala bertaubat kepada Allah…sedang ingat kepada Allah… , akan tetapi betapa banyak orang yang berharap meninggal dalam kondisi husnul khotimah akan tetapi kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya…. Suul khootimah… maut menjemputnya tatkala ia sedang bermaksiat kepada Penciptanya dan Pencipta alam semesta ini…</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Bagaimana mungkin seseorang meninggal dalam kondisi husnul Khotimah sementara hari-harinya ia penuhi dengan bermaksiat kepada Allah… hari-harinya ia penuhi tanpa menjaga pendengarannya… pandangannya ia umbar… hatinya dipenuhi dengan beragam penyakit hati… lisannya jauh dari berdzikir dan mengingat Allah…</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Ingatlah para pembaca yang budiman… sesungguhnya seseorang akan dicabut nyawanya berdasarkan kehidupan yang biasa ia jalankan…</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Berikut ini adalah kisah-kisah yang mencoba menggugah hati kita untuk membiasakan diri beramal sholeh sehingga tatkala maut menjemput kitapun dalam keadaan beramal sholeh :</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><strong>Kisah Pertama: kisah seorang ahli ibadah Abdullah bin Idriis (190-192 H)</strong></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">عَنْ حُسَيْن الْعَنْقَزِي قَالَ: لَمَّا نَزَلَ بِابْنِ إِدْرِيْسَ الْمَوْتُ بَكَتْ ابْنَتُهُ فَقَالَ: لاَ تَبْكِي يَا بُنَيَّة، فَقَدْ خَتَمْتُ الْقُرْآنَ فِي هَذَا الْبَيْتِ أَرْبَعَةَ آلاَف خَتْمَة</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Dari Husain Al-'Anqozi, ia bertutur :</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Ketika kematian mendatangi Abdullah bin Idris, maka putrinya pun menangis, maka Dia pun berkata: "Wahai putriku, jangan menangis! Sungguh, Aku telah mengkhatamkan al Quran dirumah ini 4000 kali" (Lihat Taariikh Al-Islaam karya Ad-Dzahabi 13/250, Ats-Tsabaat 'inda Al-Mamaat karya Ibnil Jauzi hal 154)</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><strong>Kisah kedua : Kisah Abu Bakr bin 'Ayyaasy (193 H)</strong></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">لما حضرت أبا بكر بن عَيَّاش الوفاةُ بَكَتْ أُخْتُهُ فقال : لاَ تَبْكِ اُنْظُرِي إِلىَ تِلْكَ الزَّاوِيَةِ الَّتِي فِي الْبَيْتِ قَدْ خَتَمَ أَخُوْكَ فِي هَذِهِ الزَّاوِيَةِ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ أَلَف خَتْمَة</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Tatkala kematian mendatangi Abu Bakr bin 'Ayaasy maka saudara perempuannya pun menangis. Maka Abu Bakrpun berkata kepadanya, "Janganlah menangis, lihatlah di pojok rumah ini, sesungguhnya saudara laki-lakimu ini telah mengkhatamkan Al-Qur'an di situ sebanyak 18 ribu kali" (Lihat Hilyatul Auliyaa' karya Abu Nu'aim 8/304 dan Taariikh Baghdaad 14/383)</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Demikianlah para pembaca yang budiman…Ahli ibadah ini Abdullah bin Idris telah mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak 4000 kali… Abu Bakr bin 'Ayyaasy telah mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak 18 ribu kali…..semuanya demi menghadapi waktu yang sangat kritis ini… waktu untuk meninggalkan dunia ke alam akhirat yang abadi….</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><strong>Kisah Ketiga : Kisah Aamir bin Abdillah Az-Zubair</strong></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Mush'ab bin Abdillah bercerita tentang 'Aamir bin Abdillah bin Zubair yang dalam keadaan sakit parah :</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">سمع عامر المؤذن وهو يجود بنفسه فقال: خذوا بيدي إلى المسجد، فقيل: إنك عليل فقال: أسمع داعي الله فلا أجيبه فأخذوا بيده فدخل مع الإمام في صلاة المغرب فركع مع الإمام ركعة ثم مات</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">'Aaamir bin Abdillah mendengar muadzin mengumandangkan adzan untuk shalat maghrib, padahal ia dalam kondisi sakaratul maut pada nafas-nafas terakhir, maka iapun berkata, “Pegang tanganku ke mesjid…!!” merekapun berkata, "Engkau dalam kondisi sakit !" , Diapun berkata,”Aku mendengar muadzin mengumandangkan adzan sedangkan aku tidak menjawab (panggilan)nya? Pegang tanganku…! Maka merekapun memapahnya lalu iapun sholat maghrib bersama Imam berjama'ah, diapun shalat satu rakaat kemudian meninggal dunia. (Lihat Taariikh Al-Islaam 8/142)</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Inilah kondisi seorang alim yang senantiasa mengisi kehidupannya dengan beribadah sesegera mungkin… bahkan dalam kondisi sekarat tetap ingin segera bisa sholat berjama'ah…. Bandingkanlah dengan kondisi sebagian kita… yang tatkala dikumadangkan adzan maka hatinya berbisik : "Iqomat masih lama…., entar lagi aja baru ke mesjid…, biasanya juga imamnya telat ko'…, selesaikan dulu pekerjaanmu.. tanggung…", dan bisikan-bisikan yang lain yang merupakan tiupan yang dihembuskan oleh Iblis dalam hatinya.</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><strong>Kisah Di masa Sekarang:</strong></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><strong>Pertama : Kisah Penumpang Kapal Mesir “Salim Express”</strong></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Laki-laki ini telah Allah selamatkan dari tenggelam pada kecelakaan kapal, “Salim Express” menceritakan kisah istrinya yang tenggelam dalam perjalanan pulang dari menunaikan ibadah haji. Orang-orang berteriak-teriak “kapal akan tenggelam” maka aku pun berteriak kepada istriku …“ayo cepat keluar!”</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Dia pun berkata, “Demi Allah aku tidak akan keluar sampai aku memakai hijabku dengan sempurna.”</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Suaminya pun berkata,” inikah waktu utk memakai hijab??? Cepat keluar! Kita akan mati”.</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Dia pun berkata, “Demi Allah aku tidak akan keluar kecuali jika telah kukenakan hijabku dengan sempurna, seandainya aku mati aku pun akan bertemu Allah dalam keadaan mentaati-Nya”. Maka dia pun memakai hijabnya dan keluar bersama suaminya, maka ketika semuanya hampir tenggelam, dia memegang suaminya dan berkata, “Aku minta engkau bersumpah dengan nama Allah, apakah engkau ridho terhadapku?” Suaminya pun menangis. Sang istripun berkata, ”Aku ingin mendengarnya.” Maka Suaminya Menjawab, “Demi Allah aku ridho terhadapmu.” Maka wanita tersebut pun menangis dan berucap ”Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah” senantiasa dia ulangi syahadat tersebut sampai tenggelam.</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Suaminya pun menangis dan berkata, “Aku berharap kepada Allah agar mengumpulkan aku dan dia di surga”</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><strong>Kedua : Kisah seorang tukang adzan (Muadzdzin)</strong></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Dia adalah seorang yang selama 40 tahun telah mengumandangkan adzan, tanpa mengharap imbalan selain wajah Allah. Sebelum meninggal ia sakit parah, maka dia pun didudukkan di atas tepat tidur. Dia tak dapat berbicara lagi dan juga untuk pergi kemasjid. Ketika sakit semakin parah diapun menangis, orang-orang disekitarnya melihat adanya tanda-tanda kesempitan di wajahnya. Seakan-akan dia berucap ya Allah aku telah beradzan selama 40 tahun, engkau pun tahu aku tidak mengharap imbalan kecuali dari Engkau kemudian akan terhalangi dari adzan di akhir hidupku?. Kemudian berubahlah tanda-tanda diwajahnya menjadi kegembiraan dan kesenangan. Anak-anaknya bersumpah bahwasanya ketika tiba waktu adzan ayah mereka pun berdiri di atas tempat tidurnya dan menghadap kiblat kemudian mengumandangkan adzan di kamarnya, ketika sampai pada kalimat adzan yang terkahir "laa ilaaha illallah” dia pun jatuh di atas tempat tidurnya. Anak-anaknya pun segera menghampirinya, mereka pun mendapati ruhnya telah menuju Allah.</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Para pembaca yang budiman…jika kematian telah tiba maka seluruh harta dan kekuasaan yang telah kita usahakan dan perjuangakan dengan mengerahkan seluruh tenaga dan peras keringat akan sirna…</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><strong>Kisah Khalifah Al-Ma'muun,</strong></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Ketika sakaratul maut mendatanginya diapun memanggil para tabib di sekelilingnya berharap agar bisa menyembuhkan penyakitanya. Tatkala ia merasa berat (parah sakitnya) maka ia berkata, "Keluarkanlah aku agar aku melihat para pasukan perangku dan aku melihat anak buahku serta aku menyaksikan kekuasaanku", takala itu di malam hari. Maka Khalifah Al-Makmuun pun dikeluarkan lalu ia melihat kemah-kemah serta pasukan perangnya yang sangat banyak jumlahnya bertebaran di hadapannya, dan dinyalakan api. (Tatkala melihat itu semua) iapun berkata, يَا مَنْ لاَ يَزُوْلُ مُلْكُهُ اِرْحَمْ مَنْ قَدْ زَالَ مُلْكُهُ “Wahai Dzat yang tidak akan pernah musnah kerajaannya… Sayangilah orang yang telah hilang kerajaannya…". Lalu iapun pingsan.</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Kemudian datanglah seseorang disampingnya hendak mentalqinnya kalimat syahadah, lalu Khalafah Al-Makmuun membuka kedua matanya tatkala itu dalam keadaan wajahnya yang merah dan berat, ia berusaha untuk berbicara akan tetapi ia tidak mampu. Lalu iapun memandang ke arah langit dan kedua matanya dipenuhi dengan tangisan maka lisannya pun berucap tatkala itu, يَا مَنْ لاَ يَمُوْتُ اِرْحَمْ مَنْ يَمُوْتُ "Wahai Dzat Yang tidak akan mati sayangilah hambaMu yang mati", lalu iapun meninggal dunia. (Lihat Muruuj Adz-Dzahab wa Ma'aadin Al-Jauhar karya Al-Mas'uudi 2/56 dan Taariik Al-Islaam karya Adz-Dzahabi 15/239)</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><strong>Kisah Khalifah Abdul Malik bin Marwaan:</strong></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Tatkala ajal menjemput Khalifah Abdul Malik bin Marwaan maka iapun memerintahkan untuk dibukakan pintu istana, tiba-tiba ada seorang penjaga istana yang sedang mengeringkan bajunya di atas batu, maka iapun berkata, "Siapa ini?", maka mereka menjawab, "Seorang penjaga istana". Maka iapun berkata, "Seandainya aku adalah seorang penjaga istana…". Ia juga berkata, "Seandainya aku adalah budak miliki seorang yang tinggal di pegunungan Tihaamah, lantas akupun menggembalakan kambing di pegunungan tersebut".</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Diantara perkataan terakhir yang diucapkannya adalah,</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">اللَّهُمَّ إِنْ تَغْفِرْ تَغْفِرْ جَمًّا، لَيْتَنِي كُنْتُ غَسَّالاً أَعِيْشُ بِمَا أَكْتَسِبُ يَوْماً بِيَوْمٍ</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">"Yaa Allah, jika engkau mengampuniku maka berilah pengampunanMu yang luas, seandainya aku hanyalah seorang tukang cuci, aku hidup dari hasil penghasilanku sehari untuk kehidupan sehari"</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Dan diriwayatkan bahwsanya tatkala Khalifah Abdul Malik bin Marwan sakit parah maka iapun berkata, "Keluarkanlah aku di beranda istana…", kemudian ia melihat megahnya kekuasaannya lalu iapun berkata, يَا دُنْيَا مَا أَطْيَبَكِ أَنَّ طَوِيْلَكِ لَقَصِيْرٌ وَأَنَّ كَبِيْرَكِ لَحَقِيْرٌ وَأَنْ كُنَّا مِنْكِ لَفِي غُرُوْرٍ "Wahai dunia sungguh indah engkau…, ternyata lamanya waktumu sangatlah singkat, kebesaranmu sungguh merupakan kehinaan, dan kami ternyata telah terpedaya olehmu". Lalu iapun mengucapkan dua bait berikut ini ;</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">إِنْ تُنَاقِشْ يَكُنْ نِقَاشُكَ يَارَبَّ عَذَابًا لاَ طَوْقَ لِي بِالْعَذَابِ</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Jika engkau menyidangku wahai Robku maka persidanganMu itu merupakan sebuah adzab yang tidak mampu aku hadapi</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">أَوْ تَجَاوَزْتَ فَأَنْتَ رَبٌّ صَفُوْحٌ عَنْ مُسِيْءٍ ذُنُوْبَهُ كَالتُّرَابِ</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Atau jika engkau memaafkan aku maka engkau adalah Tuhan Yang Maha memaafkan dosa-dosa seorang hamba yang bersalah"</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">(Lihat Mukhtashor Taariikh Dimasyq 5/88-89 dan Al-Kaamil fi At-Taariikh 4/238-239)</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Para pembaca yang budiman…. Janganlah terpedaya dengan gemerlapnya dunia ini…</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Rasulullah bersabda,</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><em>"Perbanyaklah kalian mengingat penghancur keledzatan"</em>, yaitu kematian (Dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam irwaa al-goliil 3/145)</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Imam Al-Qurthubi berkata: "Ketahuilah sesungguhnya mengingat kematian menyebabkan kegelisahan dalam kehidupan dunia yang akan sirna ini, dan menyebabkan kita untuk senantiasa mengarah ke kehidupan akhirat yang abadi.</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Seseorang tidak akan terlepas dari dua kondisi, kondisi lapang dan sulit, kondisi di atas kenikmatan atau di atas ujian. Jika ia berada pada kondisi sempit dan di atas ujian maka dengan mengingat mati akan terasa ringanlah sebagian ujian dan kesempitan hidupnya, karena ujian tersebut tidak akan langgeng dan kematian lebih berat dari ujian tersebut. Atau jika ia berada dalam kondisi penuh kenikmatan maka mengingat mati akan menghalanginya agar tidak terpedaya dengan kenikmatan tersebut" (At-Tadzkiroh 1/123-124)</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Imam Al-Qurthubi juga berkata:</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">و كان يزيد الرقاشي يقول لنفسه : و يحك يا يزيد من ذا يصلي عنك بعد الموت ؟ من ذا يصوم عنك بعد الموت؟ من ذا يترضى عنك ربَّك بعد الموت؟ ثم يقول : أيها الناس ألا تبكون وتنوحون على أنفسكم باقي حياتكم؟ من الموت طالبه والقبر بيته والثرى فراشه والدود أنيسه وهو مع هذا ينتظر الفزع الأكبر يكون حاله؟ ثم يبكي حتى يسقط مغشيا عليه</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Yazzid Ar-Ruqoosyi berkata kepada dirinya : "Celaka engkau wahai Yaziid, siapakah yang akan sholat mewakilimu jika engkau telah meninggal?, siapakah yang akan mewakilimu berpuasa setelah kematianmu?, siapakah yang mendoakan engkau agar Robmu meridhoimu setelah matimu?". Lalu ia berkata, "Wahai manusia, janganlah kalian menangisi diri kalian sepanjang hidup kalian, barangsiapa yang kematian mencarinya, kuburan merupakan rumahnya, tanah merupakan tempat tidurnya, dan ulat-ulat menemaninya, serta ia dalam kondisi demikian menantikan tibanya hari kiamat yang sangat dahysat maka bagaimanakah kondisinya?". Lalu iapun menangis dan menangis hingga jatuh pingsan. (Lihat At-Tadzikorh 1/124)</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><strong>Kisah penutup :</strong></span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Dari Abdullah putra Imam Ahmad bin Hambal berkata:</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">لَمَّا حَضَرَتْ أَبِي الْوَفَاةُ جَلَسْتُ عِنده وَبِيَدِي الْخِرْقَةُ لأَشُدَّ بِهَا لِحْيَيْهِ فَجَعَلَ يَعْرَقُ ثُمَّ يُفِيْقُ ثُمَّ يفتح عينيه ويقول بيده هكذا : "لاَ بَعْدُ" ففعل هذا مرةً وثانيةً، فلما كان في الثالثة قلت له : يَا أَبَةِ أَيُّ شَيْءٍ هَذَا قَدْ لَهَجْتَ بِهِ فِي هَذَا الْوَقْتِ تَعْرَقُ حَتَّى نَقُوْلُ قَدْ قُبِضْتَ ثُمَّ تَعُوْدُ فَتَقُوْلَ : لاَ، لاَ بَعْدُ. فقال لي : يا بُنَيَّ مَا تَدْرِي؟ قلتُ :لاَ، قال : إبليس لعنه الله قائم حذائي عَاضٍّ على أَنَامِلِهِ يقول لي : يا أحمدُ فُتَّنِي فَأَقُوْلُ لَهَ : لاَ بَعْدُ حَتَّى أَمُوْتَ</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Tatkala kematian mendatangi ayahku maka akupun duduk disampingnya, dan di tanganku ada sepotong kain untuk mengikat dagu beliau (yang dalam keadaan tidak sadarkan diri). Maka beliaupun mencucurkan keringat lalu beliau tersadar dan membuka kedua mata beliau dan beliau berkata, "Tidak, belum…!" seraya menggerakkan tangan beliau (memberi isyarat penolakan). Lalu beliau melakukan hal yang sama untuk sekali lagi, kedua kali lagi. Dan tatkala beliau mengulangi hal ini (mengucapkan : "Tidak, belum..!, seraya menebaskan tangan beliau) untuk ketiga kalinya maka akupun berkata, "Wahai ayahanda, ada apa gerangan?, engkau mengucapkan perkataan ini dalam kondisi seperti ini?". Engkau mencucurkan keringat hingga kami menyangka bahwa engkau telah meninggal dunia, akan tetapi kembali engkau berkata, "Tidak, tidak…, belum…!". Lalu ia berkata, "Wahai putraku, engkau tidak tahu?", aku berkata, "Tidak". Ia berkata, "Iblis –semoga Allah melaknatnya- telah berdiri dihadapanku seraya menggigit jari-jarinya, dan berkata, "Wahai Ahmad engkau telah lolos dariku", maka aku berkata kepadanya, "Tidak, belum, aku belum lolos dan menang darimu hingga aku meninggal" (lihat Sifat As-Sofwah 2/357)</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Kisah ini mengingatkan kepada kita bahwasanya pertempuran melawan Iblis dan para pengikutnya tidak pernah berhenti hingga maut menjemput kita. kita tidak boleh pernah lalai dan merasa telah mengalahkan Iblis, karena Iblis dan para pengikutnya akan senantiasa mengintai dan mencari celah-celah untuk menjeremuskan kita sehingga bisa menemaninya di neraka Jahannam yang sangat panas….!!!!, Maka wasapadalah selalu… melawan musuh yang melihatmu padahal engkau tidak melihatnya… musuh yang senantiasa mendatangimu dari arah depan, belakang, kanan, dan kiri sementara engkau dalam keadaan lalai…. Musuh yang sudah sangat berpengalaman dalam menjerumuskan anak keturunan Adam dengan berbagai metode dan jerat…. Hanya kepada Allahlah kita mohon keselamatan dari musuh yang seperti ini modelnya… walaa haulaa wa laa quwwata illaa billaaah</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Saudaraku yang mulia…!!</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Allah Yang Maha Mulia telah memberlakukan sunnatullahNya bahwasanya: “Orang yang hidup di atas sesuatu pola/model kehidupan maka ia pun akan mati di atas model tersebut, dan kelak ia akan dibangkitkan di atas model tersebut”</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Siapkanlah dirimu menyambut tamu yang akan mendatangimu secara tiba-tiba…yaitu kematian, jangan sampai tamu tersebut menemuimu dalam kondisi engkau sedang bermaksiat kepada Robmu.</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang mengamalkan ilmunya.</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"> </span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">Madinah, 28 06 1432H / 31 05 2011M</span></p> <p style="text-align: justify; font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><span style=" line-height: 18px;color:#454444;" >Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja<br /><br />www.firanda.com</span></span></p>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-50748519741540921392012-02-02T23:30:00.001-08:002012-02-02T23:31:56.786-08:00Masihkah Anda Sombong Setelah Melihat Gambar ini?<h1 class="entry-title"><br /></h1> <p style="text-align:justify;">Sungguh Maha Besar, Melihat Ciptaan-Nya saja Kita tidak mampu apalagi Melihat Allah SWT, Renungkanlah bahan bacaan di bawah ini semoga kita terhindar dari Perbuatan Sombong. Sesungguhnya kita Sangat Kecil di Mata ALLAH SWT.</p> <p style="text-align:justify;">Tim unikaneh.com mendapatkan beberapa gambar mengenai perbandingan ukuran bumi, diantara beberapa bagian di jagat raya ini.<span id="more-2844"></span></p> <div class="wp-caption aligncenter" style="width: 510px"><img title="1" src="http://i1199.photobucket.com/albums/aa480/aroishafz/1.jpg" alt="" height="281" width="500" /><p class="wp-caption-text">Gambar menunjukkan besar bumi dibandingkan dengan planet2 yang ukurannya lebih kecil, yaitu : Venus, Mars, Mercury, dan Pluto.</p></div> <h3 style="text-align:justify;">Lalu kita lihat gambar di bawah ini…</h3> <div class="wp-caption aligncenter" style="width: 510px"><img title="2" src="http://i1199.photobucket.com/albums/aa480/aroishafz/2.jpg" alt="" height="281" width="500" /><p class="wp-caption-text">Ini bumi dibandingkan dengan planet2 yang lebih besar.. Ada Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.</p></div> <h3 style="text-align:justify;">Selanjutnya…</h3> <div class="wp-caption aligncenter" style="width: 510px"><img class=" " title="3" src="http://i1199.photobucket.com/albums/aa480/aroishafz/3.jpg" alt="" height="280" width="500" /><p class="wp-caption-text">Perhatikan Bumi apabila dibandingkan dengan Matahari.</p></div> <h3>Next…</h3> <div class="wp-caption aligncenter" style="width: 510px"><img class=" " title="4" src="http://i1199.photobucket.com/albums/aa480/aroishafz/4.jpg" alt="" height="350" width="500" /><p class="wp-caption-text">Apabila dibandingkan dengan Arcturus, Matahari saja sudah terlihat sangat kecil, apalagi Bumi.</p></div> <h3>Sampai sini…</h3> <div class="wp-caption aligncenter" style="width: 510px"><img title="5" src="http://i1199.photobucket.com/albums/aa480/aroishafz/5.jpg" alt="" height="350" width="500" /><p class="wp-caption-text">Dan disini matahari sudah tak terlihat, bagaimana dengan bumi..?</p></div> <p style="text-align:justify;">Dengan perbandingan diatas tadi, setidaknya kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi, apalagi kita sebagai penghuninya. Terbayang jelas jagat raya yang sangat besar pada gambar skala-skala diatas. Bumi kita tidak kelihatan lagi di sini , bahkan matahari hanya sebesar debu.</p> <p style="text-align:justify;">Antares adalah bintang ke-15 yang paling terang di angkasa. Sebenarnya masih banyak yang lebih besar lagi dari Antares, tapi belum ada bukti dan bahkan satelit huble tercanggihpun belum bisa memotretnya.</p> <p style="text-align:justify;">Saya sempat berpikir juga… Siapakah kita…?<br />Layakkah kita sombong dihadapan ALLAH ?<br />Apakah tujuan hidup kita…?<br />Apa yang membuat hidup kita, manusia, berharga, mulia dihadapan ALLAH…?</p> <p style="text-align: justify;">Bumi saja yang menurut kalian besarnya cuma setitik, gimana kalian yang sangat kecil??? jadi.. tidaklah pantas manusia berjalan di atas muka bumi ini dengan sombong terhadap sesama makhluk Allah, apalagi berlaku sombong terhadap Penciptanya, Yang Maha Besar, Allah SWT.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">http://votreesprit.wordpress.com/2012/01/20/masihkah-anda-sombong-setelah-melihat-gambar-ini/</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align:justify;">http://www.youtube.com/watch?v=QGtCslmc_EY&feature=player_embedded<br /></p>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-79390114429653954642012-01-25T16:08:00.000-08:002012-01-25T16:09:23.530-08:00Panjat Tebing - Hobi Unik Berusia Ribuan Tahun<h3 class="post-title entry-title"><br /></h3> <div class="post-header"> </div> Dalam sejarah, manusia selalu berusaha berinteraksi dengan alam untuk survive. Begitu juga dengan panjat tebing, yang lahir dari usaha manusia untuk bertahan hidup di alam bebas. Mungkin kita sudah biasa atau justru ikut melakukan hobi wall climbing yang sekarang populer. Baik dalam bentuk lomba maupun sekadar mengisi waktu kosong, hobi ini memang cukup mengasyikkan.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7rKP_UpZi_hXPuUX3hLHJSxwHww8XTxsRFEFvVAQQxuTUqMRIPq1nEjqrckzNRqc25ujkwJIgGQE19YwpVvURquKBXuP_k5hZ0i9GQvGRQu7KzS6HGvUcpTbt6ZnCnJWRsOnX7y-1J_4/s1600/Panjat+Tebing.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; opacity: 1;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7rKP_UpZi_hXPuUX3hLHJSxwHww8XTxsRFEFvVAQQxuTUqMRIPq1nEjqrckzNRqc25ujkwJIgGQE19YwpVvURquKBXuP_k5hZ0i9GQvGRQu7KzS6HGvUcpTbt6ZnCnJWRsOnX7y-1J_4/s320/Panjat+Tebing.jpeg" border="0" height="320" width="207" /></a></div><br />Apalagi kalau di sekolah kita disediakan papan panjat. Tidak heran kalau dari hobi ini sudah banyak teman-teman kita yang menjalani wall climbing bukan lagi sekadar hobi, tetapi sudah dalam tingkat yang lebih lanjut. Apalagi kalau bukan ikut dalam sebuah kejuaraan, malah menjuarainya.<br /><br /><b>Wall climbing</b> tersebut ( mungkin sudah banyak yang tahu ya ) merupakan modifikasi dari hobi panjat tebing. Dari namanya sudah ketahuan kalau dua hal ini dibedakan dari medianya, yang satu berdasarkan papan buatan, sedangkan yang lain beneran tebing dari sebuah gunung atau bukit.<br /><br />Nah, <b>panjat tebing</b> tersebut merupakan subbagian dari <b>mountaineering </b>( <i>pendakian gunung</i> ), yaitu climbing yang dapat diartikan sebagai pendakian pada tebing - tebing batu atau dinding karang yang membutuhkan peralatan, teknik, dan metode - metode tertentu. Sebagai bagian dari mountaineering atau mendaki gunung, panjat tebing tidak dapat dipisahkan sejarahnya dari perjalanan panjat dan mendaki gunung.<br /><br /><b>Ribuan tahun </b><br />Kegiatan mendaki gunung ini mulai dilakukan manusia sejak berabad - abad yang lalu. Dimulai sejak manusia harus melintasi bukit - bukit atau pegunungan baik untuk melakukan peperangan atau pun ketika melakukan tuntutan hidupnya. Sejarah yang dapat diketahui dari hal ini adalah perjalanan <b>Panglima Kerajaan Carthage</b>, Hanibal, yang dilakukan di <b>pegunungan Alpen</b> di tahun 500 SM. Juga petualangan yang dilakukan Jenghis Khan yang melintasi pegunungan <i>Karakoran</i> dan <i>Kaukasus</i> untuk menaklukan Asia Tengah. Atau pendakian <b>Mount Argulle</b> oleh para tentara Perancis pada tahun 1442.<br /><br />Dalam sejarah yang lebih maju, pendakian yang gemilang pertama kalinya dilakukan pada tahun 1786, ketika Dr Paccard berhasil mencapai puncak <b>Mount Blanc</b> ( 4087 m ). Saat itu pendakian dan panjat tebing sudah menjadi hobi atau olahraga.<br /><br />Dalam babak selanjutnya, puncak - puncak Alpen mulai dijajaki para penggemar olahraga alam bebas ini. Dan, memang puncak-puncak pegunungan Alpen hanya bisa dipuncaki dengan mempergunakan teknik-teknik memanjat tebing. Semakin populer ketika <i>Sir Alfred Willis</i> pada tahun 1854 berhasil mencapai puncak <b>Watterhorn</b> ( di Swiss, 3708 m ). Pendakian ini menjadi batu loncatan terbentuknya perkumpulan pendaki gunung tertua di dunia, <b>British Alpine Club</b> pada tahun 1857.<br /><br />Sejak babak baru itu para pendaki semakin sering melakukan pendakian menuju puncak - puncak gunung yang lebih tinggi dan mempunyai tingkat tantangan yang lebih tinggi pula. Keberuntungan dan anugerah akhirnya datang pada <b>Edmunt Hillary</b> dan <b>Tenzing Norgay </b>dalam suatu ekspedisi. Ekspedisi yang dipimpin oleh John Hunt pada tahun 1953 tersebut berhasil memuncaki Everest, sebuah puncak yang menjadi impian para pendaki di dunia. Rangkaian - rangkaian ini merupakan titik temu bahwa panjat tebing merupakan bagian dari kegiatan mendaki gunung. Karena kegiatan memanjat tebing merupakan penunjang kegiatan mendaki gunung.<br /><br /><i><b>Olahraga berprestasi </b></i><br />Panjat tebing masuk ke <b>Indonesia</b> seiring dengan berkembangnya teknik mendaki. <i>Harry Suliztiarto</i>, seorang mahasiswa <b>Seni Rupa ITB</b>, memperkenalkan panjat tebing pada tahun 1976. Tepatnya ketika memanjat tebing - tebing alam <b>Citatah</b>. Peristiwa ini kemudian menjadi tonggak sejarah berdirinya organisasi kegiatan alam bebas yang mengkhususkan pada kegiatan memanjat, dengan nama <b>Skygers Amateur Rock Climbing Group.</b><br /><br />Pada tahun 1980 kegiatan panjat tebing mulai memasuki babak baru, dimana kegiatan ini bukan lagi bersifat petualangan tetapi telah menjadi olahraga prestasi. Perkembangan ini dimulai ketika diadakannya lomba panjat tebing alam di tebing pantai Jimbaran Bali pada tahun 1987.<br /><br />Nah, di tahun 1988 diperkenalkan deh dinding panjat tebing buatan ( <b>wall climbing</b> ) yang langsung diperkenalkan oleh empat pemanjat dari Perancis. Sekaligus membentuk wadah sebagai tempat menyalurkan aspirasi dan hobi serta memanajemen kegiatan panjat tebing agar berjalan dengan baik dengan nama <i>Federasi Panjat Tebing Indonesia</i> ( <b>FPTI</b> ). Pada tahun 1990, untuk pertama kalinya diadakan lomba panjat dinding buatan dengan tinggi papan lima belas meter yang menjadi awal sejarah dimulainya lomba panjat tebing buatan di Indonesia sampai saat ini.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioWTf3sF_zXnJigmrRFcP45zzS_yutbzwemta9Q1E9pYnCaqhq2EzCSN4U8Dw51ipJS_dFwdBCmRjjtiSbGemT-aBVvR4rMJZy5kJ2NQzLE6kgw4RCPmSUUTbV3lNp0f0tbA1hT45A2ns/s1600/Panjat+Tebing1.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; opacity: 1;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioWTf3sF_zXnJigmrRFcP45zzS_yutbzwemta9Q1E9pYnCaqhq2EzCSN4U8Dw51ipJS_dFwdBCmRjjtiSbGemT-aBVvR4rMJZy5kJ2NQzLE6kgw4RCPmSUUTbV3lNp0f0tbA1hT45A2ns/s320/Panjat+Tebing1.jpeg" border="0" height="320" width="288" /></a></div><br /><i><b>Dasar - dasar panjat tebing</b></i><br />Namanya juga hobi panjat tebing, tentu saja tebing merupakan prasarana dalam kegiatan panjat tebing. Pengetahuan dasar tentang tebing yang harus diketahui antara lain: Bentuk tebing, bagian tebing yang dilihat secara keseluruhan mulai dasar sampai puncak. Bagian - bagiannya antara lain blank ( bentuk tebing yang mempunyai sudut 90 derajat atau biasa disebut vertikal ), overhang ( bentuk tebing yang mempunyai sudut kemiringan antara 10-80 derajat ), roof ( bentuk tebing yang mempunyai sudut 0 atau 180 derajat, terletak menggantung ), teras ( bentuk tebing yang mempunyai sudut 0 atau 180 derajat, terletak menjorok ke dalam tebing ), dan top ( bagian tebing paling atas yang merupakan tujuan akhir suatu pemanjatan ).<br /><br />Lalu ada soal permukaan tebing yang merupakan bagian dari tebing yang nantinya akan digunakan untuk berpegang dan berpijak dalam suatu pemanjatan. Bagian ini di kategorikan menjadi tiga bagian: <b>face</b> ( permukaan tebing yang mempunyai tonjolan ), <b>slap / friction</b> ( permukaan tebing yang tidak mempunyai tonjolan atau celah, rata, dan mulus tidak ada cacat batuan ), dan<b> fissure</b> ( permukaan tebing yang tidak mempunyai celah / crack ).<br /><br />Dengan mengenali pengenalan dasar atas medan yang hendak ditempuh, para pemanjat akan langsung bisa mempersiapkan teknik penaklukannya dan mengurangi tingkat kesulitannya. Untuk memudahkan estimasi tingkat kesulitan tersebut, biasanya digunakan sistem desimal yang dimulai dari angka lima ( mengacu pada standar tingkat kesulitan yang dibuat oleh <i>Amerika</i> ).<br /><br />Tingkat kesulitan 5,7-5,8 adalah tingkat kesulitan pemanjatan yang amat mudah. Lintasan pemanjatan untuk pegangan dan pijakan sangat banyak, besar, dan mudah didapat. Sudut kemiringan tebing belum mencapai 90 derajat.<br /><br />Tingkat kesulitan 5,9. Tingkat kesulitan pemanjatan yang mulai agak sulit karena jarak antara pegangan dan pijakan mulai berjauhan tetapi masih banyak dan besar.<br /><br />Tingkat kesulitan 5,10. Pada tingkat ini pemanjatan mulai sulit karena komposisi pegangan dan pijakan sudah bervariasi besar dan kecil. Jarak antar celah dan tonjolan mulai berjauhan. Terdapat dua tumpuan tangan dan satu tumpuan kaki, faktor keseimbangan mulai dibutuhkan.<br /><br />Tingkat kesulitan 5,11. Tingkat kesulitan ini lebih sulit lagi karena letak antara pegangan yang satu dengan pegangan yang lainnya berjauhan dan kecil - kecil yang hanya bisa dipegang oleh beberapa jari saja, kedua tungkai melakukan gerakan melebar agar kaki dapat bertumpu pada tumpuan berikutnya. Keseimbangan tubuh sangat berpengaruh, bentuk tebing yang dilalui pada lintasan ini terdapat variasi antara tebing gantung dan atap.<br /><br />Tingkat kesulitan 5,13-5,14. Jalur lintasan ini bervariasi antara tebing gantung dan atap dengan satu tumpuan kaki dan satu tumpuan tangan. Pemanjat mulai melakukan gerakan gesek ( friction ) dan bertumpu pada ujung jari ( edginh ) bahkan harus mengaitkan tumit pada pijakan ( hooking ).<br /><br />Selain kriteria kesulitan ini, Negara lain juga membuat tingkat kesulitan sesuai dengan penilaian masing-masing, antara lain Jerman, Perancis, <b>UIAA</b> (<i> Union Internationale des Association Alpines </i>).<br /><br /><i><b>Etika panjat tebing </b></i><br />Seperti hobi atau olahraga lain, panjat tebing juga mempunyai etika atau aturan yang disepakati oleh para pelaku hobi ini. Ruang lingkup etika dalam panjat tebing terdiri dari empat hal.<br /><br />Pertama, masalah teknik pembuatan jalur. Secara umum terdapat dua cara dalam pembuatan jalur, yaitu aliran tradisional dan aliran modern. Pembuatan jalur secara tradisional prinsipnya adalah membuat jalur sambil memanjat. Teknik ini cenderung bernilai petualangan karena lintasan yang dilewati sama sekali baru, tanpa pengalaman, tanpa dicoba terlebih dahulu.<br /><br />Sementara itu, pembuatan jalur secara modern terdiri dari dua cara. Pertama dengan menggunakan teknik tali tetap ( <i>fix rope technique</i> ). Pada teknik ini, pembuatan jalur dapat dilakukan dengan cara rappeling bolting atau ascending bolting. Terlebih dahulu pada fix rope yang telah terpasang, sedangkan cara kedua mirip dengan cara pertama, tetapi tidak dengan tali tetapi melainkan dengan menggunakan top rope.<br /><br />Lalu ada tentang masalah penanaman jalur. Siapa yang berhak memberi nama pada suatu jalur tidak ada kesepakatan jelas yang mengaturnya. Di <b>Indonesia</b> nama jalur merupakan suatu kesepakatan dari seorang atau sekelompok pembuat jalur.<br /><br />Masalah keaslian jalur juga masuk dalam poin etika panjat tebing. Masalah keaslian jalur ini biasanya dikaitkan dengan banyaknya jumlah pengaman tetap yang ada pada jalur tersebut. Misalkan satu jalur setinggi lima belas meter dapat dipanjat hanya dengan menggunakan tiga pengaman tetap, maka selanjutnya pemanjat yang kemudian memanjat harus tetap menggunakan tiga pengaman yang pertama, tanpa ditambah atau pun dikurangi, siapapun dia, karena ini secara harfiah telah menjadi jalur resmi dan menjadi paten untuk jalur tersebut.<br /><br />Dan, yang terakhir soal pengubahan bentuk permukaan tebing. Untuk masalah yang satu ini, hampir semua pemanjat sepakat bahwa hal ini haram hukumnya untuk dilakukan meski untuk menambah kesulitan atau membuat jalur tersebut menjadi mudah. Tetapi, sebagian kecil kawasan pemanjatan menerima perubahan ini, namun hanya pada permukaan<b> tebing</b> yang tanpa cacat sama sekali agar kesinambungan jalur sebelumnya dan sesudah tetap terjaga.<br /><br />Dengan mengetahui segi - segi dasar ( baik soal teknik atau peraturan / etika ), diharapkan seseorang mulai bisa mengenali hobi yang sekarang juga jadi cabang olahraga ini. Tentu saja juga diharapkan bisa menjadi salah satu aktivitas populer di kalangan anak muda.<br /><br />http://www.belantaraindonesia.org/2010/05/panjat-tebing-hobi-unik-berusia-ribuan.htmlMaidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-48596045231672724322012-01-24T07:59:00.000-08:002012-01-24T08:08:36.505-08:00Seputar Ibadah Di Gunung<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQTXbrag5tIagfBrRI6hVXXKkCTAyYtCnxHV0otpABoBPbQye4nxL-7TdI-QWGQHOat3nfL-Q_lhfV5_F7QyquyShmqHz9_Ewf2xWwEeAjHdl7qfEPI5m7wFcK7YpKXqu_CPNXLfnjA08/s1600/268469_10150714405135387_444549495386_19799347_1183711_n.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQTXbrag5tIagfBrRI6hVXXKkCTAyYtCnxHV0otpABoBPbQye4nxL-7TdI-QWGQHOat3nfL-Q_lhfV5_F7QyquyShmqHz9_Ewf2xWwEeAjHdl7qfEPI5m7wFcK7YpKXqu_CPNXLfnjA08/s400/268469_10150714405135387_444549495386_19799347_1183711_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5701230940808920498" border="0" /></a><br /><div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><p>Bagi Teman-teman yang biasa naik gunung, bingung bagaimana tetep naik gunung tetep ibadah kepada Allah? silahkan baca ini semoga bermanfaat..</p><p> </p><p><strong>Pertanyaan:</strong></p><p>Assalamu'alaikum. Ketika mendaki gunung/eskspedisi, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan berkaitan dengan masalah ibadah: 1. Bolehkah sholat fardhunya dijama? Sebagai catatan, di gunung biasanya selama 3 hari 2 malam, jarak gunung dengan rumah seperti Jakarta - Bogor. Kadang juga kita selalu ditimpa hujan seharian, sehingga kedinginan, sulit untuk sholat. 2. Ketika wudhu, bagian mana saja yang wajib dan yang sunah dibasuh? Bolehkah kita hanya membasuh yang wajib saja? Karena air di gunung sangat dingin sekali, atau sebaliknya, ada yang sangat panas sekali. Sehingga enggan untuk menyentuh air. 3. Selama di gunung biasanya sepatu selalu dipakai dan kita dikejar waktu untuk mencapai target. Bisakah sholat dengan menggunakan sepatu? Jika bisa, bagaimana wudhunya? 4. Bagaimana cara buang air besar/kecil ketika tidak ada air di sekitar kita dan tidak ada WC selama di gunung? 5. Bagaimana jika di gunung mengalami mimpi basah? Padahal di sana dingin sekali untuk mandi, dan kadang tidak ada lagi pakaian yang tersisa untuk ganti. Untuk sementara itu dulu. Jazakumullah khair Wassalam.</p><p><strong>Jawaban:</strong></p><p>Assalamu`alaikum Wr. Wb. Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d.</p><p>1. Shalat fardhu boleh dijama` bila anda dalam keadaan safar/melakukan perjalanan. Mendaki gunung termasuk salah satu bentuk perjalanan yang bisa dijadikan dasar dari menjama` shalat.</p><p>2. Dalam berwudhu, anggota badan yang wajib untuk dibasuh adalah wajah, kedua tangan hingga batas siku, mengusap (sebagian) kepala dan mencuci kaki hingga batas mata kaki. Masing-masing wajib dibasuh/diusap sekali saja. Kalau dua atau tiga kali sifat hanya sunnah. Namun bila kondisinya sangat dingin dan khawatir menyebabkan penyakit, maka anda boleh melakukan tayammum. Yaitu dengan menyapu wajah dan tangan dengan tanah/debu sebagai ganti dari wudhu`.</p><p>3. Seorang yang shalat boleh dalam kondisi sedang mengenakan sepatu, maksudnya pakai sepatunya sebelum shalat, bukan saat sedang shalat. Jadi waktu sedang shalat, sepatunya dalam keadaan terpakai. Sedangkan wudhu`nya, anda cukup mengusap bagian atas sepatu itu dengan air, tanpa membuka sepatunya. Praktek ini dikenal dalam fiqoh dengan istilah al-Mashu Alal Khuffain, yaitu membasuh khuf (sepatu) sebagai ganti mencuci kaki dalam wudhu`. Dalilnya adalah bahwa ketika Rasulullah SAW berwudhu`, salah seorang shahabat mengambilkan air wudhu’ untuknya, ketika giliran mencuci kaki dan sepatu masih dikenakan, beliau mengatakan, <em>”Biarkan kakiku itu (tidak perlu dilepas sepatunya). Karena ketika aku mengenakan sepatu, kakiku dalam keadaan suci (dalam keadaan wudhu`).</em> Praktek seperti ini memang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dahulu. Dan menjadi bagian dalam tata aturan berwudhu` terutama bila dalam keadaan udara yang sangat dingin. Sebagian ulama ada membolehkannya hanya pada saat safar (bepergian). Namun yang benar adalah baik dalam keadaan safar atau tidak, bisa diberlakukan. Caranya sama dengan wudhu` biasa kecuali hanya pada ketika hendak mencuci kaki, maka tidak perlu mencopot sepatu, tapi cukup membasuh bagian atas sepatu dari bagian depat terus ke belakang sebagai ganti dari cuci kaki. Sepatu tetap dalam keadaan dipakai dan tidak dilepas. Untuk dibolehkannya tidak mencuci kaki dalam wudhu` dan hanya mengusap bagian atas dari sepatu, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi :</p><ol><li>Sebelumnya harus sudah berwudhu` dengan sempurna. Setelah itu bila batal wudhu`nya, maka ketika berwudhu` lagi, tidak perlu mencuci kaki tapi hanya mengusapkan air ke bagian atas sepatu. </li><li>Sepatu yang digunakan haruslah yang menutupi hingga mata kaki dan bukan terbuat dari bahan yang tipis tembus air. Juga tidak boleh ada bagian yang bolong/robek. </li><li>Untuk musafir, boleh melakukan seperti itu selama masa waktu tiga hari. Sedangkan buat yang tidak musafir, masa berlakunya hanya sehari dan semalam. </li><li>Semua itu selama dia tidak mencopot sepatunya. Adapun bila dalam masa itu dia mencopotnya, maka batallah masa berlakunya baik yang sehari semalam atau tiga hari. </li><li>Semua yang membatalkan wudhu` otomatis membatalkan wudhu` dengan mengusap pada sepatu. </li></ol><p>Kalau anda bertanya bagaimana cara buang airnya, ya terserah anda maunya bagaimana. Tapi kalau bertanya bagaimana istinja` (cebok) nya, maka dalam fiqih dikenal istilah Istijmar, yaitu beristinja` bukan dengan air tapi dengan benda-benda padat lainnya seperti batu, kayu dan lain-lainnya. Praktek aslinya dahulu di masa Rasulullah SAW lebih banyak menggunakan batu. Yaitu tiga buah batu yang berbeda yang digunakan untuk membersihkan bekas-bekas yang menempel saat buang air. Dasarnya adalah hadits Rasulullah SAW: <em>Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang beristijmar (bersuci dengan batu) maka hendaklah berwitir (menggunakan batu sebanyak bilangan ganjil). Siapa yang melaksanakannya maka dia telah berbuat ihsan dan siapa yang tidak melakukannya tidak ada masalah.”</em> HR. Abu Daud, Ibju Majah, Ahmad, Baihaqi dan Ibnu Hibban.</p><p>Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, <em>“Bila seorang kamu datang ke WC maka bawalah tiga buah batu, karena itu sudah cukup untuk menggantikannya”. HR. Abu Daud, Baihaqi dan Syafi`i. “Janganlah salah seorang kamu beristinja` kecuali dengan tiga buah batu”. HR. Muslim</em> Tentang ketentuan apakah memang mutlak harus tiga batu atau tidak, para ulama sedirkit berbeda pendapat.</p><ol><li>Pertama, kelompok Al-Hanafiyah dan Al-Malikiyah mengatakan bahwa jumlah tiga batu itu bukan kewajiban tetapi hanya mustahab (sunnah). Dan bila tidak sampai tiga kali sudah bersih maka sudah cuukp. </li><li>Sedangkan kelompok Asy-Syafi`iyyah dan Al-Hanabilah mengatakan wajib tiga kali dan harus suci/bersih. Bila tiga kali masih belum bersih, maka harus diteruskan menjadi empat, lima dan seterusnya. </li><li>Sedangkan selain batu, yang bisa digunakan adalah semua benda yang memang memenuhi ketentuan dan tidak keluar dari batas yang disebutkan: </li></ol><p>a. Benda itu bisa untuk membersihkan bekas najis.</p><p>b. Benda itu tidak kasar seperti batu bata dan juga tidak licin seperti batu akik, karena tujuannya agar bisa menghilangkan najis.</p><p>c. Benda itu bukan sesuatu yang bernilai atau terhormat seperti emas, perak atau permata. Juga termasuk tidak boleh menggunakan sutera atau bahan pakaian tertentu, karena tindakan itu merupakan pemborosan.</p><p>d. Bendai itu bukan sesuatu yang bisa mengotori seperti arang, abu, debu atau pasir.</p><p>e. Benda itu tidak melukai manusia seperti potongan kaca beling, kawat, logam yang tajam, paku.</p><p>f. Jumhur ulama mensyaratkan harus benda yang padat bukan benda cair. Namun ulama Al-Hanafiyah membolehkan dengan benda cair lainnya selain air seperti air mawar atau cuka.</p><p>g. Benda itu harus suci, sehingga beristijmar dengan menggunakan tahi/ kotoran binatang tidak diperkenankan. Tidak boleh juga menggunakan tulang, makanan atau roti, kerena merupakan penghinaan.</p><p>5. Sebaiknya kalau lagi digunung anda tidak usah mimpi basah dulu, karena bikin repot. Namun anda akan menjawab, "Gimana donk pak ustaz, namanya juga mimpi indah, itukan rejeki. Kita nggak minta kok, tapi Allah memberi mimpi indah.” Kalau begitu, dalam kondisi yang memang sangat dingin sehingga untuk menyentuh air pun anda akan 'mati beku', maka sekali lagi tayammum bisa menjadi andalan. Karena tayammum itu bukan hanya mengangkat hadats kecil saja tetapi juga sekaligus hadats besar. Jadi anda tidak perlu mandi basah digunung yang nantinya hanya akan membuat anda jadi sakit. Cukup dengan berguling-guling di tanah agar semua tanah belepotan di sekujur tunuh anda? Tentu tidak, tapi cukup dengan tayammum saja, yaitu mengusap wajah dan tangan dengan tanah/debu. Cukup itu dan tidak perlu anda lakukan qiiyas pribadi sebagaimana dahulu seoang shahabat Rasulullah SAW melakukannya. Lalu oleh Rasulullah SAW, shahabat itu ditegur dan diberitahu bahwa tayammum bisa mengangkat hadats besar disamping hadats kecil. Ya, berguling-gulng di atas tanah sebagai ganti mandi dengan air sebenarnya ide yang cukup kreatif tapi kurang petunjuk.</p><p>Jadi dengan anda bertanya kepada kami, alhamdulillah anda bisa tahu lebih banyak dari detail ajaran Islam ini. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,</p><p><em>Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. </em></p><p> </p><blockquote><p>http://www.syariahonline.com</p></blockquote></div></div>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-65565211050864116762012-01-17T23:49:00.000-08:002012-01-17T23:50:40.602-08:00MITOS rokok dan fakta tentang nikotin<div>Seakan tidak ada kondisi terlalu miskin untuk rokok. Muklas (40-an), pemulung barang bekas di daerah Mampang, Jakarta Selatan, setiap hari menghabiskan sebungkus rokok seharga Rp 3.700. Penghasilannya tidak pasti, berkisar antara Rp 6.000 sampai Rp 15.000 sehari.</div> <div><a href="http://riangold.files.wordpress.com/2011/03/rokok1.jpg"><img src="http://riangold.files.wordpress.com/2011/03/rokok1.jpg?w=400&h=262" alt="" border="0" height="262" width="400" /></a></div> <div><strong>MITOS-MITOS ROKOK YANG SALAH</strong></div> <div>1.Merokok itu keren dan modern</div> <div>Yang benar adalah merokok membuat gigi kuning, kulit keriput, mata merah dan nafas bau. Apakah ini tandanya keren dan modern ?.</div> <div>2.Kamu enggak ingin ketinggalan zaman sebab sekarang semua orang merokok</div> <div>Yang benar adalah hanya satu diantara lima siswa SMU adalah perokok, tetaplah pada pendirianmu, beranikah untuk mengatakan “tidak”. Mereka akan mengagumimu “PD” kamu dan kamu pastinya bangga juga.</div> <div>3.Kamu masih muda bisa berhenti kapan saja kamu mau</div> <div>Yang benar adalah . Sekali kamu mencoba merokok, sulit untuk berhenti karena nikotin adalah zat adiktif. Kenyataannya adalah sebagian besar perokok berat, mulai merokok pada usia remaja dan mereka sulit untuk berhenti.</div> <div>4.Merokok membuat kamu seksi</div> <div>Pernah dengar ? Mencium perokok seperti mencium asbak! Belum lagi rambut dan baju kamu berbau seperti cerobong asap.</div> <div>5.Merokok menjadi badan langsing</div> <div>Kalau ini benar, kamu nggak pernah melihat orang gemuk merokok dong! Buktinya, perokok bisa gemuk atau kurus.</div> <div>6.Merokok bukan masalah dan tidak akan mematikan</div> <div>Yang benar adalah, walaupun dibutuhkan waktu 10 – 20 tahun , tetap terbukti rokok mengakibatkan 80% terjadinya kanker paru dan 50% terjadinya serangan jantung , disamping berbagai kanker lainnya , impotensi, gangguan kesuburan dan lain-lain. Bahkan aktor cowboy Marlboropun mati karena kanker paru.</div> <div>7.Kalau sedikit tidak apa-apa</div> <div>Yang benar adalah : Berapa isapan saja sudah meningkatkan denyut jantung ,tekanan darah , kekurangan oksigen, nafas tersengal-sengal, batuk, mual, sakit kepala 43% dari orang yang merokok 3 batang saja sehari, sudah dapat menimbulkan ketagihan dan meningkatkan resiko serangan jantung 2-3 kali dibandingkan yang tidak merokok.</div> <div>8.Kalau kamu kuat dan mandiri , tidak seorangpun bisa mengatur kamu untuk tidak merokok</div> <div>Yang benar adalah : Kebebasan dan kedewasaan berarti bisa memutuskan sendiri apa yang baik bagi diri sendiri berdasarkan logika dan nalar yang benar , Tidak harus ikut-ikutan.</div> <div>9.Merokok pasti tidak jelek, buktinya diiklankan secara luas dimana-mana</div> <div>Apa kamu nggak sadar bahwa tanpa keuntungan yang aduhai, iklan rokok akan rela menginvestasikan modalnya buat prosi bermilyar-milyar ? Dari mana untungnya ? Ya dari ketagihan kamu itu !.</div> <div>10.Masa iya iklan rokok akan berbohong</div> <div>Sekarang begini saja, Beli permen yang bisa diecerpun ada tulisan daftar kandungan isi dibungkusnya. Apalagi rokok yang komoditasnya mendunia . Apa kamu pernah lihat daftar kandungan bahan berbahaya di bungkus atau iklan rokok ?</div> <div>11.Emang gw knapa kalo gw mrokok? Lagian kan MURAH!</div> <div>Faktanya, jika Anda tidak merokok dalam 1 tahun ,, anda bisa menghemat 3 JUTA rupiah!</div> <div><strong><em>10 negara dgn jumlah perokok terbesar:</em></strong></div> <div>1. China = 390 juta perokok atau 29% per penduduk</div> <div>2. India = 144 juta perokok atau 12.5% per penduduk</div> <div>3. Indonesia = 65 juta perokok atau 28 % per penduduk (225 miliar batang per tahun) =180 Trilyun rupiah per tahun <img src="http://external.ak.fbcdn.net/safe_image.php?d=e34b8b3b099de610e6fcc7f5bcbd398b&url=http%3A%2F%2Fwww.kaskus.us%2Fimages%2Fsmilies%2Fsumbangan%2F004.gif" alt="" /></div> <div>4. Rusia = 61 juta perokok atau 43% per penduduk</div> <div>5. Amerika Serikat =58 juta perokok atau 19 % per penduduk</div> <div>6. Jepang = 49 juta perokok atau 38% per penduduk</div> <div>7. Brazil = 24 juta perokok atau 12.5% per penduduk</div> <div>8. Bangladesh =23.3 juta perokok atau 23.5% per penduduk</div> <div>9. Jerman = 22.3 juta perokok atau 27%</div> <div>10. Turki = 21.5 juta perokok atau 30.5%</div> <div><span id="more-6942"></span></div> <div><a href="http://riangold.files.wordpress.com/2011/03/rokok-2.jpg"><img src="http://riangold.files.wordpress.com/2011/03/rokok-2.jpg?w=400&h=302" alt="" border="0" height="302" width="400" /></a></div> <div><strong>Fakta tentang Rokok :</strong></div> <div>1. Ketagihan nikotin dalam rokok sama ketagihannya dengan heroin atau kokain.</div> <div>2. Lebih muda anda mulai mengisap rokok ,maka lebih kuat rasa ketagihan anda untuk merokok.</div> <div>3. Kebanyakan pemakai narkoba dan peminum alkohol bermula dari perokok.</div> <div>4. Perokok sering terkejut mengetahui bahwa mereka kecanduan suatu zat. Banyak dari kita percaya bahwa merokok itu hanya kebiasaan buruk; sesuatu yang kita bisa berhenti dengan mudah yaitu ketika kita sudah memutuskan sendiri waktunya suatu saat nanti</div> <div>5. Bahaya Perokok Pasif 3 Kali Perokok Aktif. 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.</div> <div><strong>Bagaimana perokok menjadi ketagihan?</strong></div> <div>Nikotin merupakan racun yang bertindak langsung ke otak,merusak pemikiran dan tubuh. Apabila anda merokok , anda akan tergantung kepada nikotin . Tanpa rokok ,anda mengalami gejala-gejala yang kurang enak:</div> <div>- Merasa cepat marah, hampa atau geram.</div> <div>- Cemas atau gelisah.</div> <div>- Stres dalam bekerja.</div> <div>Kelegaan yang anda nikmati dari setiap batang rokok hanyalah sementara dan gejala-gejala tersebut akan kembali semula. Anda kemudian akan menyalakan sebatang lagi rokok dan tidak lama kemudian , anda menjadi ketagihan kepada nikotin.</div> <div><a href="http://riangold.files.wordpress.com/2011/03/smoke3ci.jpg"><img src="http://riangold.files.wordpress.com/2011/03/smoke3ci.jpg?w=400&h=315" alt="" border="0" height="315" width="400" /></a></div> <div><strong>SANGAT MUDAH UNTUK KETAGIHAN</strong></div> <div>Perokok bisa menjadi ketagihan dengan cepat karena :</div> <div>- Nikotin meresap ke dalam tubuh dengan mudah.</div> <div>- Tidak seperti racun lain , rokok mudah didapat sehingga mudah untuk dikonsumsi.</div> <div>Nikotin dalam asap rokok hanya membutuhkan waktu sekitar 10 detik saja untuk sampai ke otak . Mereka yang menganggap menghisap rokok dengan tidak menyalakannya adalah aman, salah besar. Karena nikotin juga dapat meresap melalui mulut, hidung dan kulit.</div> <div><strong><br /></strong></div> <div><strong>KEBIASAAN YANG MENGUNDANG MAUT</strong></div> <div>Ingat rokok tidak hanya mengandung nikotin. Setiap hembusan asap juga mengandung 4.000 bahan kimia beracun yang menyebabkan penyakit serius.</div> <div><a href="http://riangold.files.wordpress.com/2011/03/rokok-small.jpg"><img src="http://riangold.files.wordpress.com/2011/03/rokok-small.jpg?w=400&h=227" alt="" border="0" height="227" width="400" /></a></div> <div><strong><br /></strong></div> <div><strong>Merokok dapat mengakibatkan:</strong></div> <div>Otak : stroke,perubahan kimia otak</div> <div>Mulut dan tenggorokan : kanker bibir,mulut,tenggorokan,da</div> <div>n laring<br />Jantung : melemahkan arteri,meningkatkan risiko serangan jantung<br />Dada : kanker esofagus<br />Paru-paru : kanker,empisema,asma,penyakit paru obstruktif kronis<br />Hati : kanker<br />Perut : tukak lambung,kanker lambung,pankreas dan usus besar,pelebaran pembuluh nadi perut<br />Ginjal dan kandung kemih : kanker<br />Reproduksi pria : kerusakan sperma,impoten<br />Reproduksi perempuan : kanker leher rahim,mandul<br />Kaki : gangren akibat penggumpalan darah <p><strong>JANGAN TERPEDAYA</strong><br />Ada rokok yang dikatakan lebih aman karena mengandung kadar nikotin yang rendah. Hal ini tidak benar ,karena rokok jenis ini sama bahayanya dengan rokok lainnya. Jadi serendah apapun kadar nikotin dalam rokok adalah berbahaya.</p> <p><strong>BEBASKAN DIRI ANDA</strong><br />Jauhkan diri dari rokok – jangan sekali-kali mencobanya sebagai suatu kebanggaan. Ia hanya memerlukan bberapa batang rokok untuk menjadi ketagihan.Nikotin dalam asap rokok dihirup bergerak dari paru-paru, ke dalam aliran darah dan sampai ke otak perokok dalam jangka waktu 7-10 detik. Sesampai di sana, nikotin memicu sejumlah reaksi kimia yang menciptakan perasaan sementara kesenangan bagi perokok, tapi sensasi ini hanya sementara, mereda dalam beberapa menit. Karena tingkat nikotin dalam darah, perokok merasa tegang dan gelisah. Jadi, untuk meringankan ketidaknyamanan, perokok menyalakan rokok lagi … dan kemudian .. dan lain lain. Dan begitulah seterusnya – lingkaran setan kecanduan nikotin. Satu rokok tidak pernah cukup!!</p></div>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-55396637764002431122012-01-16T07:48:00.000-08:002012-01-16T08:12:16.069-08:00Apa Dampak Positif Mandi Bagi Tubuh Kita?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMmXjJOs5Yp93RI_szqMmGJMirRI1nLREev-jh3vo7oPSzNL-ar-eJAbVdg-7VqWAIKF9HFFUZhpi31tIaYCFuKEcOGx6y2yvQYudUT_c5u74AD4OEF33ctQ5M10jr9Kjdh9k8lqcVA-I/s1600/PICT0078.JPG"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 548px; height: 284px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMmXjJOs5Yp93RI_szqMmGJMirRI1nLREev-jh3vo7oPSzNL-ar-eJAbVdg-7VqWAIKF9HFFUZhpi31tIaYCFuKEcOGx6y2yvQYudUT_c5u74AD4OEF33ctQ5M10jr9Kjdh9k8lqcVA-I/s400/PICT0078.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5698260099918143746" border="0" /></a><br /><b>alhikmah.com -</b> Sungguh betapa agungnya Islam ini yang memperhatikan segala aspek kehidupan tidak terkecuali yang dianggap remeh oleh mereka bangsa barat seperti mandi. Ketika Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan ummatnya untuk membersihkan seluruh badan dengan air, sampai abad pertengahan orang Eropa yang dianggap telah maju ilmu pengetahuannya belum mengetahui manfaat mandi. Bahkan mandi di sungai dianggap pelanggaran terhadap hukum.<br /><br />Ketika jauh berabad-abad sebelumnya Islam mewajibkan memakai air untuk kebersihan dan Rasulullah tampil dengan teladan kebersihan jasmani dan rohani, 3000 kamar Raja-raja Spanyol yang diberi nama Excoriaal tidak ada satu pun yan mempunyai kamar mandi! Di tempat peristirahatan Raja Lodewyk XIV di Versailles hanya ada satu kamar mandi rendam, itu pun tidak pernah dipakai! Sementara Goethe dan Richard Wagner hanya menggunakan secangkir untuk menyeka badannya! Baru pada abad 19 lah manfaat pembersihan tubuh secara teratur mendapat penghargaan yang selayaknya.<br /><br />Padahal mandi itu berharga sekali bukan hanya karena membersihkan, tetapi juga karena menguatkan kulit, menyegarkan badan, dan merangsang pencernaan dalam pertukaran zat. Menguatkan kulit adalah suatu kewajiban yang penting karena ia menghindarkan sejumlah penyakit seperti selesma, radang kerongkongan, radang paru-paru, batuk, radang selaput paru-paru, dan sebagainya. Satu-satunya cara menguatkan kulit yaitu dengan menyiraminya setiap hari dengan air dingin, dengan mana rangsangan terhadap kulit akan langsung mempengaruhi urat-urat darah dan otot-otot kulit. Membasahi kulit dada misalnya, akan merangsang pusat pernafasan di otak, menyebabkan penarikan nafas yang lebih dalam, mempercepat aliran darah, dan memanaskan organ seperti paru-paru, buah pinggang, hati, usus, dan sebagainya. Ini akan menghindarkan berbagai macam penyakit sebab pengeluaran zat-zat racun dari tubuh manusia dipercepat.<br /><br />Selain itu, kulit adalah alat tubuh yang terbesar pada manusia. Luasnya lebih kurang dua meter persegi, beratnya 3 kg, mengandung 1/3 dari jumlah darah yang mengalir di tubuh kita. Setiap satu sentimeter persegi dari kulit mengandung dua aparat pencatat dingin, 12 pencatat panas, 3 juta sel, lebih kurang 10 helai rambut, meter urat darah halus, 100 kelenjar keringat, 3000 sel perasa, 4 meter urat syaraf dan 25 aparat pencatat tekanan. Kulit mempunyai beberapa alat penerima untuk perasaan sakit, rabaan, tarikan, tekanan, aliran udara di badan, panas, dingin, pancaran sinar-sinar gamma, rontgen, ultraviolet, kosmis, infra merah, UGK, diathermie, dan sebagainya.<br /><br />Rasulullah, adalah uswah hasanah dalam hal kebersihan. Insan ummi yang tak pernah membaca buku karangan bakteriolog Prof. Dr. Plinius yang menyebutkan bahwa pada air bekas cuci mulut terdapat tidak kurang 40 milyar bibit penyakit dari berbagai macam jenis, tetapi hampir tak pernah meninggalkan gosok gigi sehingga sempat berkata kepada sahabatnya, Setiap Jibril datang menemuiku, ditanyakannya apakah aku telah menggosok gigiku sehingga aku khawatir kalau-kalau gigiku menjadi rontok. Pada satu kesempatan Rasulullah mengatakan bahwa menyikat gigi bukan saja membersihkan mulut tetapi juga menyenangkan Tuhan. Menakjubkan, baru setelah 1250 tahun yaitu pada 1880 pemakaian sikat gigi menjadi umum.<br /><br />Pakaian Rasulullah selalu bersih, tak pernah beliau masuk mesjid sebelum rambutnya tersisir rapi.Tuhan itu Maha Indah, Ia mencintaikeindahan kata beliau. Pernah suatu saat Rasulullah kembali dari luar kota menyuruh seorang kurir untuk memberitahukan kedatangannya kepada Ummul Mukminin. Ketika ditanya mengapa Rasul tidak pulang saja, beliau berkata Biar Ummul Mukiminin sempat berhias menyambut kehadiran rasulullah. Begitu tingginya beliau menghargai kebersihan, beberapa saat sebelum akhir hayatnya beliau sempat gosok gigi dan ketika dimandikan para Sahabat mendapatkan tubuh Rasulullah begitu harum sehingga Ali berkata Demi Ibu Bapakku, alangkah harumnya engkau di waktu hidup dan di waktu mati. Lain lagi dengan sahabat Anas, Belum pernah saya mencium bau yang lebih harum dari bau Rasulullah.<br /><br />Subhanallah, dengan segala keindahan Islam yang Agung, tidakkah kita berusaha bergumul dengan keindahannya? Tidakkah bertambah keimanan kita terhadap Allah dan Rasul-Nya serta berusaha meneladani beliau? Wallahu a’ lam.<br /><br /><b>Kanianingsih</b><br />[kania_ningsih@yahoo.com]<br /><br />(Diceritakan kembali dari buku Sesungguhnya Dialah Muhammad SAW karya Idrus Shahab). <img src="http://www.blogger.com/images/c.gif" height="1" width="1" />Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-74361777738013275322012-01-13T23:22:00.000-08:002012-01-13T23:25:18.225-08:00JANGAN SIA-SIAKAN SHALAT ANDA<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/254895_10150623865655387_444549495386_19023905_478195_n.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 653px; height: 488px;" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/254895_10150623865655387_444549495386_19023905_478195_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><p class="konten"> </p><p align="justify"><b>PENGANTAR REDAKSI</b><br /><br />Shalat merupakan amalan yang sangat penting dan salah satu rukun Islam yang agung. Oleh karena itu selayaknya setiap muslim memberikan perhatian yang besar terhadap urusan shalat. Shalat yang dilakukan dengan ikhlash dan memenuhi syarat dan rukunnya insya-Allah akan diterima di sisi Allah <i>subhanahu wata’ala</i>. Namun ada juga shalat yang tidak diterima di sisi Allah meskipun syah, dan ada pula yang batil (tidak syah) dan tentunya Allah <i>subhanahu wata’ala</i> pun tidak akan menerima shalat tersebut.<br /><br />Berikut ini beberapa kiat untuk menjaga agar shalat kita diterima di sisi Allah <i>subhanahu wata’ala</i>, berpahala, dan tidak sia-sia. Semoga bermanfaat!!<br /><br /><b>1. Jangan Datangi Tukang Ramal</b><br /><br />Orang yang mendatangi tukang ramal/juru tebak, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari, walaupun shalat yang dia kerjakan adalah syah.<br /><br />Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wasallam</i> bersabda,<br /><i>"Barangsiapa yang medatangi tukang ramal ('arraf) lalu menanyakan kepada-nya tentang sesuatu (berkonsultasi), maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari."</i> (HR. Muslim)<br /><br /><b>2. Hindari Parfum bagi Wanita yang Ingin Shalat di Masjid</b><br /><br />Pada dasarnya wanita tidak dilarang shalat di masjid, namun shalat di dalam rumahnya adalah lebih utama. Andaikan seorang wanita ingin shalat di masjid, maka hendaknya dia memperhatikan ketentuan-ketentuan syara'. Di antara yang terpenting adalah tidak memakai parfum, karena Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wasallam</i> telah bersabda,<br /><i>"Wanita mana saja yang memakai wewangian untuk pergi ke masjid, maka tidak diterima shalatnya sebelum dia mandi sebagaimana ia mandi dari janabah."</i> (HR. Ahmad, Abu Dawud, dishahihkan Al-Albani)<br /><br /><b>4. Laksanakan Shalat dengan Berjama’ah</b><br /><br />Berdasarkan sabda Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wasallam</i>,<br /><i>"Barang siapa yang mendengar adzan lalu dia tidak memenuhinya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena ada udzur."</i> (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh al-Albani)<br /><br />Hal ini juga menunjukkan bahwa shalat berjama'ah hukumnya wajib bagi laki-laki yang tidak mempunyai udzur.<br /><br /><b>4. Jauhi Khamer (Miras)</b><br /><br />Berdasarkan sabda Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wasallam</i>,<br /><i>"Barangsiapa meminum khamer, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. Jika dia bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya." </i>(HR Ahmad dan At-Tirmidzi)<br /><br /><b>5. Jangan Bermusuhan Secara Tidak Haq</b><br /><br />Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wasallam</i> bersabda,<br /><i>"Ada tiga golongan yang Allah tidak menerima shalat mereka," (di antaranya).... dua orang yang saling bermusuhan."</i> (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Majah)<br /><br />Yang dimaksud dengan bermusuh-an di sini adalah tidak bertegur sapa melebihi tiga hari dengan alasan yang tidak dibenarkan menurut agama.<br /><br /><b>6. Jangan Durhaka kepada Orang Tua dan Memutus Tali Silatur Rahim</b><br /><br />Berdasarkan sabda Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wasallam</i>,<br /><i>"Allah tidak menerima amalan orang yang memutus tali silaturrahim."</i> (HR. Ahmad)<br /><br />Orang yang melakukan perbuatan di atas mendapatkan ancaman berupa shalatnya tidak diterima oleh Allah <i>subhanahu wata’ala</i>, atau tidak berpahala, tetapi dari segi hukum shalatnya syah. Dan mereka tetap wajib melaksanakan shalat. Hal ini sebagai hukuman atau sanksi atas kesalahan yang dia lakukan.<br /><br />Teks-teks dalil syar'i menunjukkan bahwa orang yang melakukan kesalahan tersebut di atas, maka shalatnya tidak diterima. Dengan tetap melaksanakan shalat, berarti kewajibannya telah gugur sehingga tidak terkena dosa meninggalkan shalat.<br /><br />Untuk menjaga shalat agar syah dan tidak batil (sia-sia), berikut ini ditunjukkan kiat yang hendaknya kita perhatikan:<br /><br /><b>1. Shalatlah dalam Keadaan Suci</b><br /><br />Orang yang dalam keadaan memiliki hadats, baik hadats besar maupun kecil, maka tidak syah bila mengerjakan shalat.<br /><br />Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wasallam</i> bersabda,<br /><i>"Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kalian, jika ia berhadats, sampai ia berwudhu." (Muttafaqun 'alaih). Dan juga sabda beliau yang lainnya, "Tidak akan diterima shalat tanpa bersuci."</i> (HR. Muslim)<br /><br /><b>2. Jauhi Sikap Riya'</b><br /><br />Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wasallam</i> menjelaskan bahwa amal seseorang itu tergantung niatnya. Kalau orang melaksanakan shalat karena Allah, maka shalatnya akan diterima, sedangkan jika shalatnya bukan karena Allah, maka Allah <i>subhanahu wata’ala</i> tidak membutuhkannya. Dalam sebuah hadits Qudsi Allah <i>subhanahu wata’ala</i> berfirman,<br /><i>"Aku tidak butuh terhadap sekutu-sekutu, barangsiapa yang melakukan suatu amalan, yang di dalam amalan tersebut menyekutukan Aku dengan selain-Ku, maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya."</i> (HR. Muslim)<br /><br /><b>3. Jangan Bersikap Munafik</b><br /><br />Orang munafik adalah orang yang mengaku Islam, namun dalam hatinya menyembunyikan kekufuran dan kebencian terhadap Islam. Dia tidak senang jika syariat Islam ditegakkan, dia membenci sunnah-sunnah yang diajarkan Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wasallam</i>, mengejek dan memusuhi Islam, atau mengatakan bahwa Islam itu hanya di masjid saja, sedang di luar masjid tidak perlu Islam lagi.<br /><br />Maka orang seperti ini tidak akan diterima shalatnya sebelum ia bertobat. Allah <i>subhanahu wata’ala</i> berfirman, artinya:<br /><i>Katakanlah, "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman."</i> (QS. At-Taubah:65-66)<br /><i>"Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."</i> (QS. An-Nisa': 65)<br /><br /><b>4. Hindari Shalat di Masjid yang Ada Kuburannya</b><br /><br />Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wasallam</i> bersabda,<br /><i>"Bumi keseluruhannya adalah masjid kecuali jamban dan kuburan."</i> (HR. Abu Dawud, dishahihkn oleh Al-Albani).<br /><br />Beliau juga telah bersabda,<br /><i>"Janganlah kalian shalat menghadap ke kubur dan jangan duduk di atasnya."</i> (HR. Muslim)<br /><i>"Semoga laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yahudi dan nashrani yang telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid-masjid."</i> Aisyah <i>radhiyallahu ‘anha</i> berkata, "Rasulullah memperingatkan kita dari apa yang telah mereka lakukan." (Muttafaqun 'alaih)<br /><br />Juga sabda beliau,<br /><i>"Ketahuilah bahwa orang-orang sebelum kalian telah menjadikan kuburan para nabi mereka dan kuburan orang-orang shaleh mereka sebagai masjid-masjid. Ingatlan, jangan kalian menjadikan kubur-kubur sebagai masjid, karena sesungguhnya aku melarang yang demikian itu."</i> (HR. Muslim)<br /><br />Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat di masjid yang ada kuburannya tidak syah, jika dengan niat ingin bertabarruk dengan ahli kubur. Sedangkan jika hanya sekedar shalat, maka shalatnya itu tetap syah, namun pelakunya terjerumus ke dalam perbuatan yang dibenci (makruh).<br /><br /><b>5. Jangan Sekali-kali Melakukan Kemusyrikan.</b><br /><br />Orang musyrik adalah orang yang memalingkan ibadah kepada selain Allah <i>subhanahu wata’ala</i>, seperti orang yang ber-taqarrub atau beribadah kepada orang yang telah mati dengan keyakinan bahwa orang yang telah mati ini dapat memberikan manfaat atau menghilang-kan madharat.<br /><br />Ataupun orang yang menyembelih binatang karena selain Allah, sujud kepada mereka, berdo’a kepada mereka agar memenuhi hajat dan kebutuhan hidup. Meminta mereka agar memberikan barakah kepada diri, harta dan anak-anaknya. Begitu pula orang yang berkeyakinan bahwa ada makhluk yang mengetahui perkara ghaib dan memberikan manfaat selain Allah <i>subhanahu wata’ala</i> serta berkeyakinan bahwa dia dapat mengatur kehidupan ini.<br /><br />Orang-orang seperti ini meskipun mengerjakan shalat, tetapi shalatnya tidak diterima oleh Allah <i>subhanahu wata’ala</i> karena dia telah melakukan kesyirikan yang menyebabkan amal menjadi hilang lenyap.<br /><br />Allah <i>subhanahu wata’ala</i> befirman, artinya:<br /><i>"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu, "Jika kamu mempersekutu-kan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." </i>(QS. Az-Zumar: 65)<br /><br /><b>Sumber: Shalatul Muslim, Fahd bin Sholih Al-Shuwailih. (Khalif Muttaqin)</b> </p>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-85828786345941579382012-01-09T08:21:00.000-08:002012-01-09T08:23:19.653-08:00Kisah Sabar Yang Paling Mengagumkan<a href="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/387564_10151121024150387_444549495386_22461184_929305516_n.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 350px; height: 300px;" src="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/387564_10151121024150387_444549495386_22461184_929305516_n.jpg" border="0" alt="" /></a><br /><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Akhwatmuslimah.com – Prof. Dr. Khalid al-Jubair penasehat spesialis bedah jantung dan urat nadi di rumah sakit al-Malik Khalid di Riyadh mengisahkan sebuah kisah pada sebuah seminar dengan tajuk Asbab Mansiah (Sebab-Sebab Yang Terlupakan). Mari sejenak kita merenung bersama, karena dalam kisah tersebut ada nasihat dan pelajaran yang sangat berharga bagi kita.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Sang dokter berkata:</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Pada suatu hari -hari Selasa- aku melakukan operasi pada seorang anak berusia 2,5 tahun. Pada hari Rabu, anak tersebut berada di ruang ICU dalam keadaan segar dan sehat.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Pada hari Kamis pukul 11:15 -aku tidak melupakan waktu ini karena pentingnya kejadian tersebut- tiba-tiba salah seorang perawat mengabariku bahwa jantung dan pernafasan anak tersebut berhenti bekerja. Maka akupun pergi dengan cepat kepada anak tersebut, kemudian aku lakukan proses kejut jantung yang berlangsung selama 45 menit. Selama itu jantungnya tidak berfungsi, namun setelah itu Allah Subhanaahu wa Ta`ala menentukan agar jantungnya kembali berfungsi. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Ta`ala .</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Kemudian aku pergi untuk mengabarkan keadaannya kepada keluarganya, sebagaimana anda ketahui betapa sulit mengabarkan keadaan kepada keluarganya jika ternyata keadaannya buruk. Ini adalah hal tersulit yang harus dihadapi oleh seorang dokter. Akan tetapi ini adalah sebuah keharusan. Akupun bertanya tentang ayah si anak, tapi aku tidak mendapatinya. Aku hanya mendapati ibunya, lalu aku katakan kepadanya: “Penyebab berhentinya jantung putramu dari fungsinya adalah akibat pendarahan yang ada pada pangkal tenggorokan dan kami tidak mengetahui penyebabnya. Aku kira otaknya telah mati.”</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Coba tebak, kira-kira apa jawaban ibu tersebut?Apakah dia berteriak? Apakah dia histeris? Apakah dia berkata: “Engkaulah penyebabnya!”Dia tidak berbicara apapun dari semua itu bahkan dia berkata:“Alhamdulillah.” Kemudian dia meninggalkanku dan pergi.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Sepuluh hari berlalu, mulailah sang anak bergerak-gerak. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Ta`ala serta menyampaikan kabar gembira sebuah kebaikan yaitu bahwa keadaan otaknya telah berfungsi.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Pada hari ke-12, jantungnya kembali berhenti bekerja disebabkan oleh pendarahan tersebut. Kami pun melakukan proses kejut jantung selama 45 menit, dan jantungnya tidak bergerak. Maka akupun mengatakan kepada ibunya:“Kali ini menurutku tidak ada harapan lagi.” Maka dia berkata:“Alhamdulillah, ya Allah jika dalam kesembuhannya ada kebaikan, maka sembuhkanlah dia wahai Rabbi.”</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Maka dengan memuji Allah, jantungnya kembali berfungsi, akan tetapi setelah itu jantung kembali berhenti sampai 6 kali hingga dengan ketentuan Allah Subhanaahu wa Ta`ala spesialis THT berhasil menghentikan pendarahan tersebut, dan jantungnya kembali berfungsi.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Berlalulah sekarang 3,5 bulan, dan anak tersebut dalam keadaan koma, tidak bergerak. Kemudian setiap kali dia mulai bergerak dia terkena semacam pembengkakan bernanah aneh yang besar di kepalanya, yang aku belum pernah melihat semisalnya. Maka kami katakan kepada sang ibu bahwa putra anda akan meninggal. Jika dia bisa selamat dari kegagalan jantung yang berulang-ulang, maka dia tidak akan bisa selamat dengan adanya semacam pembengkakan di kepalanya. Maka sang ibu berkata:“Alhamdilillah.” Kemudian meninggalkanku dan pergi. Setelah itu, kami melakukan usaha untuk merubah keadaan segera dengan melakukan operasi otak dan urat syaraf serta berusaha untuk menyembuhkan sang anak. Tiga minggu kemudian, dengan karunia Allah Subhanaahu wa Ta`ala , dia tersembuhkan dari pembengkakan tersebut, akan tetapi dia belum bergerak.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Dua minggu kemudian, darahnya terkena racun aneh yang menjadikan suhunya 41,2oC. maka kukatakan kepada sang ibu:“Sesungguhnya otak putra ibu berada dalam bahaya besar, saya kira tidak ada harapan sembuh.” Maka dia berkata dengan penuh kesabaran dan keyakinan:“Alhamdulillah, ya Allah, jika pada kesembuhannya terdapat kebaikan, maka sembuhkanlah dia.”</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Setelah aku kabarkan kepada ibu anak tersebut tentang keadaan putranya yang terbaring di atas ranjang nomor 5, aku pergi ke pasien lain yang terbaring di ranjang nomor 6 untuk menganalisanya. Tiba-tiba ibu pasien nomor 6 tersebut menagis histeris seraya berkata:“Wahai dokter, kemari, wahai dokter suhu badannya 37,6o, dia akan mati, dia akan mati.” Maka kukatakan kepadanya dengan penuh heran:“Lihatlah ibu anak yang terbaring di ranjang no 5, suhu badannya 41o lebih sementara dia bersabar dan memuji Allah.” Maka berkatalah ibu pasien no. 6 tentang ibu tersebut:“Wanita itu tidak waras dan tidak sadar.”</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Maka aku mengingat sebuah hadits Rasulullah Sholallohu `alaihi wa sallam yang indah lagi agung:(طُوْبَى لِلْغُرَبَاِء)“Beruntungla</span><wbr style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span class="word_break" style="display: inline-block; color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "></span><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">h orang-orang yang asing.” Sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, akan tetapi keduanya menggoncangkan ummat. Selama 23 tahun bekerja di rumah sakit aku belum pernah melihat dalam hidupku orang sabar seperti ibu ini kecuali dua orang saja.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Selang beberapa waktu setelah itu ia mengalami gagal ginjal, maka kami katakan kepada sang ibu:“Tidak ada harapan kali ini, dia tidak akan selamat.” Maka dia menjawab dengan sabar dan bertawakkal kepada Allah:“Alhamdulillah.” Seraya meninggalkanku seperti biasa dan pergi.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Sekarang kami memasuki minggu terakhir dari bulan keempat, dan anak tersebut telah tersembuhkan dari keracunan. Kemudian saat memasuki pada bulan kelima, dia terserang penyakit aneh yang aku belum pernah melihatnya selama hidupku, radang ganas pada selaput pembungkus jantung di sekitar dada yang mencakup tulang-tulang dada dan seluruh daerah di sekitarnya. Dimana keadaan ini memaksaku untuk membuka dadanya dan terpaksa menjadikan jantungnya dalam keadaan terbuka. Sekiranya kami mengganti alat bantu, anda akan melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda..</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Saat kondisi anak tersebut sampai pada tingkatan ini aku berkata kepada sang ibu:“Sudah, yang ini tidak mungkin disembuhkan lagi, aku tidak berharap. Keadaannya semakin gawat.” Diapun berkata:“Alhamdulillah.” Sebagaimana kebiasaannya, tanpa berkata apapun selainnya.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Kemudian berlalulah 6,5 bulan, anak tersebut keluar dari ruang operasi dalam keadaan tidak berbicara, melihat, mendengar, bergerak dan tertawa. Sementara dadanya dalam keadaan terbuka yang memungkinkan bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda, dan ibunyalah yang membantu mengganti alat-alat bantu di jantung putranya dengan penuh sabar dan berharap pahala.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Apakah anda tahu apa yang terjadi setelah itu?</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Sebelum kukabarkan kepada anda, apakah yang anda kira dari keselamatan anak tersebut yang telah melalui segala macam ujian berat, hal gawat, rasa sakit dan beberapa penyakit yang aneh dan kompleks? Menurut anda kira-kira apa yang akan dilakukan oleh sang ibu yang sabar terhadap sang putra di hadapannya yang berada di ambang kubur itu? Kondisi yang dia tidak punya kuasa apa-apa kecuali hanya berdo’a, dan merendahkan diri kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala ?</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Tahukah anda apa yang terjadi terhadap anak yang mungkin bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda 2,5 bulan kemudian?</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Anak tersebut telah sembuh sempurna dengan rahmat Allah Subhanaahu wa Ta`ala sebagai balasan bagi sang ibu yang shalihah tersebut. Sekarang anak tersebut telah berlari dan dapat menyalip ibunya dengan kedua kakinya, seakan-akan tidak ada sesuatupun yang pernah menimpanya. Dia telah kembali seperti sedia kala, dalam keadaan sembuh dan sehat.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Kisah ini tidaklah berhenti sampai di sini, apa yang membuatku menangis bukanlah ini, yang membuatku menangis adalah apa yang terjadi kemudian:</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Satu setengah tahun setelah anak tersebut keluar dari rumah sakit, salah seorang kawan di bagian operasi mengabarkan kepadaku bahwa ada seorang laki-laki berserta istri bersama dua orang anak ingin melihat anda. Maka kukatakan kepadanya:“Siapakah mereka?” Dia menjawab,“Tidak mengenal mereka.”</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Akupun pergi untuk melihat mereka, ternyata mereka adalah ayah dan ibu dari anak yang dulu kami operasi. Umurnya sekarang 5 tahun seperti bunga dalam keadaan sehat, seakan-akan tidak pernah terkena apapun, dan juga bersama mereka seorang bayi berumur 4 bulan.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Aku menyambut mereka, dan bertanya kepada sang ayah dengan canda tentang bayi baru yang digendong oleh ibunya, apakah dia anak yang ke-13 atau 14? Diapun melihat kepadaku dengan senyuman aneh, kemudian dia berkata:“Ini adalah anak yang kedua, sedang anak pertama adalah anak yang dulu anda operasi, dia adalah anak pertama yang datang kepada kami setelah 17 tahun mandul. Setelah kami diberi rizki dengannya, dia tertimpa penyakit seperti yang telah anda ketahui sendiri.”</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Aku tidak mampu menguasai jiwaku, kedua mataku penuh dengan air mata. Tanpa sadar aku menyeret laki-laki tersebut dengan tangannya kemudian aku masukkan ke dalam ruanganku dan bertanya tentang istrinya. Kukatakan kepadanya:“Siapakah istrimu yang mampu bersabar dengan penuh kesabaran atas putranya yang baru datang setelah 17 tahun mandul? Haruslah hatinya bukan hati yang gersang, bahkan hati yang subur dengan keimanan terhadap Allah Subhanaahu wa Ta`ala.”</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Tahukah anda apa yang dia katakan?</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Diamlah bersamaku wahai saudara-saudariku, terutama kepada anda wahai saudari-saudari yang mulia, cukuplah anda bisa berbangga pada zaman ini ada seorang wanita muslimah yang seperti dia.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Sang suami berkata:“Aku menikahi wanita tersebut 19 tahun yang lalu, sejak masa itu dia tidak pernah meninggalkan shalat malam kecuali dengan udzur syar’i. Aku tidak pernah menyaksikannya berghibah (menggunjing), namimah (adu domba), tidak juga dusta. Jika aku keluar dari rumah atau aku pulang ke rumah, dia membukakan pintu untukku, mendo’akanku, menyambutku, serta melakukan tugas-tugasnya dengan segenap kecintaan, tanggung jawab, akhlak dan kasih sayang.”</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Sang suami menyempurnakan ceritanya dengan berkata:</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">“Wahai dokter, dengan segenap akhlak dan kasih sayang yang dia berikan kepadaku, aku tidak mampu untuk membuka satu mataku terhadapnya karena malu.” Maka kukatakan kepadanya: “Wanita seperti dia berhak mendapatkan perlakuan darimu seperti itu.” Kisah selesai.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Kukatakan:</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Saudara-saudariku, kadang anda terheran-heran dengan kisah tersebut, yaitu terheran-heran terhadap kesabaran wanita tersebut, akan tetapi ketahuilah bahwa beriman kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala dengan segenap keimanan dan tawakkal kepada-Nya dengan sepenuhnya, serta beramal shalih adalah perkara yang mengokohkan seorang muslim saat dalam kesusahan, dan ujian. Kesabaran yang demikian adalah sebuah taufik dan rahmat dari Allah Subhanaahu wa Ta`ala .</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Allah Subhanaahu wa Ta`ala berfirman:</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥)الَ</span><wbr style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span class="word_break" style="display: inline-block; color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "></span><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">ّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (١٥٦)أُو</span><wbr style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span class="word_break" style="display: inline-block; color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "></span><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">لَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (١٥٧)</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ` bersabda:</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَحُزْنٍ وَلاَ أَذىً وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا خَطاَيَاهُ</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">“Tidaklah menimpa seorang muslim dari keletihan, sakit, kecemasan, kesedihan tidak juga gangguan dan kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali dengannya Allah Subhanaahu wa Ta`ala akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR. al-Bukhari (5/2137))</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Maka, wahai saudara-saudariku, mintalah pertolongan kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala , minta dan berdo’alah hanya kepada Allah Subhanaahu wa Ta`ala terhadap berbagai kebutuhan anda sekalian.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Bersandarlah kepada-Nya dalam keadaan senang dan susah. Sesungguhnya Dia Subhanaahu wa Ta`ala adalah sebaik-baik pelindung dan penolong.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">Mudah-mudahan Allah Subhanaahu wa Ta`ala membalas anda sekalian dengan kebaikan, serta janganlah melupakan kami dari do’a-do’a kalian.</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ (١٢٦)</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raf: 126) .</span><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><br style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; background-color: rgb(255, 255, 255); ">(Sumber: Majalah Qiblati )</span>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-7556577148603735372012-01-08T09:02:00.000-08:002012-01-08T19:13:42.964-08:00Etika Memakai Sandal Dan Sepatu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/296092_10150855886720387_444549495386_21204009_1918467221_n.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 1504px; height: 540px;" src="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/296092_10150855886720387_444549495386_21204009_1918467221_n.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><b>Mukaddimah </b><br /><br />Islam adalah satu-satunya agama yang banyak sekali memperhatikan aspek akhlaq dan etika, dari hal yang sebesar-besarnya hingga sekecil-kecilnya. Oleh karena itu, pantaslah pula apa yang dikatakan 'Aisyah radliyallâhu 'anha ketika ditanya tentang akhlaq Rasulullah bahwa akhlaq beliau adalah al-Qur'an.<br /><br />Bila kita mengamati kandungan al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi, maka sangat sulit kita untuk tidak mengatakan bahwa di dalamnya selalu terkait dengan akhlaq dan etika itu. Salah satu hal yang nampaknya sepele tetapi besar artinya yang diberikan perhatian oleh Islam adalah masalah etika memakai sandal atau sepatu.<br /><br />Nah, apa urgensinya? Bagaimana etikanya?…Pada kajian kali ini, kita akan membahasnya, Insya Allah.<br /><br /><b>Dari Abu Hurairah radliyallâhu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Bila salah seorang diantara kamu memakai sandal, maka hendaklah dia memulainya dengan kaki kanan dan bila dia melepasnya, maka hendaklah dia memulainya dengan kaki kiri. Jadikanlah kaki kanan yang pertama dari keduanya dipakai dan yang terakhir dari keduanya yang dilepas (dicopot)." (HR.Bukhari)<br /><br /><br />Kandungan Hadits</b><br /><br />Terdapat hadits yang diriwayatkan 'Aisyah di dalam kitab ash-Shahîhain bahwasanya Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam sangat suka menganan (memakai dengan memulai yang kanan), baik ketika memakai sandal atau sepatu (atau sandal dan yang semaknanya), menyisir, bersuci dan seluruh urusannya. Beliau Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam senantiasa memulai dengan kanan dan mendahulukannya terhadap sesuatu yang baik dan mengakhirkannya terhadap yang selain itu. Bila memakai sandal, beliau mendahulukan kaki kanan; bila memakai pakaian, beliau mendahulukan sebelah kanan dan bila masuk masjid, beliau mendahulukan kaki kanan.<br /><br />Beliau mendahulukan yang kiri untuk selain hal itu; ketika masuk WC, keluar dari Masjid, melepas kedua sandal, pakaian dan semisalnya.<br /><br />Beliau mengkhususkan yang kanan di dalam makan, minum, berjabat tangan dan mengambil sesuatu yang baik. Dan beliau mengkhususkan yang kiri terhadap kotoran dan sesuatu yang tidak disukai. Inilah sunnah Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam yang beliau sukai dan senang melakukannya.<br /><br />Di dalam masalah thaharah (bersuci), beliau mendahulukan untuk mencuci tangan kanan dan kaki kanan. Ketika mencukur di dalam manasik haji, beliau mendahulukan bagian sebelah kanan dari kepalanya atas bagian kirinya, demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam.<br /><br />Menurut syari'at, akal dan estetika bahwa mendahulukan yang kanan terhadap sesuatu yang baik dan mengkhususkannya serta mengkhususkan yang kiri terhadap sesuatu yang tidak disukai adalah lebih utama. Oleh karena itu, kaidah syari'at yang kemudian diambil dari sunnah beliau Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam adalah mendahulukan yang kanan terhadap setiap sesuatu yang pernah beliau lakukan dalam rangka memuliakan beliau dan yang selain itu, dianjurkan untuk memulainya dengan yang kiri.<br /><br />Ibn al-'Arabi (bukan Ibn 'Arabi, tokoh Sufi yang sesat-red.,) berkata, "Memulai dengan yang kanan disyari'atkan terhadap semua amal shalih karena keutamaannya secara estetika lebih kuat dan secara syari'at lebih dianjurkan untuk mendahulukannya."<br /><br />al-Hulaimi berkata, "Sesungguhnya memulai dengan yang kiri ketika melepas (sandal atau sepatu-red.,) karena memakai itu adalah suatu kehormatan dan juga karena ia (dalam posisi) menjaga (melindungi). Manakala yang kanan lebih mulia dan terhormat daripada yang kiri, maka dimulailah dengannya ketika memakai dan dikemudiankan ketika melepas (mencopot) sehingga kehormatannya tetap ada dan jatahnya dari hal itu lebih banyak."<br /><br /><b>SUMBER: Tawdlîh al-Ahkâm Min Bulûgh al-Marâm, karya Syaikh.'Abdullah al-Bassam, jld.VI, h.233-234<br /><br /><br /><b>alsofwa.or.id</b><br /></b>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-53707034833576214852011-11-05T10:25:00.001-07:002012-01-08T19:13:12.209-08:00Malam Pertama<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMTsioObeBStJzW_DF-TpjSbJHQnrUpk_q7Ga6aLrg5eQ1e7Cq0Oz7vJ_3l5Mly6tN3O76yDA0RQRGcZwVBDiE9XY0fXIxF7EDK4AgNQIBTxFT9rgWnnT3wrTnGF3cMA7983ENlZ3Uui4/s1600/IMG01021-20110903-0838.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 650px; height: 196px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMTsioObeBStJzW_DF-TpjSbJHQnrUpk_q7Ga6aLrg5eQ1e7Cq0Oz7vJ_3l5Mly6tN3O76yDA0RQRGcZwVBDiE9XY0fXIxF7EDK4AgNQIBTxFT9rgWnnT3wrTnGF3cMA7983ENlZ3Uui4/s200/IMG01021-20110903-0838.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5671564790002839010" border="0" /></a><br /><p>Hari Senin tanggal 23 Pebruari 2009 saya terima email dari seorang sahabat yang isinya kurang lebih adalah tausiyah atau nasehat kepada kita makhluk Allah yang masih hidup di dunia, namun teman tdk menyebutkan siapa yang menulis, nggak masalah mumpung online maka saya share aja lewat blog isinya begini :</p> <p><strong>Malam Pertama</strong></p> <p>Satu hal sebagai bahan renungan Kita…<br />Tuk merenungkan indahnya malam pertama<br />Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata<br />Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa</p> <p>Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut<br />Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara<br />Hari itu…mempelai sangat dimanjakan<br />Mandipun…harus dimandikan<br />Seluruh badan Kita terbuka….<br />Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .<br />Tak Ada sedikitpun rasa malu…<br />Seluruh badan digosok Dan dibersihkan<br />Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan<br />Bahkan lubang – lubang itupun ditutupi kapas putih…<br />Itulah sosok Kita….<br />Itulah jasad Kita waktu itu<br /><span id="more-116"></span><br />Setelah dimandikan.. .,<br />Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih<br />Kain itu ….jarang orang memakainya..<br />Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan<br />Wewangian ditaburkan ke baju Kita…<br />Bagian kepala..,badan. ..,<br />Dan kaki diikatkan<br />Tataplah…. tataplah. ..itulah wajah Kita<br />Keranda pelaminan… langsung disiapkan<br />Pengantin bersanding sendirian…</p> <p>Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga<br />Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul<br />Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga<br />Serta rasa haru para handai taulan<br />Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir<br />Akad nikahnya bacaan talkin…<br />Berwalikan liang lahat..<br />Saksi – saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan<br />Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan</p> <p>Dan akhirnya…. . Tiba masa pengantin..<br />Menunggu Dan ditinggal sendirian…<br />Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan<br />Malam pertama bersama KEKASIH..<br />Ditemani rayap – rayap Dan cacing tanah<br />Di kamar bertilamkan tanah..<br />Dan ketika 7 langkah tlah pergi….<br />Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat….<br />Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat<br />Kubur…<br />Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur…..<br />Kita tak tahu…Dan tak seorangpun yang tahu….<br />Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan… ..<br />Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima<br />Kita sungkan sekali meneteskan air mata…<br />Seolah barang berharga yang sangat mahal..</p> <p>Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..<br />Atau melemparkan dirimu ke neraka..<br />Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga…<br />Tapi….tapi ……sudah pantaskah sikap kita selama ini…<br />Untuk disebut sebagai ahli syurga</p> <p>Baca jika anda ada masawaktu untuk ALLAH.<br />Bacalah hingga habis.<br />Saya hampir membuang email ini namun saya telah diberi anugerah untuk<br />membaca terus hingga ke akhir.</p> <p>ALLAH, bila saya membaca e-mail ini, saya pikir saya tidak ada waktu<br />untuk ini….<br />Lebih lebih lagi diwaktu kerja. Kemudian saya tersadar bahwa pemikiran<br />semacam inilah yang ….<br />Sebenarnya, menimbulkan<br />pelbagai masalah di dunia ini.</p> <p>Kita coba menyimpan ALLAH didalam MASJID pada hari Jum’at……<br />Mungkin malam JUM’AT?<br />Dan sewaktu solat MAGRIB SAJA?<br />Kita suka ALLAH pada masa kita sakit….<br />Dan sudah pasti waktu ada kematian…</p> <p>Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang untuk ALLAH waktu<br />bekerja atau bermain?<br />Karena…<br />Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya mengurus sendiri<br />tanpa bergantung padaNYA.</p> <p>Semoga ALLAH mengampuni aku karena menyangka… …<br />Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana ALLAH bukan lah yang<br />paling utama dalam hidup ku (nauzubillah)</p> <p>Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang telah DIA berikan<br />kepada kita.<br />DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita sebelum kita meminta.</p> <p>ALLAH<br />Dia adalah sumber kewujudanku dan Penyelamatku<br />IA lah yang mengerakkan ku setiap detik dan hari.<br />TanpaNYA aku adalah<br />AMPAS yang tak berguna</p> <p>Susah vs. Senang<br />Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?</p> <p>Kenapa mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai ceramah kita segar<br />kembali?<br />Kenapa mudah sekali membuang e-mail agama tetapi kita bangga mem<br />“forward” kan email yang tak senonoh?<br />Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.<br />Solat adalah yang terbaik…. Tidak perlu bayaran , tetapi ganjaran lumayan.<br />Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia TIDAK Beriman PADA ALLAH<br />setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka bagi mereka.</p> <p>Tidakkah lucu bila seseorang berkata “AKU BERIMAN PADA ALLAH” TETAPI<br />SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also “believes” in ALLAH).</p> <p>Tidakkah lucu bagaimana anda mampu mengirim ribuan email lawak yang<br />akhirnya tersebar bagai api yang tidak terkendali., tetapi bila anda<br />mengirim email mengenai ISLAM, sering orang berpikir 10 kali untuk bekerjasama?</p> <p>Tidakkah mengherankan bagaimana bila anda mulai mengirim pesan ini anda<br />tidak akan mengirim kepada semua rekan anda karena memikirkan apa<br />tanggapan mereka terhadap anda atau anda tak pasti apakah mereka suka<br />atau tidak?.</p> <p>Tidakkah mengherankan bagaimana anda merasa risau akan tanggapan orang<br />kepada saya lebih dari tanggapan ALLAH terhadap anda.</p> <p>Aku berDOA , untuk semua yang mengirim pesan ini kepada semua rekan<br />mereka di rahmati ALLAH.</p> <p>Semoga bermanfaat buat kita semua sebagai bahan renungan</p><p><br /></p><p>http://www.kopiradix.com/renungan/malam-pertama.html#more-116<br /></p>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1841043050018961261.post-13574667888507144462011-11-05T10:20:00.000-07:002011-11-05T10:22:24.287-07:00Qurban dan manusia sekitarnya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqB8sA9dZftNRjgVsslHt1YBvD6cjVwVEqIDgJ1vTNi9N-9MImL1hnPI4VjS2HTDlG0PViJtpsb-uikUPyAfK3WstsnpYIvF_1Vflj1-nfoUYFz3EdYPUgmnPM8bmyudiosgQlzcIwdLI/s1600/74518_171399416221498_115628828465224_496543_1324242_n.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 133px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqB8sA9dZftNRjgVsslHt1YBvD6cjVwVEqIDgJ1vTNi9N-9MImL1hnPI4VjS2HTDlG0PViJtpsb-uikUPyAfK3WstsnpYIvF_1Vflj1-nfoUYFz3EdYPUgmnPM8bmyudiosgQlzcIwdLI/s200/74518_171399416221498_115628828465224_496543_1324242_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5671563196057892146" border="0" /></a><br /><p>Setiap perayaan idul adha kita selalu ingat kisah heroik keluarga nabi ibrahim as.</p><p>selayaknya bagi kita untuk mencontoh pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan keluarganya..</p><p> </p><p>idul adha datang kembali, pertanyaannya sejauh mana pengorbanan yang kita lakukan? sedangkan nikmat yang Allah berikan begitu banyak.. Inna a'thoynakal kautsar...</p><p>termasuk yang mana kah kita dalam mensyukuri nikmat yang Allah berikan dengan pengorbanan yang kita lakukan?</p><p> </p><p><strong><em>tiga karakter manusia dalam perayaan kurban :</em></strong></p><p>1. Manusia Pencuri</p><p>karakter pertama adalah manusia pencuri 'aji mumpung, 'yah dia mengikuti perayaan idul adha. Gembira dengan perayaannya, dia bakalan dapat kambing/sapi kurban dan bisa makan dengan puas. Tetapi untuk membantu panitia kurban dia tidak mau. menunggu jatah kurban datang saja kerjanya. Kerja tidak mau, dapet daging kurban banyak sangat mau. inilah karakter manusia pencuri.</p><p> </p><p>2. Manusia Pekerja</p><p>berbeda dengan karakter yang pertama, kalau karakter manusia pekerja dia menganut sistem 'take n give' dia bekerja maka dia juga merasa berhak mendapatkan daging, karena dia sudah bekerja. karakter manusia seperti ini sering kita dapati di sekeling kita. mungkin kita diantaranya..</p><p> </p><p>3. Manusia Pahlawan</p><p>karakter ini yang jarang kita liat di sekeliling kita, manusia pahlawan. dia berkurban dengan hewan kurbannya, kemudian bekerja membantu pelaksaanaan pemotongannya dan ketika pembagian iya tidak mengharapkan daging dari semua pengorbanan yang ia lakukan.bahkan iya berpikir, seandainya Allah menyuruhnya untuk mengorbankan yang sama, iya akan segera melakukan seperti Nabi ibrahim dan keluarganya. Nikmat Allah terlalu banyak, untuk iya beralasan tidak mau berkurban dengan segenap apa yang iya miliki.</p><p> </p><p>Kita Termasuk yang mana?</p><p> </p><p><strong> </strong></p><p><strong>Selamat Hari Raya IDUL ADHA 1432 H</strong></p><p><strong> </strong></p><p><strong>Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang sabar dan Ikhlas seperti Pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS</strong></p>Maidanihttp://www.blogger.com/profile/00546972326855277762noreply@blogger.com0