Namanya 
Abdullah bin Al-Harits bin Jaz-in bin Abdillah bin  Ma'dikariba bin 'Amr bin 'Asm bin 'Amr bin 'Uwaij bin 'Amr bin Zabied  Az-Zabiedi.
Kehidupanya 
Beliau adalah seorang kawan dan  bersumpah setia dengan Abu Wada'ah As-Sahmi dan anak saudara pria dari Mahniyyah  bin Jaz-in Az-Zabiedi yang menurut Ibnu Yunus bahwa pamannya ini pernah ikut  dalam ghazwah Badar dan gugur sebagai Syahid dalam pertempuran Yamamah ketika  menumpas Nabi palsu Musailimatul-kadzdzab.
Tidak ada keterangan mengenai  perjuangannya dalam zaman Nabi saw dan para khulafa' Rasyidin. Namun setelah  Islam berkembang di Timur Tengah dan di Mesir beliau akhirnya memilih tempat  tinggal di Mesir.
Menurut At-Thabari, dahulunya beliau bernama Al-'Ashi  (dapat diartikan pelaku maksiat), lalu diubah Nabi saw dengan nama Abdullah.  Beliaulah shahabat yang terakhir sekali meninggal di Mesir dan akhir hayatnya  beliau mengalami buta mata.
Beliau wafat pada tahun 86 H, atau sekitar  tahun 85 atau 87 H. dan telah mengambil beberapa hadist langsung dari Nabi saw.  Oleh karena beliau lama tinggal di Mesir, maka yang terbanyak mengambil hadist  dari beliau ialah para ulama tabi'ien dari Mesir dan terakhir ialah Yazied bin  Abi Hubaib.
Demikian disebutkan dalam Al-Ishaabah dan Al-Isti'aab, jilid  II, halaman 291 dan 281. Tapi dalam "Riadhus-Shalihien", imam Nawawi menyebut  nama, Abdullah bin Al-Harits bin As-Shimmah dengan nama panggilanya  Abdul-Juhaim. Nama ini tidak terdapat dalam kedua kitab di atas.
Ibnu  Illaan dalam syarahnya "Dalilul-Falihien", jilid IV halaman 582 menerangkan  bahwa Abdullah bin Al-Harits bin As-Shimmah, menurut Usdul ghaabah adalah anak  kakak wanita dari Ubai bin Ka'ab Al-Anshari. Beliau hanya meriwayatkan dua  hadist saja dari Nabi saw. Kedua-duanya tersebut dalam Bukhori dan Muslim di  mana satu diantaranya disebutkan dalam Riadhus-shalihien di atas. 
sumber : Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam  Indonesia







0 komentar:
Posting Komentar