Selasa, Februari 15, 2011

Daftar Kejahatan Dinasti Bush


George Walker : Moyang George Walker [yakni Presiden AS] adalah orang yang menyiapkan pengambilalihan Hamburg-America Line, yaitu sebuah perusahaan terselubung untuk unit spionase I.G. Farben’s Nazi di Amerika Serikat. Di Jerman, I.G. Farben adalah yang paling terkenal untuk menghukum orang di kamar gas; ia adalah yang memproduksi Zyklon B dan jenis gas-gas lain yang digunakan dalam korban-korban perang dunia kedua.

[Konon] keluarga Bush tidak menyadari ulah rekan investasinya itu. Tapi ketimbang melepas dirinya dari perdagangan tersebut, namun mereka malah menyewa Allan Dulles—yang beberapa tahun setelah itu menjadi pemimpin CIA—untuk menyembunyikan dana-dana yang mereka peroleh dari investasi Nazi dan dana-dana yang mereka kirim ke Nazi di Jerman. Hanya setelah 1942, yakni ketika pemerintah [AS] membekukan aset-aset Union Banking Company dibawah Undang-undang Perdagangan Dengan Pihak Musuh (Trading With The Enemy Act), maka George Walker dan Prescott Bush baru berhenti memompa uang ke rezim Hitler. (1) :foto :video

Prescott Bush : Dia adalah kakek Presiden AS sekarang. Menurut dokumen-dokumen yang dirahasiakan dari intelijen Belanda dan arsip-arsip pemerintah AS bahwa kakeknya Presiden George Walker Bush—yaitu Presscott Bush—telah memperoleh keuntungan yang tidak sedikit dari ladang kerja-paksa di Auschwitz. Bahkan Presiden Bush sendiri adalah pewaris dari keuntungan-keuntungan tersebut yang ditempatkan dalam titipan buta [blind trust] di tahun 1980 oleh ayahnya yang juga mantan Presiden AS, yaitu George Herbert Walker Bush. (2) Pada tanggal 20 Oktober, pemerintah AS melancarkan aksi terhadap perusahaan tersebut di bawah Undang-undang Perdagangan Dengan Pihak Musuh (Trading With The Enemy Act). (3) Setelah ke lima perusahaan yang dikelolanya itu dibekukan di penghujung tahun 1942, maka sebagai pihak yang mewakili seorang industrialis Nazi, yaitu Fritz Thyssen, dia telah gagal untuk melepaskan keterkaitan dirinya dari selusin lebih “musuh nasional [AS]” yang terus berlanjut sampai akhir 1951, yakni ketika dokumen-dokumen baru pemerintah AS bermunculan kembali. (4) Di tahun 1952, Prescott Bush terpilih sebagai senator tanpa ada tuduhan keterlibatan di masa lalunya dengan pihak Nazi yang telah terbungkus secara rapi. (5)

George Herbert Walker Bush : Dia adalah ayah Presiden Bush. Sebagai direktur CIA, Bush telah menyalurkan sejumlah uang yang luar biasa besarnya untuk para gembong narkoba termasuk Manuel Noriega dan membantu terjadinya distabilisasi di Argentina. Bush menggunakan koneksi pribadinya untuk membantu para gembong narkoba dari Laos hingga Panama. Hal yang paling menghebohkan adalah yang disebut “kudeta kokain” di Bolivia pada Juni 1980, yang didalangi oleh seorang pelarian Nazi, Klaus Barbie—alias “si penjagal dari Lyon” yang sebelumnya telah disembunyikan secara rahasia ke Amerika Latin oleh CIA—mulai bekerja sama dengan pihak Argentina dan mengunakan uang narkoba untuk mendanai kelompok neo-Nazi, salah satu [kelompok] yang berhasil menggulingkan pemerintah. Menurut seorang mantan agen DEA, Mike Levin, tentara-tentara itu memasuki ibukota dengan menggunakan amblem lengan yang berlambangkan Nazi (6) Sebagai pemimpin CIA dan kemudian wakil presiden, dia menggulingkan rezim-rezim pemerintahan yang terpilih secara demokratis di Amerika Tengah dan Selatan dan mulai membantu seorang diktator yang bernama Saddam Husein di Irak. Meskipun telah dilarang oleh kongres AS, dia terus menjual senjata-senjata kimia dan biologi ke Saddam meskipun setelah dia mengetahui bahwa senjata-senjata itu digunakan untuk menyerang desa-desa dan membunuhi warga sipil yang tidak berdosa. Sepuluh tahun kemudian, Amerika Serikat harus memerangi orang itu dan sekali lagi, keluarga Bush memperoleh jutaan dolar dari peristiwa tersebut.

Jonathan J. Bush : Dia adalah paman Presiden AS. “Profil Pionir”-nya Jonathan Bush di “klub $100,000-nya George Walker Bush” menempatkan dia sebagai “pemimpin” dari Riggs Investment Management Co.; “Pamannya Bush, yaitu Jonathan adalah…pendiri cabang perusahaannya, yakni J. Bush & Co., yang mana dia adalah pemegang saham. Dia juga seorang mantan pemegang saham dari New York Republican State Finance Committee. Bush menghargai para investornya yang telah dibawa oleh si paman yang juga bankir sebagai kunci suksesnya di industri minyak di Texas di awal tahun 80an. (17)

Jonathan J. Bush adalah seorang pengusaha eksekutif di Bank Riggs yang mana minggu ini telah setuju untuk membayar $25 juta dalam denda-denda sipil atas pelanggaran-pelanggaran hukum yang ditujukan untuk menggagalkan cuci uang. Jonathan Bush yang merupakan seorang pengumpul dana untuk keponakannya ini telah dipilih pada tahun 2000 untuk menjalani Riggs Investment Management Co. Asosiasinya dengan Riggs bermula ketika dia mengepalai perusahaan J. Bush & Co., yang didirikan pada tahun 1970 untuk memberi masukan dalam manajemen uang. (18)


Menurut New York Times 5/14/04, pengatur Federal mendenda Riggs National Corporation—yaitu perusahaan induknya Riggs Bank—sebesar $25 juta akibat “gagal melaporkan tindakan yang mencurigakan”, yaitu pinalti terbesar yang pernah dikenakan terhadap sebuah bank domestik sehubungan dengan money laundering. Selama dua tahun terakhir, batang dari Riggs gagal untuk memonitor secara aktif pemindahan dana melalui rekening Saudi Arabia yang dimiliki pihak bank.”


Wall Street Journal pada tanggal 5/14/04 melaporkan bahwa munculnya kekhawatiran mengenai kegagalan Riggs untuk memonitor “[adanya] penarikan dana tunai sebanyak puluhan juta dolar dari rekening-rekening yag berhubngan dengan kedubes Saudi Arabia,” termasuk “insiden-insiden yang mencurigakan yang melibatkan lusinan cek-cek tunai dan draf internasional yang dituliskan oleh para pejabat Saudi Arabia, termasuk Ambasador Saudi, Pangeran Bandar bin Sultan.” Menurut Wahington Post tanggal 4/18/04 bahwa istri Pangeran Bandar dari Saudi Arabia, yaitu Putri Haifa al-Faisal, “kelihatannya telah menggunakan rekening Riggs untuk menyumbangkan uang ke sebuah lembaga amal yang selanjutnya digunakan oleh para teroris tanggal 11 September.” (…) Menurut sebuah lembaga swadaya untuk keadilan di Texas, bahwa Jonathan Bush adalah Presiden dan CEO dari Riggs Investment Management—sebuah cabang utama dari Bank Riggs. Dia juga pamannya Presiden George W. Bush. Presiden “menghargai para investornya yang telah dibawa oleh si paman yang juga bankir sebagai kunci suksesnya di industri minyak di Texas di awal tahun 80an.” Menurut [laporan] Warga Sipil bahwa paman Jonathan adalah pionirnya Bush yang telah berhasil mengumpulkan dana sebesar lebih dari $100,000 untuk kemenakannya pada tahun 2000. (19)

Neil Bush : Dia adalah saudara presiden G.W. Bush. Pemain utama pada tahun 1980an dalam skancal simpan-pinjam, dia menjalankan usaha simpan-pinjam secara sembunyi sembari melahap jutaan dollar dari para pembayar pajaknya itu ke kocek dua sahabat sejatinya. Neil bertindak sebagai direktur Silverado Bank, Simpan-Pinjam di Denver, Colorado dari 1985 sampai 1988. Selama itu, sekarang si biang irit itu mendapatkan $200 juta dalam bentuk pinjaman untuk dua partner Neil di JNB Exploration, [yaitu sebuah] perusahaan explorasi minyak Neil yang tak kepalang meruginya. Para pejabat federal mengetahuinya ketika Silverado memompa pinjaman kepada dua rekan Neil, dan Neil sangat bergantung sepenuhnya kepada dua rekannya itu untuk memperoleh pemasukan. Kegagalan Silverado—penutupannya ditunda sampai pemilihan 1988—mengakibatkan para pembayar pajak dirugikan sekitar 1 milyar dollar. Setelah kegagalan Silverado, Neil membuat perusahaan minyak baru, yaitu Apex Energy. Kali ini, uangnya berasal dari pinjaman sebesar 2.35 juta dolar melalui Administrasi Usaha Kecil [Small Business Administration/SBA]. Ketika berita ini sampai ke pers pada bulan Maret 1991, SBA menemukan bahwa perusahaan yang mana pinjaman tersebut telah diberikan itu ternyata tidak layak secara teknis untuk mendapat pinjaman dan memberinya tenggat waktu selama 30 bulan untuk “melikuidasikan-diri.” Hal ini menunjukkan bahwa Apex harus membayar balik pinjaman jaminan-SBA tersebut. Neil mengambil kesempatan ini untuk terus maju, dan dia hengkang dari Apex—dan hutang-hutangnya itu—untuk pihak lain yang memikirkannya. (7).

BERITA TERKINI: Neil Bush telah berhasil mendapatkan $171,370 dalam sehari. Barangkali ini adalah kebetulan bahwa dia secara faktual sebelumnya adalah konsultan yang mana saham perusahaan tersebut telah disisihkannya.

Marvin Bush : Menurut catatan publik bahwa saudara presiden ini berada dijajaran direktur dari perusahaan yang menjadi pemasok alat-alat keamanan elektronik di gedung World Trade Center (WTC; yakni gedung yang runtuh pada insiden 11-September), Dulles International Airport dan juga United Airlines. Perusahaan ini didukung oleh sebuah firma investasi. Kuwait-American Corporation juga memiliki hubungan selama beberapa tahun dengan keluarga Bush. Perusahaan keamanan itu, sebelumnya bernama Securacom dan kini dinamai Stratesec berlokasi di Sterling, Va. CEO-nya Barry McDaniel mengatakan bahwa perusahaannya mendapatkan “kontrak penyelesaian” untuk mengurus beberapa segi keamanannya di World Trade Center (WTC) “sampai sewaktu gedung itu runtuh.” Ruang kantor yang mana Marvin Bush telah terpilih kembali— menurut catatan publik—adalah berlokasi di Watergate dalam suatu ruangan yang disewa oleh pemerintah Saudi. Kini, perusahaan itu mengadakan rapat-rapat bagi para pemegang sahamnya di ruangan yang telah disewa oleh pemerintah Kuwait. (8) (9).

Jeb Bush : Dia adalah saudara Presiden Bush . Setelah lulus dari University of Texas, Jeb Bush bekerja sebagai penerus singkat di Texas Commerce Bank di Karakas—Venezuela sebelum akhirnya menetap di Miami pada 1980 untuk bekerja pada ayahnya dalam primary bid terhadap Ronald Reagen. Tak lama setelah di Miami, Jeb disewa oleh sebuah perusahaan developer milik seorang keturunan Kuba-Amerika, yaitu Armando Codina untuk bekerja di perusahaannya di Miami. Dia bekerja sebagai agen penyewa ruang perkantoran. Beberapa tahun kemudian, Jeb dan Cordina menjadi mitra usaha, dan pada tahun 1985 mereka membeli sebuah gedung perkantoran dalam sebuah ransaksi yang dibiayai oleh sebuah badan usaha simpan-pinjam yang akhirnya gagal. Pinjaman sebesar $4,56 juta dollar dari Broward Federal Savings di Sunrise, Florida ini telah dijamin sedemikian rupa sehingga baik nama Cordina atau Bush, sama sekali tidak muncul di surat-surat pinjaman itu sebagai para peminjam. Pihak ketiga, yakni J. Edward Houston adalah orang yang [konon] telah meminjam $4,56 juta dolar ini dari Broward lalu menghutanginya kepada mitra usaha Bush. Ketika para pejabat federal menutup Broward Saving pada tahun 1988, mereka menemukan kembali pinjaman yang telah diamankan oleh Bush dan mitra usahanya itu—dalam kegagalan. Sewaktu ayahnya Jeb [yakni George Bush Senior) menyelesaikan masa keduanya sebagai wakil presiden AS dan tengah berkampanye untuk menjadi presiden, maka para pejabat federal hanya punya dua pilihan: yaitu membuat Jeb Bush dan mitranya untuk melunasi pinjaman tersebut atau menutup kantor mereka secara paksa. Tapi para pejabat federal ini muncul dengan solusi yang ketiga. Yakni setelah menilai kembali gedung tersebut, para pejabat ini memutuskan bahwa nilai gedung itu tak sebanding dengan jumlah yang dipinjam. Para pejabat ini menurunkan jumlah pinjaman hutang Bush dan mitra-mitranya itu dari $4,56 juta dolar menjadi hanya $500,000 saja. Pasangan itu membayar jumlah tersebut dan tetap diizinkan untuk untuk memiliki gedung perkantoran mereka. Kembali para pembayar pajak mesti menanggung $4 juta dolar dari sisa hutang yang belum terbayar tersebut. (10)

Dia juga menculaskan pemilu [presiden] yang mungkin anda sendiri pernah mendengarnya. Ribuan pemilih yang sah untuk ikut pemilu telah dicabut hak pilihnya dibeberapa tempat yang merupakan kantong suara partai demokrat. Antara Mei 1999 dan Hari Pemilu tahun 2000, dua sekretaris dari Daerah Florida (State of Florida)—yakni Sandra Mortham dan Katherine Harris, keduanya adalah anak didiknya Jeb Bush ini—telah memerintahkan 57,700 “mantan-napi” agar dilarang untuk ikut pemilu, dan supaya daftar nama-nama mereka ditiadakan dari daftar para pemilih. (Di hampir 35 Daerah/States mantan-napi bisa ikut pemilu dan kira-kira 90% telah memilih demokrat). Sebuah perusahaan yang kini dimiliki oleh ChoisePoint dari Atlanta telah dibayar $4,3 juta dolar untuk pekerjaan tersebut, menggantikan sebuah firma yang mematok $5,700 setahun untuk jasa serupa. Dua “daftar rendahan” ini [yakni para pemilih dari kalangan mantan penjahat itu sebagaimana para pejabat menyebutnya] telah didistribusikan ke kabupaten-kabupaten lain, beberapa bulan jauh sebelum masa pemilu dengan perintah supaya nama dari para pemilih tersebut dihapuskan. Secara keseluruhan, daftar-daftar itu meliputi hampir 1% dari seluruh pemilih di Florida dan hampir 3% dari para pemilih asal Afrika-Amerika. Baik DBT maupun pemerintah daerah keduanya tidak melakukan penyidikan lebih jauh untuk mencocokan kesamaan-kesamaan tersebut. DBT yang biasanya sering disewa oleh FBI (Federal Bireau of Investigation) untuk melacak pelaku kejahatan [manhunt], biasanya menawarkan dengan cara menggunakan catatan historis alamat dan keuangan untuk memastikan nama-nama mereka, tapi pihak pemerintah daerah telah menolak untuk melakukan koreksi-silang. (11).

George W. Bush : Presiden terpilih kembali di Amerika sekarang.

Periode 1979 sampai dengan 1983
50 orang investor dan teman-teman keluarga Bush yang dipimpin oleh pamannya, Jonathan, seorang pejabat dari partai Republik dan juga manajer investasi telah menanamkan modal sekitar $4,7 juta dolar untuk mendirikan sebuah perusahaan yang bernama Arbusto untuk Bush muda ini. Investasi itu sebuah kegagalan, dan pada tahun 1982 telah mendapatkan nama baru, yaitu Bush Exploration.

Tahun 1984
Spectrum 7 Corporation, sebuah perusahaan explorasi dari Ohio yang sehat milik Dubya’s Yalie Pal William DeWitt Jr telah membeli perusahaan Bush Exploration, dia menjadikan Bush muda ini sebagai CEO dengan gaji sebesar $75,000 pertahun dan memberikannya 1,1 juta saham dari saham firma tersebut. Lagi-lagi sebuah kegagalan. Keberhasilan perusahaan itu [Spectrum 7 Corp.] langsung tenggelam dengan nilai kerugian sebebsar $400,000 dan hutang sebesar $3 juta dolar.

Tahun 1986
Pada masa-masa itu, Bush dan rekan-rekannya menggabungkan perusahaan Spectrum yang gagal tersebut dengan Harken Oil, yakni sebuah perusahaan explorasi minyak di Dallas dengan saham terbeli sebanyak $2 juta dolar. Bush mengeluarkan sekitar $500,000 dan mendapatkan $120,000 pertahun sebagai biaya konsultan bersama $131,250 dalam bentuk saham. Harken adalah sebuah perusahaan kecil yang sehat yang sedang mencari kesempatan-kesempatan emas dengan pemerintah Amerika. Dan secara tiba-tiba yang tak ketahuan asal-muasalnya, muncul Harvard Management Corporation, sebuah penasehat investasi untuk memberi dukungan portfolio dari Universitas Harvard. Ia langsung mengucurkan jutaan dolar ke ventur tersebut.

Tahun 1990
Meskipun Harken tak memiliki kemampuan internasional, ia mendapat perhatian dari Bahrain National Oil Company, yang secara tak terduga muncul ke permukaan dan dengan menyisihkan perusahaan-perusahaan minyak besar seperti Amoco dan Chevron untuk menandatangani sebuah perjanjian produksi dengan perusaan Texas yang dikhawatirkan ini. Kontrak itu memberikan hak eksklusif kepada Harken untuk sebuah explorasi minyak lepas pantai di area yang kelihatannya menjanjikan yang di antara lahan dari dua negara yang dimiliki oleh Saudi Arabia dan Qatar. Koran The Wall Street Journal menspekulasikan bahwa saat itu, Bahrain tengah berusaha untuk menyenangkan Bush Daddy (yakni ayahnya Bush junior yang kala itu menjabat sebagai presiden AS) yang sedang mencaci maki Irak setelah Sddam Husein menyerbu Kuwait.

Perusahaan Bass Enterprise Production adalah pihak yang membiayai pengeboran di Bahrain ini senilai $25 juta dolar, dan Harvard Management menyiapkan investasi tersebut. Beberapa anggota dari keluarga Fort Worth Bass telah menyiapkan tim sebanyak 100 orang, sebuah grup bisnis elit yang memiliki kontribusi kepada Republican National Committee

Pada bulan Juni, Harken mengebor dua sumur kering di Bahrain. Masa depan perusahaan mereka langsung kelihatan suram. Dubya langsung menjual 2/3 dari saham Harken Holding sebesar 212,140 saham dengan nilai sebesar $848,560. Dia menggunakan sebagian uangnya untuk membeli klub baseball Texas Ranger. Ini adalah jumlah yang sangat banyak untuk dikucurkan ke pasar sekaligus, dan para pialang mengatakan bahwa saham itu telah dibeli oleh sebuah institusi investor yang tak diberitahukan namanya. Pada bulan Agustus itu, Harken mencatat kerugian sebesar $23 juta.

Tahun 1991
Bush Daddy menyerang Irak.
Februari 1991: Dubya sebagai pejabat yang berwenang di perusahaan Harken telah melaporkan penjualan saham dalam jumlah yang besar ke SEC—dia terlambat 8 bulan.

April 1991: SEC mulai penyelidikan ke transaksi-transaksi Harken. Komisaris Richard Breeden yang telah dipilih oleh Bush senior dan mengabdi kepadanya sebagai penasehat kebijakan ekonomi langsung dipanggil dari Baker & Botts, sebuah perusahaan minyak besar di Texas yang mana dia sendiri adalah seorang mitra disana. Di dalam SEC, James Doty, penasehat umum dan pejabat berwenang atas proses ligitasi yang meruak dari investigasi Harken ini, adalah seorang alumnus dari Baker & Botts. Dan sebagai penasehat hukum, sebelum dia ikut bergabung dengan pemerintah, Doty merepresentasikan Bush muda dalam kasus yang terkait dengan kepemilikan Dubya di Rangers.

Tahun 1993
SEC mengakhiri investigasi atas Harken melalui sebuah wawancara yang asal-asalan. Orang-orang baik dari Baker & Botts ini berupaya terus mencari pemain pengganti. Sejak 1993, Breden, Doty dan para penasehat hukum lainnya disana telah memberinya uang sebesar $182,050 untuk beberapa jenis kampanye politik, menjadikan firma itu sebagai penyokong terbesar. (12)

Di masa terpilih sebagai presiden, Bush melantik 6 orang yang terkait dengan kasus Iran-kontra sebagai stafnya, (13) mengisi pejabat tingkatan atas dari White House dan Pentagon dengan anggota-anggota senior dari PNAC (14) termasuk penulis pidato-pidatonya, kepala penasehat (chief advisor), sekretaris pertahanan (secretary of defence) dan wakil presiden. Menggunakan isu serangan teroris pada 11 September untuk secara ilegal menyerang Irak atas prasangka yang keliru mengenai adanya ancaman (15) sembari meraup milyaran dolar untuk Hailliburton-nya Cheney, Bechtel-nya Rumsfeld dan Carlyle Group milik keluarganya sendiri. (icc-jakarta.com)

(Diterjemahkan oleh Musaddiq Marhaban. Sumber utama: http://www.oldamericancentury.org)/

0 komentar:

Posting Komentar