Senin, Januari 16, 2012

Apa Dampak Positif Mandi Bagi Tubuh Kita?


alhikmah.com - Sungguh betapa agungnya Islam ini yang memperhatikan segala aspek kehidupan tidak terkecuali yang dianggap remeh oleh mereka bangsa barat seperti mandi. Ketika Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan ummatnya untuk membersihkan seluruh badan dengan air, sampai abad pertengahan orang Eropa yang dianggap telah maju ilmu pengetahuannya belum mengetahui manfaat mandi. Bahkan mandi di sungai dianggap pelanggaran terhadap hukum.

Ketika jauh berabad-abad sebelumnya Islam mewajibkan memakai air untuk kebersihan dan Rasulullah tampil dengan teladan kebersihan jasmani dan rohani, 3000 kamar Raja-raja Spanyol yang diberi nama Excoriaal tidak ada satu pun yan mempunyai kamar mandi! Di tempat peristirahatan Raja Lodewyk XIV di Versailles hanya ada satu kamar mandi rendam, itu pun tidak pernah dipakai! Sementara Goethe dan Richard Wagner hanya menggunakan secangkir untuk menyeka badannya! Baru pada abad 19 lah manfaat pembersihan tubuh secara teratur mendapat penghargaan yang selayaknya.

Padahal mandi itu berharga sekali bukan hanya karena membersihkan, tetapi juga karena menguatkan kulit, menyegarkan badan, dan merangsang pencernaan dalam pertukaran zat. Menguatkan kulit adalah suatu kewajiban yang penting karena ia menghindarkan sejumlah penyakit seperti selesma, radang kerongkongan, radang paru-paru, batuk, radang selaput paru-paru, dan sebagainya. Satu-satunya cara menguatkan kulit yaitu dengan menyiraminya setiap hari dengan air dingin, dengan mana rangsangan terhadap kulit akan langsung mempengaruhi urat-urat darah dan otot-otot kulit. Membasahi kulit dada misalnya, akan merangsang pusat pernafasan di otak, menyebabkan penarikan nafas yang lebih dalam, mempercepat aliran darah, dan memanaskan organ seperti paru-paru, buah pinggang, hati, usus, dan sebagainya. Ini akan menghindarkan berbagai macam penyakit sebab pengeluaran zat-zat racun dari tubuh manusia dipercepat.

Selain itu, kulit adalah alat tubuh yang terbesar pada manusia. Luasnya lebih kurang dua meter persegi, beratnya 3 kg, mengandung 1/3 dari jumlah darah yang mengalir di tubuh kita. Setiap satu sentimeter persegi dari kulit mengandung dua aparat pencatat dingin, 12 pencatat panas, 3 juta sel, lebih kurang 10 helai rambut, meter urat darah halus, 100 kelenjar keringat, 3000 sel perasa, 4 meter urat syaraf dan 25 aparat pencatat tekanan. Kulit mempunyai beberapa alat penerima untuk perasaan sakit, rabaan, tarikan, tekanan, aliran udara di badan, panas, dingin, pancaran sinar-sinar gamma, rontgen, ultraviolet, kosmis, infra merah, UGK, diathermie, dan sebagainya.

Rasulullah, adalah uswah hasanah dalam hal kebersihan. Insan ummi yang tak pernah membaca buku karangan bakteriolog Prof. Dr. Plinius yang menyebutkan bahwa pada air bekas cuci mulut terdapat tidak kurang 40 milyar bibit penyakit dari berbagai macam jenis, tetapi hampir tak pernah meninggalkan gosok gigi sehingga sempat berkata kepada sahabatnya, Setiap Jibril datang menemuiku, ditanyakannya apakah aku telah menggosok gigiku sehingga aku khawatir kalau-kalau gigiku menjadi rontok. Pada satu kesempatan Rasulullah mengatakan bahwa menyikat gigi bukan saja membersihkan mulut tetapi juga menyenangkan Tuhan. Menakjubkan, baru setelah 1250 tahun yaitu pada 1880 pemakaian sikat gigi menjadi umum.

Pakaian Rasulullah selalu bersih, tak pernah beliau masuk mesjid sebelum rambutnya tersisir rapi.Tuhan itu Maha Indah, Ia mencintaikeindahan kata beliau. Pernah suatu saat Rasulullah kembali dari luar kota menyuruh seorang kurir untuk memberitahukan kedatangannya kepada Ummul Mukminin. Ketika ditanya mengapa Rasul tidak pulang saja, beliau berkata Biar Ummul Mukiminin sempat berhias menyambut kehadiran rasulullah. Begitu tingginya beliau menghargai kebersihan, beberapa saat sebelum akhir hayatnya beliau sempat gosok gigi dan ketika dimandikan para Sahabat mendapatkan tubuh Rasulullah begitu harum sehingga Ali berkata Demi Ibu Bapakku, alangkah harumnya engkau di waktu hidup dan di waktu mati. Lain lagi dengan sahabat Anas, Belum pernah saya mencium bau yang lebih harum dari bau Rasulullah.

Subhanallah, dengan segala keindahan Islam yang Agung, tidakkah kita berusaha bergumul dengan keindahannya? Tidakkah bertambah keimanan kita terhadap Allah dan Rasul-Nya serta berusaha meneladani beliau? Wallahu a’ lam.

Kanianingsih
[kania_ningsih@yahoo.com]

(Diceritakan kembali dari buku Sesungguhnya Dialah Muhammad SAW karya Idrus Shahab).

0 komentar:

Posting Komentar